Us (2019) : Horor Blaxploitation dan Doppelgänger
![]() |
Universal Pictures |
Diantara sekian banyak film-film horor modern yang sarat akan CGI dan jump scare kacangan, terselip film unik yang berangkat dari sudut pandang berbeda.
Film Us adalah sebuah horor Blaxploitation dengan tema tentang doppelgänger, yang digarap dengan gaya penuturan yang tidak biasa oleh sineas Jordan Peele yang sukses menangani horor cerdas sebelumnya, yakni Get Out (2017).
Film Us mengisahkan Adelaide (Lupita Nyong’o) memiliki suami bernama Gabe (Winston Duke) dan kedua anaknya bernama Zora (Shahadi Wright Joseph) serta Pluto (Evan Alex), kembali mendiami rumah orangtuanya di Santa Cruz.
Adelaide yang memiliki trauma masa kecilnya di pantai tersebut, akhirnya harus mengalah oleh Gabe demi kedua anaknya. Mereka bertetangga dengan sepasang suami-istri yakni Josh dan Kitty.
Teror pun dimulai pada malam hari, saat Adelaide sekeluarga didatangi oleh masing-masing doppelgänger-nya.
Adegan yang begitu menyeramkan sesungguhnya terjadi di awal cerita yang mengisahkan masa kecil Adelaide di pantai tersebut, namun tidak jelas apakah hal tersebut nyata atau tidaknya.
Kemudian dalam setting waktu di masa kini, saat ia telah berkeluarga, maka hilanglah kesan horor dan misteri melalui rangkaian adegan layaknya drama keluarga, disertai kelambanan alur namun cukup bisa dinikmati, dan untungnya ditolong dengan dialog menarik.
Horor sesungguhnya dimulai saat Pluto menghampiri sosok misterius berjubah merah di pantai saat tengah hari, hingga puncaknya ketika doppelgänger mereka menghampiri hingga ada sedikit komunikasi diantara mereka.
Dalam poin ini, atmosfir horor yang dirasa bahkan tidak terlalu mencekam atau menyeramkan, bahkan jauh dari kesan mengerikan.
Berkat dialog yang mumpuni, atmosfir thriller suspens begitu kuat terasa, sejak Adelaide berkonfrontasi dengan doppelgänger-nya sendiri.
Sementara, sejumlah aksi penyerangan yang dilancarkan oleh masing-masing doppelgänger lainnya pun terkesan seperti film bertemakan home invasion dengan kombinasi horor dan thriller.
Secara keseluruhan, arahan dan gaya film Us sepertinya terinspirasi atau bahkan tribut akan sejumlah horor klasik era 60’an atau 70’an, selain elemen Blaxploitation sendiri.
Baca juga: Candyman (1992) : Horor Ikonik Legenda Urban Komunitas Kulit Hitam
Mulai dari mise-en-scéne yang tersaji melalui pengambilan sudut kamera, adegan aksi, visual hingga pencahayaan yang begitu menarik dan tidak biasa, hingga minimnya scoring di sepanjang cerita kecuali dalam sejumlah adegan spesifik.
Untuk sebuah horor suspens, film ini pun dibuat lebih dinamis dengan menyelipkan beberapa dialog humor yang pas ala kultur Afro-America.
Performa Lupita Nyong’o sebagai Adelaide dalam usaha mempertahankan dirinya beserta keluarganya pun patut diacungi jempol, melalui aksi heroiknya yang natural.
Karakternya saat masih berusia cilik itulah yang cukup membuat bulu kuduk merinding, bagaimana penampilan wajahnya, serta sorotan mata bulat besar yang tajam khas orang kulit hitam dalam beberapa adegan tertentu, sungguh menambah keseraman yang ada.
Yang sangat disayangkan dan yang merusak filmnya itu sendiri, yakni penulisan Peele yang saya anggap gagal total dalam menuju konklusi cerita hingga akhir.
Setelah saya begitu begitu menikmati hingga tiga-perempat cerita, tiba-tiba sebuah kejanggalan besar yang bahkan diluar nalar dasar pun terjadi, saat keluarga Adelaide berniat meninggalkan kawasan rumah tinggal mereka dengan sebuah mobil.
Dan bahkan sebelumnya, audiens pasti sudah menebak serta menarik kesimpulan terkait tujuan akhir mengapa muncul sosok doppelgänger dalam adegan klimaks.
Maka setelahnya, tidak ada hal yang menarik kecuali saat Adelaide menelusuri sebuah terowongan yang tampaknya menyimpan banyak rahasia itu.
Baca juga: Apocalypse Trilogy : Prince of Darkness (1987)
Namun yang terparah yakni sebuah pelintiran yang tampaknya dipaksakan oleh Peele, alih-alih ingin memberikan kejutan terakhir kepada audiens.
Tampak hal tersebut malah mengaburkan dalam menilai pertentangan karakter “Baik versus Jahat” dalam konteks dasar horor, yang seharusnya bisa dibuat sederhana.
Film Us sebenarnya sangat menjanjikan sebagai sebuah horor unik dengan kuatnya karakterisasi serta gaya yang cenderung suspens dan impresif, terobosan Blaxploitation dan konsep doppelgänger.
Hanya saja Peele tampaknya harus menimbang ulang bagaimana menyelesaikan ide ceritanya itu sendiri dengan cermat.
Score : 2.5 / 4 stars
Us | 2019 | Horor | Pemain: Lupita Nyong’o, Winston Duke, Elisabeth Moss, Tim Heidecker, Shahadi Wright Joseph, Evan Alex, Madison Curry, Ashley McKoy | Sutradara: Jordan Peele | Produser: Jason Blum, Ian Cooper, Sean McKittrick, Jordan Peele | Penulis: Jordan Peele | Musik: Michael Abels | Sinematografi: Mike Gioulakis | Distributor: Universal Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 116 Menit
Film Us adalah sebuah horor Blaxploitation dengan tema tentang doppelgänger, yang digarap dengan gaya penuturan yang tidak biasa oleh sineas Jordan Peele yang sukses menangani horor cerdas sebelumnya, yakni Get Out (2017).
Film Us mengisahkan Adelaide (Lupita Nyong’o) memiliki suami bernama Gabe (Winston Duke) dan kedua anaknya bernama Zora (Shahadi Wright Joseph) serta Pluto (Evan Alex), kembali mendiami rumah orangtuanya di Santa Cruz.
Adelaide yang memiliki trauma masa kecilnya di pantai tersebut, akhirnya harus mengalah oleh Gabe demi kedua anaknya. Mereka bertetangga dengan sepasang suami-istri yakni Josh dan Kitty.
Teror pun dimulai pada malam hari, saat Adelaide sekeluarga didatangi oleh masing-masing doppelgänger-nya.
Adegan yang begitu menyeramkan sesungguhnya terjadi di awal cerita yang mengisahkan masa kecil Adelaide di pantai tersebut, namun tidak jelas apakah hal tersebut nyata atau tidaknya.
Kemudian dalam setting waktu di masa kini, saat ia telah berkeluarga, maka hilanglah kesan horor dan misteri melalui rangkaian adegan layaknya drama keluarga, disertai kelambanan alur namun cukup bisa dinikmati, dan untungnya ditolong dengan dialog menarik.
Horor sesungguhnya dimulai saat Pluto menghampiri sosok misterius berjubah merah di pantai saat tengah hari, hingga puncaknya ketika doppelgänger mereka menghampiri hingga ada sedikit komunikasi diantara mereka.
![]() |
Universal Pictures |
Dalam poin ini, atmosfir horor yang dirasa bahkan tidak terlalu mencekam atau menyeramkan, bahkan jauh dari kesan mengerikan.
Berkat dialog yang mumpuni, atmosfir thriller suspens begitu kuat terasa, sejak Adelaide berkonfrontasi dengan doppelgänger-nya sendiri.
Sementara, sejumlah aksi penyerangan yang dilancarkan oleh masing-masing doppelgänger lainnya pun terkesan seperti film bertemakan home invasion dengan kombinasi horor dan thriller.
Secara keseluruhan, arahan dan gaya film Us sepertinya terinspirasi atau bahkan tribut akan sejumlah horor klasik era 60’an atau 70’an, selain elemen Blaxploitation sendiri.
Baca juga: Candyman (1992) : Horor Ikonik Legenda Urban Komunitas Kulit Hitam
Mulai dari mise-en-scéne yang tersaji melalui pengambilan sudut kamera, adegan aksi, visual hingga pencahayaan yang begitu menarik dan tidak biasa, hingga minimnya scoring di sepanjang cerita kecuali dalam sejumlah adegan spesifik.
Untuk sebuah horor suspens, film ini pun dibuat lebih dinamis dengan menyelipkan beberapa dialog humor yang pas ala kultur Afro-America.
Performa Lupita Nyong’o sebagai Adelaide dalam usaha mempertahankan dirinya beserta keluarganya pun patut diacungi jempol, melalui aksi heroiknya yang natural.
Karakternya saat masih berusia cilik itulah yang cukup membuat bulu kuduk merinding, bagaimana penampilan wajahnya, serta sorotan mata bulat besar yang tajam khas orang kulit hitam dalam beberapa adegan tertentu, sungguh menambah keseraman yang ada.
![]() |
Universal Pictures |
Yang sangat disayangkan dan yang merusak filmnya itu sendiri, yakni penulisan Peele yang saya anggap gagal total dalam menuju konklusi cerita hingga akhir.
Setelah saya begitu begitu menikmati hingga tiga-perempat cerita, tiba-tiba sebuah kejanggalan besar yang bahkan diluar nalar dasar pun terjadi, saat keluarga Adelaide berniat meninggalkan kawasan rumah tinggal mereka dengan sebuah mobil.
Dan bahkan sebelumnya, audiens pasti sudah menebak serta menarik kesimpulan terkait tujuan akhir mengapa muncul sosok doppelgänger dalam adegan klimaks.
Maka setelahnya, tidak ada hal yang menarik kecuali saat Adelaide menelusuri sebuah terowongan yang tampaknya menyimpan banyak rahasia itu.
Baca juga: Apocalypse Trilogy : Prince of Darkness (1987)
Namun yang terparah yakni sebuah pelintiran yang tampaknya dipaksakan oleh Peele, alih-alih ingin memberikan kejutan terakhir kepada audiens.
Tampak hal tersebut malah mengaburkan dalam menilai pertentangan karakter “Baik versus Jahat” dalam konteks dasar horor, yang seharusnya bisa dibuat sederhana.
Film Us sebenarnya sangat menjanjikan sebagai sebuah horor unik dengan kuatnya karakterisasi serta gaya yang cenderung suspens dan impresif, terobosan Blaxploitation dan konsep doppelgänger.
Hanya saja Peele tampaknya harus menimbang ulang bagaimana menyelesaikan ide ceritanya itu sendiri dengan cermat.
Score : 2.5 / 4 stars
Us | 2019 | Horor | Pemain: Lupita Nyong’o, Winston Duke, Elisabeth Moss, Tim Heidecker, Shahadi Wright Joseph, Evan Alex, Madison Curry, Ashley McKoy | Sutradara: Jordan Peele | Produser: Jason Blum, Ian Cooper, Sean McKittrick, Jordan Peele | Penulis: Jordan Peele | Musik: Michael Abels | Sinematografi: Mike Gioulakis | Distributor: Universal Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 116 Menit
Comments
Post a Comment