Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004), Menghapus Memori Abadi

eternal sunshine of the spotless mind
Focus Features

Sinema drama fiksi ilmiah review Eternal Sunshine of the Spotless Mind yang menghapus memori abadi seseorang.

Judul panjang Eternal Sunshine of the Spotless Mind merupakan film drama fiksi ilmiah romansa namun misterius.

Menghapus memori abadi yang ada dalam diri manusia menjadi isu yang diangkat dalam Eternal Sunshine of the Spotless Mind.

Bagaimana rasanya jika kenangan masa lalu ternyata merupakan implan belaka terhadap skenario yang telah dibuat?

Film Eternal Sunshine of the Spotless Mind mampu menghapus memori abadi seseorang, melalui romansa fiksi ilmiah cerdas.

Film ini merupakan buah naskah yang ditulis Charlie Kaufman, hasil kolaborasi dengan sejumlah penulis lain.

Tema tentang penghapusan memori manusia, telah populer sejak adaptasi dua novel Philip K. Dick, yaitu Blade Runner (1982) dan Total Recall (1990).

Adapun film dengan nuansa politik yaitu The Manchurian Candidate (1962), serta thriller suspens Shutter Island (2010) juga mengisahkan hal yang sama.

Baca juga: Blade Runner (1982): Dampak Penciptaan 'Manusia'

Dalam generasi modern, sineas Christopher Nolan pun melibatkan hal serupa melalui Memento (2000) dan Inception (2010).

Perbedaan dari semua itu, bahwa Eternal Sunshine of the Spotless Mind dengan penuturan yang rumit, ada makna dan kesan paling dalam, serta tajam.

Eternal Sunshine of the Spotless Mind adalah film independen dan mendapatkan kritik positif, hingga meraih Oscar untuk kategori Best Original Screenplay, hingga film nya berstatus cult.

Eternal Sunshine of the Spotless Mind mengisahkan tentang Joel (Jim Carrey) tak sengaja bertemu Clementine (Kate Winslet).dalam sebuah perjalanan, kemudian mereka pun menjalin hubungan romantis.

menghapus memori abadi
Focus Features

Namun seketika hal janggal terjadi dalam diri Clementine, sehingga ia tidak mengenali Joel dan bahkan punya kekasih dengan pria yang jauh lebih muda usia nya. 

Melalui dua orang sahabat, Rob dan Carrie, Joel mengetahui bahwa memori Clementine bersama dengan dirinya telah dihapus melalui jasa Lacuna Inc.

Dr. Howard (Tom Wilkinson) selaku pengelola Lacuna Inc. menjelaskan, bahwa Clementine ingin menghapus memori nya, karena tidak merasa cocok dengan Joel.

Mendengar hal itu, Joel juga ingin berbuat hal yang sama, melalui bantuan Stan (Mark Ruffalo) serta Patrick (Elijah Wood).

Stan memiliki kekasih bernama Mary (Kirsten Dunst) yang tak lain adalah asisten Dr. Howard, sedangkan Patrick sendiri tak lain adalah kekasih dari Clementine, tanpa diketahui Joel.

Maka timbul intrik, saat Mary tertarik kepada Dr. Howard, pria setengah baya yang telah berkeluarga. 

Lalu di saat bersamaan dalam proses penghapusan memori, Joel yang kini berada di dunia memori, menyadari ada sebuah kesalahan yang harus diperbaiki.

Awal cerita Eternal Sunshine of the Spotless Mind menyajikan narasi dengan gaya standar layaknya drama romansa dengan narasi suara yang dibawakan figur Joel.

Joel menuturkan, bagaimana ia bolos dari pekerjaan rutin, lalu menuju Pantai Montauk, hingga berjumpa dengan Clementine.

Alur cerita berjalan normal, hingga tiba dalam adegan saat Joel mengantarkan Clementine hingga ke rumah dan ia pun menunggu Celemntine dari dalam mobil, bersamaan dengan kredit pembuka.

Lantas, adegan langsung beralih saat Joel di malam hari tengah sendiri dan menangis, maka sejumlah peristiwa janggal pun terjadi.

Timbul sejumlah adegan tanpa penjelasan terhadap sesuatu yang menimpa Joel.

Kehadiran figur Stan dan Patrick, juga seorang tetangga yang berbincang-bincang, terasa begitu mengganggu.

review eternal sunshine of the spotless mind
Focus Features

Semula saya berupaya fokus terhadap alur cerita yang sebelum nya dibangun rapi, namun perlahan berubah urutan secara acak, sambil sesekali ada adegan dengan gaya surealis.

Kebingungan alur cerita itu muncul dalam adegan saat Joel bertemu dengan Rob dan Carrie, dengan mengisahkan kilas balik bagaimana saat ia bertemu dengan Clementine yang tidak mengenali dirinya.

Kemudian alur kembali mundur dalam adegan saat Joel mendatangi Lacuna Inc. dan ingin menghapus memori.

Sejak saat itu, adegan selanjut nya bergulir hingga membagi menjadi dua bagian utama dalam satu alur yang berjalan pararel:

Bagian pertama yaitu sejumlah adegan Joel dan Clementine dalam dunia memori Joel sendiri.

Bagian kedua cerita yaitu berada di dunia nyata, berupa drama hubungan diantara Stan dan Patrick, Stan dan Mary, Patrick dan Clementine, serta Mary dan Dr. Howard.

Menurut saya, premis dan pesan yang ingin Eternal Sunshine of the Spotless Mind berdasarkan hubungan cinta yang sangat dalam diantara masing-masing figur nya.

Sebuah rasa yang tak bisa dihindari, telah meresap ke dalam jiwa dan sanubari seseorang.

Maka, sulit untuk bisa menghapus memori abadi seseorang, karena bakal meninggalkan bekas yang tersisa.

Hal itu diperlihatkan tatkala Joel mampu keluar dari “Brain Map” dalam proses untuk menghapus memori, sehingga tak terdeteksi mesin.

ulasan eternal sunshine of the spotless mind
Focus Features

Dengan menyajikan alur non linear, saya sempat kesulitan untuk ikuti dan nikmati film ini.

Akan tetapi saat alur berada dalam berbagai adegan memori diantara Joel dan Clementine, kisah nya mulai dapat dinikmati hingga sampai kepada kesimpulan, berakhir dengan penyelesaian memuaskan.

Film ini mampu menjaga alur hingga kembali ke dalam jalur yang tepat dan tentu saja menjadi sebuah kejutan yang tak pernah disangka, terutama dalam dialog di akhir cerita.

Seperti nya narasi film ini menggunakan konsep "Time Circulation" melalui berbagai momen yang dialami Joel di dunia nyata, meski terkadang agak sulit dibedakan dengan dunia memori.

Berbagai visual yang ada dalam dunia memori sangat berkesan, sekaligus manipulatif dalam memainkan emosi saya, sehingga dibuat penasaran lebih lanjut.

Hanya saja terkadang gerakan shaky kamera dalam beberapa adegan tertentu sedikit mengganggu. 

Sedangkan keunggulan sejumlah efek visual, sangat efektif dan mengagumkan untuk ukuran film independen. 
 
Baca juga: The Truman Show (1998): Sindiran 'Surga Dunia' Hollywood

Contoh nya ada dalam adegan saat Joel dengan tubuh ukuran mini berada di bawah meja, berinteraksi dengan Clementine dengan tubuh berukuran normal. 

Permainan cahaya tampak dimainkan, guna menutupi efek spesial seadanya, seperti saat sebuah rumah yang perlahan mulai runtuh.

Begitu pengaturan pula scoring yang tepat untuk adegan tertentu, juga sejumlah efek suara unik, menjadikan Eternal Sunshine of the Spotless Mind punya sedikit aspek thriller psikologis kombinasi drama romantis, dengan sentuhan komedi dark.

sinopsis eternal sunshine of the spotless mind
Focus Features
 
Performa unggul aktor aktris film ini mampu menghidupkan jalan cerita dengan meyakinkan.

Kemampuan Jim Carrey sebagai Joel dalam film non komedi, patut diacungi jempol, demikian perfoma Kate Winslet sebagai Clementine.

Kedua karakter tersebut kontras bagaikan Joel di introvert dengan Clementine si ekstrovert.

Gaya romansa keduanya digambarkan dalam hubungan yang terkesan lebih riil daripada melodrama, terutama melalui dialog bermakna. 

Para figur pendukung juga tak kalah menarik, melalui Stan yang diperankan Mark Ruffalo yang cenderung kutu buku, serta Mary yang diperankan Kirsten Dunst si wanita penggoda..

Film Eternal Sunshine of the Spotless Mind boleh saya katakan sebagai romansa fiksi ilmiah yang berangkat dari premis sederhana.

Kisah tentang kekuatan abadi hubungan manusia dalam rintangan dibalik upaya menghapus memori abadi.

Film nya estetis namun sedikit ambigu, gemar mengacak dan melompati alur, sehingga terasa cukup rumit.

Eternal Sunshine of the Spotless Mind mengarah kepada sebuah tujuan sederhana, akan makna besar tentang cinta sejati, yang selalu membekas tanpa batas.

Demikian sinema drama fiksi ilmiah review Eternal Sunshine of the Spotless Mind yang menghapus memori abadi seseorang.

Score: 3.5 / 4 stars

Eternal Sunshine of the Spotless Mind | 2004 | Drama, Fiksi Ilmiah, Misteri, Komedi, Romantis | Pemain: Jim Carrey, Kate Winslet, Kirsten Dunst, Mark Ruffalo, Elijah Wood, Tom Wilkinson | Sutradara: Michel Gondry | Produser: Steve Golin, Anthony Bregman | Penulis: Charlie Kaufman, Michel Gondry, Pierre Bismuth. Naskah: Charlie Kaufman | Musik: Jon Brion | Sinematografi: Ellen Kuras | Distributor: Focus Features | Negara: Amerika Serikat, Perancis | Durasi: 108 Menit

Comments

  1. emang keren film ni. yg pada awalnya mereka memang sudah menghapus memori masing2, tapi kembali trpaut cinta.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima Kasih telah berikan komentar, iya setuju. Seperti nya narasi tersebut, bahwa memori manusia itu tidak bisa dihapus seluruh nya, karena ada jiwa melalui emosi dan rasa.

      Delete

Post a Comment

Popular Posts