1917 (2019) : Suasana Perang Dunia I yang Menggugah Emosi dan Rasa

film 1917 suasana menggugah emosi rasa
Universal Pictures, eOne

Sinema perang historis review 1917, film dengan suasana Perang Dunia I yang menggugah emosi dan rasa.

Jika anda menyukai Saving Private Ryan (1998) serta Dunkirk (2017), harusnya anda menyukai 1917.

Film 1917 mengangkat tema Perang Dunia I yang menekankan emosi dan rasa, melalui sudut pandang dua orang prajurit Inggris.

1917 mengisahkan tentang sebuah misi khusus dari tentara Inggris di wilayah Perancis, dalam menghadapi kekuatan pasukan Jerman.

Perang Dunia I yang berlangsung antara tahun 1914 hingga 1918, memiliki pola yang mirip dengan perang Dunia II.

Sentralisasi konflik berlangsung di Eropa akibat peristiwa pembunuhan terhadap Adipati Agung Franz Ferdinand dari Austria, pewaris takhta kekaisaran Austria-Hungaria.

Maka konflik pun meluas, mengakibatkan munculnya dua kekuatan utama yang berperang satu-sama lain.

Aliansi Kekaisaran Jerman bergabung dengan Austria-Hungaria.

Mereka melawan Kekaisaran Rusia, Imperium Britania, Republik Perancis, serta Italia. Adapun Amerika Serikat selalu terlibat belakangan.

1917 disutradarai Martin Campbell yang mengecap kesuksesan di film James Bond, Golden Eye (1995)

Hingga tulisan ini diturunkan, film ini meraih penghargaan sebagai Film Terbaik di Golden Globes, dan mendapatkan sejumlah nominasi Oscar.

1917 juga didukung Colin Firth dan Benedict Cumberbach, dengan dominasi para aktor muda, 

review film 1917
Universal Pictures, eOne
 
Film 1917 mengisahkan 
dua prajurit Inggris yakni Schofield (George McKay) dan Blake (Dean-Charles Chapman) dalam Perang Dunia I di wilayah Perancis Utara.

Mereka ditugaskan untuk mengirim pesan krusial kepada Batalyon Kedua yang dinamakan Resimen Devonshire.

Pesan tersebut berisikan informasi pembatalan serangan mereka terhadap pasukan Jerman.

Diketahui bahwa Jerman menggunakan trik dengan berpura-pura mundur dan menuju wilayah Hidenburg Line.

Saat Inggris termakan umpan, Jerman akan melakukan sergapan melalui 1.600 tentara.

Narasi film 1917 dikembangkan berdasarkan sepenggal pengalaman dari seorang buyut Sam Mendes, yakni Alfred Mendes saat menjadi tentara dalam Perang Dunia I.

Misi yang dilakukan kedua figur utamanya yakni Schofield dan Blake, memang terkesan standar.

Maksudnya adalah sebuah perintah langsung dari seorang jenderal demi menyelamatkan nyawa ribuan tentara Inggris.

Mereka juga mengalami kesulitan komunikasi, sejak jalurnya disabotase oleh Jerman.

Tentu saja terpilihnya Blake juga memotivasi dirinya sendiri untuk menyelamatkan saudara kandungnya yang tergabung dalam batalyon tersebut, agar terhindar dari jebakan.

ulasan film 1917
Universal Pictures, eOne

Meski demikian, karakterisasi Schofield dan Blake serta ikatan diantara keduanya tidaklah istimewa.

Namun melalui sebuah proses, petualangan mereka terkadang diselingi beberapa adegan dan dialog humor.

Justru yang menarik terdapat di awal cerita, terdapat sedikit pertentangan diantara mereka, terutama Schofield yang tampak kurang menanggapi misi tersebut dengan kritis. 

Sedangkan Blake yang langsung terpicu malah bergegas dalam bertindak, karena didasari oleh kecenderungan pribadi terkait saudara kandungnya tersebut.

Terdapat sebuah kejutan yang hadir setelah setengah jalan cerita berlangsung, meski tidak sedramatis Saving Private Ryan

Film ini memang ada kemiripan narasi akan keterlibatan saudara kandung dalam peperangan, dalam konteks penyajian film modern bertemakan Perang Dunia.

1917 bagaikan sajian ulang film Dunkirk dengan edisi Perang Dunia yang berbeda.

Hal itu dsiajikan dalam eksploitasi suasana yang menggugah emosi dan rasa, begitu nyata dalam kisah drama petualangan dalam nuansa peperangan besar.

Visual merupakan aspek paling unggul dan sangat fantastis di film ini, meski dirasa tidak semegah Dunkirk.

Bagaimana pun juga, film ini mampu memberikan kesan emosional kuat dan mendalam bagi audiens, mulai dari awal hingga akhir adegan.

sinopsis film 1917
Universal Pictures, eOne

Eksploitasi akan sudut pandang secara visual dari dua figur utama inilah selalu mendominasi di hampir semua adegan.

Melalui sajian yang cukup lambat, audiens disuguhi oleh serangkaian latar pemandangan indah ala Eropa saat Schofield dan Blake sedang beristirahat di pos militer mereka.

Ada pula adegan saat mereka menyusuri parit besar bercabang, hingga akhirnya bergegas menuju batas zona merah peperangan.

Intensitas yang dibangun pun dalam seiap adegan, semakin menunjukkan eksistensi batas garis musuh.

Sejumlah visualisasi turut menggugah emosi dan memompa adrenalin, tatkala Shcofield dan Blake menyaksikan banyak jenazah tentara yang terbunuh.

Peralihan setting dalam sejumlah sekuen yang dihadirkan pun begitu pandai dalam memainkan elemen kejutan yang tak disangka.

Adegan dari satu area bekas medan perang menuju pos militer Jerman, menyusuri pepohonan hutan, begitu mengesankan transisi nya.

Begitu pula hadirnya bunga cherry putih tiba di sebuah lapangan rumput hijau, hingga petualangan di atas sungai, terasa fantastis.

suasana perang dunia pertama film 1917
Universal Pictures, eOne
 
Film 1917 cenderung menekankan suasana dari petualangan Schofield dan Blake dari satu wilayah menuju wilayah lain.

Upaya keras mereka yakni menyampaikan sebuah pesan sangat krusial dengan mempertaruhkan banyak nyawa prajurit, termasuk mereka sendiri.

Scoring yang dilantunkan pun sangat mendukung dalam sejumlah adegan aksi tertentu.

Musiknya menjelaskan rasa letih dalam diri mereka terhadap sebuah misi yang harus selesai dalam waktu singkat.

Mendapat predikat PG-13, penyajian adegan laga film 1917 cukup realistis dan tidak brutal seperti Saving Private Ryan

Tentu saja adegan di tiga parit yang berbeda, adalah salah satu yang paling dikenang.

Lain pula berbagai sorotan serta gerakan kamera yang cukup dinamis, mampu menghidupkan suasana.

Film ini dikenal akan teknik "one take shot" dalam arti hanya sekali pengambilan gambar dalam sebuah adegan.

Hasilnya, 1917 begitu impresif terhadap pembuktian Campbell sebagai salah seorang sineas brilian, melalui visual yang kuat akan kesan tak terlupakan.

Film 1917 sangat direkomendasikan sebagai film langka masa kini tentang Perang Dunia I, dalam eksploitasi suasana yang mampu menggugah emosi dan rasa.  

Demikian sinema perang historis review 1917, film dengan suasana Perang Dunia I yang menggugah emosi dan rasa.

Score: 3.5 / 4 stars

1917 | 2019 | Perang | Pemain: George McKay, Dean-Charles Chapman, Mark Strong, Andrew Scott, Richard Madden, Claire Duburcq, Colin Firth, Benedict Cumberbach | Sutradara: Sam Mendes | Produser: Sam Mendes, Pippa Haris, Jayne-Ann Tenggren, Callum McDougall, Brian Oliver | Penulis: Sam Mendes, Krysty Wilson-Caims | Musik: Thomas Newman | Sinematografi: Roger Deakins | Distributor: Universal Pictures (Amerika Serikat), eOne (Inggris) | Negara: Inggris, Amerika Serikat | Durasi: 119 Menit

Comments