Ulasan Film ‘Sonic the Hedgehog (2020)’

ulasan film sonic the hedgehog
Paramount Pictures

Sinema petualangan review Sonic the Hedgehog, film adaptasi game Sega yang memuaskan penggemar, simak ulasan nya disini.

Sosok sekaligus judul permainan konsol yakni Sonic the Hedgehog, tentu saja dikenal oleh generasi 90’an, saat popularitas Sega sedang menanjak menyaingi Nintendo.

Kreasi 
Sonic the Hedgehog datang dari Yuji Naka dan Naoto Ohshima melalui game Sega dan menjadi ikon populer. 

Kini, adaptasi film Sonic the Hedgehog diharapkan mampu memberikan tontonan berkualitas, sesuai dengan tradisi esensial yang disukai oleh para penggemarnya.

Waralaba Sonic the Hedgehog sempat dibuatkan serial dalam format animasi, hingga akhirnya diangkat ke layar lebar.

FIlm ini disutradarai Jeff Fowler, dengan pemeran James Marsden, juga menandakan kembalinya Jim Carrey dalam jalur utama.

Sonic The Hedgehog mengisahkan sebuah tempat di luar Planet Bumi, terdapat habitat mahluk asing. 

Salah satunya bernama Sonic (Ben Schwartz) menyerupai seekor landak supersonic yang mampu bergerak secepat kilat, serta memiliki kekuatan rahasia.

Suatu saat, Sonic dalam keadaan terancam oleh sejumlah mahluk asing lainnya
, namun ia dilindungi oleh Longclaw the Owl.

Sonic diberikan sejumlah cincin magis yang mampu menembus ruang menuju tempat lain.

Dalam keadaan genting, Sonic pun diberikan arahan oleh Longclaw menuju Planet Bumi saat diserang oleh para musuhnya. 

Sepuluh tahun berlalu, Sonic kini hidup tanpa diketahui manusia di sebuah kota kecil bernama Green Hills, Montana.

review film sonic the hedgehog
Paramount Pictures

Salah satu Sheriff kota adalah Tom (James Marsden), 
beristrikan Maddie (Tika Sumpter).

Tom merasa jenuh dengan profesinya dan membutuhkan tantangan menuju kota San Francisco.

Namun keadaan berubah saat Sonic yang merasa kesepian, berlari kencang sehingga tak sengaja menyulut gelombang elektromagnetik besar.

Akibatnya listrik di seantero kota tersebut padam.

Menyadari dirinya dalam keadaan bahaya, setelah dilacak oleh ilmuwan gila bernama Dr. Robotnik (Jim Carrey), Sonic berencana melarikan diri ke tempat asalnya.

Namun sebuah insiden mengakibatkan kantung cincinnya jatuh ke sebuah atap gedung di San Francisco, saat tak sengaja berhadapan dengan Tom yang terkejut.

Meski mereka beradaptasi satu-sama lain, akhirnya berkolaborasi untuk menemukan kembali kantung cincin menuju San Francisco. 

Mereka bersama Maddie pun harus berhadapan dengan niat jahat dari Dr. Robotnik.

Sederhananya, sebagai film fiksi ilmiah fantasi serta petualangan, Sonic the Hedgehog jelas menghibur dari segala sisi.

Paramount Pictures selaku pemilik waralaba film, tampaknya tidak ingin terjerumus ke dalam WOKE CULTURE.

sinopsis film sonic the hedgehog
Paramount Pictures

Sesuai dengan trailer versi terbarunya beberapa waktu lalu, pada saat mengikuti alur dan semua adegan, sangat dapat dinikmati.

Sonic the Hedgehog sedikitnya mengingatkan saya akan film klasik Who Framed Roger Rabbit (1988).

Pengenalan antar masing-masing dua figur utama, dalam hal ini Sonic dan Tom, begitu dinamis dan menghibur.

Dimulai sejak insiden perjumpaan mereka yang mengejutkan, lengsung terasa sebuah ikatan kuat diantara keduanya, hingga kepada aksi petualangan seru.

Namun salah satu kelemahan di film ini yakni kurang akan sisi emosional di saat tertentu dalam sebuah kejatuhan atau tragedi.

Meski demikian secara keseluruhan, proses persahabatan mereka terjalin dalam pengembangan bertahap.

Karakterisasi yang kuat terhadap narasi standar cerita Sonic the Hedgehog ini tentu saja lebih mudah dilakukan terhadap figur Sonic itu sendiri yang berupa animasi 3D modern. 

Paramount dianggap mampu memuaskan para penggemarnya, baik secara fisik, maupun dialog serta aksinya.

Performa James Marsden juga mampu memberikan kontribusi optimal.

Ia menjadi penyeimbang atmosfir dalam berbagai momen mulai dari awal perjumpaan, saat kejatuhan dan bangkit kembali, menghadapi sang musuh.

sonic the hedgehog ikon video game
Paramount Pictures

Maka, kehadiran Jim Carrey sebagai Dr. Robotnik yang sepertinya bakal ikonik itu, adalah yang terbaik dan paling mencuri perhatian.

Sebuah performa prima dari Carrey, setelah vakum sekian lama dalam sejumlah film besar.

Meski penampilannya tidak semeriah yang saya duga, namun curahan energi membawakan karakternya dengan sempurna, serta mengundang tawa lepas.

Elemen komedi berupa dialog dengan lelucon segar pun selalu hadir hampir di setiap adegan, baik melalui figur utama maupun pendukung.

Baca juga: Sonic the Hedgehoc 2 (2022): Adu Kekuatan Dua Kubu Maut

Sedangkan secara visual, baik rendering figur Sonic maupun efek nya ditampilkan impresif, meski terasa jelas perbedaan antara setting nyata dengan animasi.

Secara keseluruhan, Sonic the Hedgehog dirasa mampu memberikan kepuasan tersendiri terhadap sebuah karya adaptasi dari konsol populer dari Sega.

Film ini mengutamakan pengembangan karakter, serta narasi yang proporsional sesuai terhadap tradisi esensial.

Sonic the Hedgehog adalah sebuah hiburan yang patut direkomendasikan sebagai tontonan keluarga berkualitas.

Demikian sinema petualangan review Sonic the Hedgehog, film adaptasi game Sega yang memuaskan penggemar, sebagaimana ulasan yang mendapatkan nilai tinggi.

Score: 3.5 / 4 stars

Sonic the Hedgehog | 2020 | Aksi Laga, Petualangan, Komedi | Pemain: Ben Schwartz, James Marsden, Jim Carrey, Tika Sumpter | Sutradara: Jeff Fowler | Produser: Neal H. Moritz, Toby Ascher, Toru Nakahara, Takeshi Ito | Penulis: Berdasarkan permainan konsol Sonic the Hedgehog buatan Sega. Naskah: Pat Casey, Josh Miller | Musik: Tom Holkenborg | Sinematografi: Stephen F. Windon | Distributor: Paramount Pictures | Negara: Amerika Serikat, Jepang | Durasi: 99 Menit

Comments