Lethal Weapon (1987) : Duet Polisi Mematikan

lethal weapon duet polisi mematikan
Warner Bros Pictures

Senjata mematikan itu bukanlah sebuah pistol atau senapan mesin yang biasa dipakai oleh kepolisian, namun seorang karakter polisi gila dan nekat dengan kecenderungan ingin bunuh diri.

Martin Riggs adalah seorang mantan pasukan khusus yang frustasi sejak kematian istrinya, yang anehnya dipertemukan untuk dijadikan partner dengan Roger Murtaugh, seorang polisi veteran penyayang keluarga yang sebentar lagi akan pensiun.

Maka, judul film Lethal Weapon sendiri merangkum semua elemen yang ada : Riggs dan Murtaugh adalah duet polisi mematikan yang pernah ada dalam sejarah perfilman populer.

Produser film Predator, Joel Silver berkolaborasi dengan sineas Richard Donner yang sebelumnya dikenal melalui film The Omen (1976) dan Superman : The Movie (1978). 


Maka, hasilnya adalah Lethal Weapon sebagai pelopor film buddy cop dalam aksi laga modern yang menginspirasikan sejumlah film seperti Bad Boys (1995), Rush Hour (1998) atau Hot Fuzz (2007). 

Baca juga: Review film 'Bad Boys for Life (2020)' 

Kesuksesan Lethal Weapon akhirnya dilanjutkan hingga tiga sekuel berikutnya hingga menuju serial televisi, sekaligus merubah status Mel Gibson sebagai mega bintang Holywood, setelah sebelumnya dikenal melalui trilogi film Australia, Mad Max.

Sang penulis Shane Black, terinspirasi dari film Dirty Harry akan karakterisasi seorang polisi vigilante dalam menjalankan setiap aksinya atas nama keadilan, sehingga naskah awal film Lethal Weapon cenderung lebih serius dengan konten aksi laga yang lebih besar dan fantastis.

Lethal Weapon dibuka dengan seorang gadis yang melakukan bunuh diri dengan melompat dari jendela apartemennya. Lalu kisah beralih kepada Sersan Roger Murtaugh (Danny Glover) yang akan menuju pensiun, mendapat mitra baru bernama Martin Riggs (Mel Gibson).

review film lethal weapon
Warner Bros Pictures

Kekontrasan mereka yang bertolak belakang tersebut, awalnya tidak berjalan mulus akibat keengganan Murtaugh, seorang polisi prosedural dalam menanggapi gaya Riggs yang brutal dan agresif.

Michael Hunsaker (Tom Atkins), meminta bantuan kepada kawan lamanya, yakni Murtaugh untuk menyeldiki kematian putrinya yang bunuh diri itu. Hunsaker menduga bahwa putrinya mungkin terlibat dalam aktivitas narkoba, prostitusi serta pornografi.

Murtaugh dan Riggs mempelajari, bahwa Hunsaker terhubung dengan “Shadow Company” yang dikelola oleh Peter McAllister (Mitchell Ryan) dan anak buahnya bernama Joshua (Gary Busey), terhadap sebuah operasi penyelundupan heroin. Maka mereka pun akhirnya harus berhadapan dengan kekuatan besar dan berbahaya.

Dari awal hingga akhir cerita, film ini begitu meyakinkan dalam setiap adegannya, mulai dari pembuka, pengenalan masing-masing kedua karakter utamanya dalam sub-plot, hingga pertemuan serta berbagai aksi mereka dalam penyelidikan dan konfrontasi dengan pihak antagonis.

Karakterisasi yang kuat dalam Lethal Weapon, mengeksplorasi tema keluarga yang terjadi dalam diri Murtaugh, seorang polisi yang menangani pembunuhan, yang begitu bahagia memiliki istri dan ketiga anaknya yang harmonis dan tinggal dalam rumah cukup besar, dalam menjalankan kehidupan normalnya.

Sementara Riggs, seorang polisi yang narkoba, begitu kesepian sepeninggal kematian istrinya. Ia tinggal di dalam trailer di tepi pantai dengan seekor anjing peliharaannya. Riggs seringkali frustasi dan putus asa dalam melakukan serangkaian aksi gilanya terhadap para kriminal bagaikan senjata mematikan, sehingga tampak ia tidak takut akan kematian.

Bahkan dalam satu adegan yang diperlihatkan begitu intens, Riggs setelah meratapi foto mendiang istrinya, sambil menangis tersedu-sedu, ia mencoba untuk menarik pelatuk pistolnya, sementara posisi pucuknya sudah berada di dalam mulutnya yang menggangga, siap untuk bunuh diri!

ulasan sinopsis lethal weapon
Warner Bros Pictures

Tentu saja pertemuannya dengan partner baru yakni Murtaugh, yang awalnya saling tidak menyukai melalui kesinisan mereka, serangkaian konflik melalui adu argumen yang meledak-ledak, hingga lambat laun menjadi kompak dan akrab, terutama setelah Riggs mengenal keluarga Murtaugh dan bahkan dianggap menjadi bagian dari ‘keluarga’-nya.

Riggs banyak belajar dan menerima beberapa nilai yang patut disyukuri, melalui kehidupan Murtaugh, sedangkan Murtaugh sendiri jelas membutuhkan partner handal seperti Riggs yang begitu efektif dalam membasmi para penjahat berbahaya.

Performa Gibson sebagai Riggs, begitu impresif dalam menghidupkan karakter gila melalui sejumlah tekanan psikologis dan emosinya, dalam sebuah film aksi laga setelah film Mad Max (1979).

Sementara performa Glover sebagai Murtaugh yang memancing berbagai humor dan sedikit komedi di film ini, sehingga kedinamisan duet polisi mematikan tersebut sangat terasa.

Kegilaan Riggs sebanding dengan karakter McAllister yang diperankan oleh Mitchell Ryan dan anak buah mematikan, yakni Mr. Joshua yang diperankan oleh aktor watak Gary Busey. Adegan aksi baku hantam antara Riggs dan Joshua menjelang akhir di film ini, merupakan salah satu yang terbaik dan dikenang.

Selain itu, beberapa adegan lainnya yang tak kalah meriah, yakni saat Riggs malah mengajak seseorang yang ingin bunuh diri dari atap gedung, untuk melompat ke bawah. Atau petengkarannya dengan Murtaugh yang berakhir dengan percobaan bunuh diri dengan menarik pelatuk pistol.

Adapun sekuen Murtaugh dan Riggs bertemu dengan McAllister dan Joshua terkait dengan penyanderaan putri Murtaugh bernama Rianne, dengan setting berupa hamparan padang gurun, cukup mengesankan yang berakhir dengan baku tembak. Juga adegan penyiksaan Joshua terhadap Riggs meski kelihatannya standar, namun dibuat cukup dramatis seakan menjadi brutal.

Beberapa selingan humor segar pun menjadi daya tarik tersendiri untuk menyeimbangkan berbagai aksi yang menggenjot adrenalin, terutama kekontrasan Murtaugh yang terkesan jinak dibandingkan dengan kebuasan Riggs.

 
duet polisi mematikan film lethal weapon
Warner Bros Pictures

Seperti dalam adegan latihan menembak, saat Riggs membuktikan kepada Murtaguh kehebatan menembak jarak jauhnya. Setelahnya, ia dengan santai memperlihatkan kepada Murtaugh yang terheran-heran melihat hasilnya.

Untuk sekelas film aksi laga, Lethal Weapon tidak meyuguhkan aksi spektakuler dahsyat seperti banyak ledakan, kejar-kejaran dalam mobil atau baku tembak masif yang melelahkan.

Film ini malah lebih banyak menggali penyelidikan terhadap ulah karakter antagonis, dengan mengedepankan unsur thriller yang memang menegangkan, serta hubungan manusiawi antara Riggs dan Murtaugh.

Meski demikian, berbagai adegan aksi yang dipertontonkan film ini memang layak dinikmati, berkat arahan sinematografer Stephen Golblatt yang melakukan tugasnya dengan cemerlang di setiap adegan, serta koreografer handal untuk adegan perkelahian antara Riggs dan Joshua.

Scoring unik akan alunan saxophone dalam sejumlah adegan tertentu, tampaknya kini sangat jarang digunakan dalam sebuah film action, serta kolaborasi Michael Kamen dan gitaris Eric Clapton pun mewarnai film ini lebih dramatis.

Film Lethal Weapon sebagai salah satu aksi laga buddy cop ikonik, mampu memadukan dua karakter bertolak belakang sebagai duet polisi mematikan melalui keunggulan banyak aspek yang diperlihatkan.

Film ini tidak hanya berbicara tentang polisi membasmi penjahat saja, namun perbedaan etnis dan kultur (perpaduan kulit hitam dan putih), serta nilai-nilai hidup dan kekeluargaan bisa diterapkan dengan solid.

Score : 4 / 4 stars

Lethal Weapon | 1987 | Aksi Laga, Thriller | Pemain: Mel Gibson, Danny Glover, Gary Busey, Mitchell Ryan, Tom Atkins | Sutradara: Richard Donner | Produser: Richard Donner, Joel Silver | Penulis: Shane Black | Musik: Michael Kamen, Eric Clapton | Sinematografi: Stephen Golblatt | Distributor: Warner Bros Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 110 Menit

Comments