The Game (1997) : Permainan yang Tidak Main-Main

the game permainan tidak main
PolyGram Filmed Entertainment

Sinema drama crime thriller review The Game, tentang permainan yang tidak main-main.

Michael Douglas terlibat dalam sebuah permainan yang tidak main-main dalam film The Game.

Bagaimana rasanya jika anda terlibat ke dalam sebuah permainan berbahaya yang sulit anda tebak kesimpulannya? Bagaikan sebuah permainan yang tidak main-main.

Kedengarannya klise, seperti halnya beberapa narasi serupa dengan gaya penuturan seperti dalam sejumlah filmnya Hitchcock, Brian De Palma, David Lynch hingga Christopher Nolan.

Sejauh yang saya ketahui, film terakhir dengan tema cerita mirip film The Game adalah film Game Night (2018).

Film The Game disutradarai David Fincher dikenal dengan gaya visual suram seperti Alien3 (1992), Se7en (1995), Fight Club (1999), The Social Network (2010) hingga The Girl with the Dragon Tattoo (2011).

Film The Game merupakan salah satu thriller suspens yang mengandung pelintiran terbesar hingga akhir cerita.

The Game mengisahkan seorang investor kaya Nicholas “Nick” Van Orton (Michael Douglas), hidup terasingkan dari mantan istri, juga sang adik kandung nya sendiri Conrad Van Orton (Sean Penn).

Conrad memiliki masalah perilaku hingga pernah menjalani rehabilitasi. Ayah mereka adalah pengusaha kaya yang bunuh diri pada usia 48 saat mereka masih kecil, sedangkan sang ibu telah meninggal.

Nick berulang tahun ke 48, lalu Conrad memberikan hadiah berupa voucher gratis dari Consumer Recreation Services (CRS).

CRS adalah perusahaan yang memberikan permainan berupa pengalaman yang tak akan terlupakan oleh para pelanggan.

review film the game
PolyGram Filmed Entertainment

Atas rekomendasi seorang kolega, Nick mendatangi kantor CRS dan menjalani proses aplikasi, namun malah ditolak.

Nick yang akan bertemu Conrad di sebuah restoran tak sengaja mendapatkan insiden dari salah satu pelayan restoran yaitu Christine (Deborah Kara Unger).

Nick mengetahui melalui pengakuan Christine, bahwa dirinya dibayar pihak CRS untuk membuat insiden,.

Namun ada serangkaian peristiwa yang mengancam nyawa mereka berdua, termasuk Conrad yang memberitahukan Nick bahwa CRS punya niat jahat.

Sadar akan bisnis, finansial, serta reputasi yang perlahan mulai dirampas CRS, Nick mulai kehilangan kesabaran dan mencari dalang dari konspirasi CRS.

Cerita dan adegan dalam film The Game, memiliki kemiripan dengan film After Hours (1985).

Kemiripan tersebut adalah sang figur utama mengalami serangkaian insiden mengejutkan,  semakin parah serta hampir tak terkendali.

Perbedaan keduanya, dalam After Hours hanya terjadi semalam saja melalui sejumlah peristiwa tak disengaja, murni tanpa elemen konspirasi.

Baca juga: After Hours (1985) : Petualangan Mengejutkan Semalam

Dalam babak pertama cerita The Game, awalnya diperlihatkan rekaman video keluarga Nick di masa kanak-kanak, hingga beralih pada pengenalan figur nya dalam kehidupan mewah sebagai pebisnis sinis dan dingin.

ulasan film the game
PolyGram Filmed Entertainment

Pertemuan Nick dengan Conrad di hari ulang tahun nya, setelah jarang berkomunikasi dan bertemu, mengungkap perlahan masa lalu terkait interaksi sosial masing-masing.

Ada satu momen janggal saat Nick mendatangi kantor CRS dan bertemu dengan seorang karyawan bernama Jim, serta kemudian ia menjalani serangkaian tes. 

Bagaimana sikap melalui dialog dengan Nick, Jim terkesan skeptis, namun malah menambah kesan negatif, akibat nya Nick mangabaikan CRS.

Kejanggalan itu akhirnya mampu ditutupi dengan sempurna, melalui narasi diluar dugaan yang dialami Nick hingga akhir cerita.

Babak kedua dimulai saat Nick dan Christine ternyata dikerjai CRS.

Conrad pun memberikan indikasi bahwa CRS adalah pihak antagonis yang ingin menghancurkan hidup mereka.

Situasi menjadi semakin rumit saat hubungan Nick dengan Conrad kembali sulit akibat masa lalu, sementara kehadiran Christine masih misterius.

Karakter Nick digambarkan sebagai orang yang dingin, sinis, namun cerdik dan skeptis.

Di sisi lain, perlahan sikap Nick mulai berubah atas berbagai pengalaman yang ia alami, dari kekerasan hati dan egoisme, serta cenderung merendahkan orang lain.

Nick menemukan diri nya terbaring di Meksiko, dengan pakaian lusuh tanpa memiliki uang dan kartu identitas.

Ia berupaya pulang ke Amerika dan saat hendak menuju rumah nya di San Francisco.

Penampilan Nick seperti gelandangan, memasuki sebuah kafe dengan berbicara ke semua orang:

Saya hanya memiliki (sekian dollar), siapa yang mau mengantarkan saya ke San Francisco?” dan kontan semua orang mengacuhkan dirinya.

Itulah titik balik perubahan karakter Nick yang mulai merasakan kejatuhan.

Duo performa Michael Douglas dan Sean Penn sebagai Nick dan Conrad, dilakukan dengan sangat baik melalui pendekatan emosi dan chemistry dinamis.

sinopsis film the game
PolyGram Filmed Entertainment

Bagaimana rumit nya hubungan mereka, terkadang saling menyalahkan satu sama lain karena kematian sang ayah.

Seperti dalam sejumlah film lain, ciri khas David Fincher dalam 
The Game, cenderung suram melalui dominasi adegan di malam hari di berbagai sudut jalanan Kota San Francisco.

Baca juga: Head to Head : The Girls with the Dragon Tatto 2009 vs 2011

Dari sekian banyak setting yang digunakan, adegan saat Nick memasuki rumah megah nya dalam keadaan berantakan, menjadi salah satu visual paling mencengangkan.

Berbagai graffiti ala jalanan, memenuhi tembok-tembok besar dan menghiasi langit-langit yang menjulang tinggi.

Visual adegan itu disajikan dengan mengandalkan sinar lampu berwarna biru layaknya di dalam kelab malam, diiringi dengan lagu retro ala 1970’an.

Aura misterius sangat kuat dalam adegan saat Nick tiba di pekarangan rumah pada malam hari, mereka ulang adegan 
dari rekaman video, saat sang ayah tergeletak jatuh setelah lompat bunuh diri di titik lokasi yang sama.

Alunan piano dengan nada misterius ala sejumlah film suspens klasik, terdengar hampir di sepanjang adegan cerita, mellaui aransemen Howard Shore.

The Game mampu membuat jalan pikiran saya cukup sulit menebak resolusi hingga akhir cerita, hingga ada pelintiran besar yang tak terduga sama sekali.

Judul "The Game" sendiri mengandung makna luas sekaligus tanda tanya besar, bahwa sebuah permainan yang ternyata tidak main-main, menuntut penjelasan rumit.

Saran saya, jangan pernah sekalipun anda membaca bocoran ceritanya!

Demikian sinema drama crime thriller review The Game, tentang permainan yang tidak main-main.

Score : 3 / 4 stars

The Game | 1997 | Drama, Thriller, Suspens | Pemain: Michael Douglas, Sean Penn, Deborah Kara Unger, Peter Donat, Caroll Baker, Armin Mueller-Stahl | Sutradara: David Fincher | Produser: Steve Golin, Ceán Chaffin | Penulis: John Brancato, Michael Ferris | Musik: Howard Shore | Sinematografi: Harris Savides | Distributor: PolyGram Filmed Entertainment | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 128 Menit

Comments