What Lies Beneath (2000) : Horor di Tepi Danau

what lies beneath
DreamWorks Pictures, 20th Century Fox

Sinema drama misteri review What Lies Beneath, kisah horor di tepi danau.

Film drama thriller dengan elemen misteri dan horor, yaitu What Lies Beneath dengan lokasi sebuah rumah di tepi danau.

Sebuah rumah luas berada di tepi danau mungkin jadi favorit, suasana tenang dan pemandagan indah, namun lain cerita nya jika ada sesuatu yang menakutkan.

Tahun 2000, promosi gencar film What Lies Beneath, cukup ramai jadi perbincangan dan dan akhir nya sukses termasuk di Indonesia.

Saat itu 
What Lies Beneath melalui studio besar, akhir nya merilis drama thriller misteri dengan kombinasi horor, setelah sekian lama absen dan meredup pada 1990'an.

What Lies Beneath juga diperankan dua nama besar, yaitu Harrison Ford dan Michelle Pfeiffer.

Sineas terkenal Robert Zemeckis saat itu, diyakini bakal jadi garansi sukses What Lies Beneath, meski sebelum nya ia cenderung garap sejumlah film komedi seperti trilogi Back to the Future dan Forrest Gump (1994).
 
Tampak referensi dari Robert Zemeckis berasal dari film fiksi ilmiah dengan nuansa dark comedy mengerikan dalam Death Becomes Her (1992) dan sebagai produser film supranatural The Frighteners (1996).

Meski demikian, film What Lies Beneath memiliki tone yang serius.

What Lies Beneath mengisahkan Claire (Michelle Pfeiffer) dan sang suami, seorang ilmuwan bernama Norman (Harrison Ford), tinggal di sebuah rumah peninggalan ayah Norman di tepi danau.

Claire memiliki putri bernama Caitlin dan mulai kuliah sekaligus tinggal di asrama. Suatu hari, Claire menyaksikan tetangga mereka, Warren dan Mary Feur bertengkar. 

Keesokan hari nya, Claire mengintip dan melihat Mary sedang bersedih dari balik pagar pembatas rumah.

horor tepi danau
DreamWorks Pictures, 20th Century Fox

Hingga sampai kejadian berikut nya, Claire menyaksikan ada kejanggalan terhadap aktivitas Warren dan Mary. Ia pun mulai curiga dan terlintas dalam pikiran, bahwa Warren membunuh Mary. 

Bersamaan dengan itu pula, Claire mengalami berbagai kejadian aneh di dalam rumah, termasuk halusinasi tentang sosok hantu wanita.

Norman tidak percaya dengan hal itu, namun Claire dan sahabatnya yaitu Jody (Diana Scarwid) mencoba berkomunikasi dengan sosok hantu yang ia duga adalah Mary.

Namun apa yang dialami Claire selanjut nya merupakan sebuah kekeliruan atas apa yang ia curigai, sementara dirinya masih diganggu oleh sosok tersebut.

Premis 
What Lies Beneath pada dasarnya disajikan secara solid dan menarik, mulai dari satu adegan menuju adegan lain dalam alur cerita.

Untuk dialog nya sendiri terkadang agak sedikit membingungkan, tapi secara keseluruhan mampu membawa kepada konklusi disertai sebuah pelintiran mengejtukan.

Ada sejumlah poin yang tampak terlewatkan dalam cerita 
What Lies Beneath, padahal seharusnya menjadi bagian dari petunjuk penting, guna selesaikan cerita yang tidak bisa saya bahas, karena mengandung bocoran.

review film what lies beneath
DreamWorks Pictures, 20th Century Fox
 
Ada hal yang sedikit mengganggu, yaitu posisi kredit berkenaan dengan pemeran utama yang seharusnya diberikan kepada Michelle Pfeiffer sebagai Claire, bukan Harrison Ford sebagai Norman.

Dalam sepanjang cerita, justru figur Claire sebagai sudut pandang utama dari awal hingga akhir.

Performa standar Harrison Ford tidak istimewa dalam film ini, sedangkan performa Michelle Pfeiffer cukup baik sebagai orang yang paranoid dan mengalami syok.

Salah satu adegan paling dikenang adalah saat Claire kerasukan dan merayu Norman, mengenakan gaun merah dan membuka lebar kedua kakinya dalam ruangan yang diterangi cahaya lilin.

Performa Michelle Pfeiffer sendiri sedikit kurang terekspos saat karakter figur nya mengalami berbagai gangguan itu.

Meski demikian, hal itu masih tertolong melalui berbagai adegan aksi serta mise-en-scéne mumpuni atas dukungan sejumlah sudut dari sorotan kamera, pencahayaan, serta setting sekitar.

Raut wajah Michelle Pfeiffer sebagai Claire, terutama bentuk alis dan bibir, serta sorotan mata tajam dan pipi tirus, dalam beberapa adegan tertentu, mampu sajikan pemandangan menakutkan.

Beberapa adegan yang mengejutkan sekaligus intens itu, memang menjadi salah satu keunggulan film ini, terutama ritme yang dibangun perlahan namun meyakinkan dlaam babak kedua, hingga dalam puncak babak ketiga. 

Semua aspek dimainkan seimbang, terkadang mengingatkan saya akan film seperti Rosemary’s Baby (1968). Demikian pula beberapa adegan jump scare yang hadir, kualitas nya masih bisa dierima. 


ulasan sinopsis what lies beneath
DreamWorks Pictures, 20th Century Fox
 
Setting indah menjadi salah satu nilai plus What Lies Beneath, melalui kisah horor dalam suasana musim gugur di sebuah pemukiman tenang.

Kebanyakan adegan berlangsung di dalam rumah yang cukup megah, dengan eksterior dan taman kecil penuh pesona di tepi danau, dan sesekali ada kabut.

Atmosfir seperti itulah yang sangat mendukung cerita thriller misteri dan horor menjadi lebih semakin kuat.

Film What Lies Beneath yang mengangkat kisah horor di tepi danau, mungkin dapat dikatakan sebagai pemicu sejumlah film bergaya "old school horror" sejenis.

Tren itu mulai bangkit di era 2000’an, ditandai sejak film The Sixth Sense (1999) serta diikuti film The Others (2002).

Meski tidak sehebat itu, narasi What Lies Beneath mampu sajikan sebuah misteri yang tertutup rapat, dengan kombinasi elemen supranatural, berupa sosok hantu secara implisit.

Dalam arti, film ini berupaya hadirkan ilusi yang lebih realistis dan sedikit surealis terhadap aspek psikologis. 

What Lies Beneath adalah horor supranatural yang menarik, serta tidak generik.

Itulah sinema drama misteri review What Lies Beneath, kisah horor di tepi danau.

Score : 3 / 4 stars

What Lies Beneath | 2000 | Horor, Suspens, Thriller | Pemain:  Harrison Ford, Michelle Pfeiffer, Diana Scarwid, Miranda Otto, James Remar | Sutradara: Robert Zemeckis | Produser: Jack Rapke, Steve Starkey, Robert Zemeckis | Penulis: Sarah Kernochan, Clark Gregg | Musik: Alan SIlvestri | Sinematografi: Don Burgess | Distributor: DreamWorks Pictures (Amerika Serikat), 20th Century Fox (Internasional) | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 130 Menit

Comments