The Day of the Jackal (1973): Usaha Membunuh Presiden Perancis

review film the day of the jackal
Universal Pictures

Sinema crime thriller review The Day of the Jackal, film yang menceritakan suatu usaha untuk membunuh Presiden Perancis.

Jika anda pernah menyaksikan The Jackal (1997) yang dibintangi oleh Richard Gere dan Bruce Willis, maka anda kurang beruntung.

Film tersebut merupakan pembuatan ulang, kalah jauh kualitasnya dengan versi orisinal yakni The Day of the Jackal yang dirilis tahun 1973.

Kedua film itu diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama karya Frederick Forsyth, yang memang spesialis pada genre spy dan political thriller.

Versi orisinal lebih setia terhadap materi novelnya, tentang usaha organisasi militan untuk membunuh Presiden Perancis saat itu, Charles de Gaulle.

Kesuksesan film produksi gabungan Inggris dan Perancis ini dipuji para kritikus, mendapatkan nominasi Oscar dan Golden Globe, serta memenangi penghargaan BAFTA Awards.

The Day of the Jackal mengisahkan tentang situasi politik saat Perancis memberikan kemerdekaan untuk Algeria (Aljazair) di tahun 1962. 

Organisasi militan dari Perancis yakni OAS, mengadakan usaha membunuh Presiden Charles de Gaulle, namun gagal dan sebagian besar dari mereka ditangkap serta dieksekusi.

Beberapa pemimpin OAS yang selamat kini berada di Austria dan menyewa seorang pembunuh bayaran.

Adalah seseorang yang diduga warga Inggris dengan nama kode “The Jackal” (Edward Fox), disewa OAS untuk membunuh de Gaulle.

The Jackal melakukan berbagai persiapan di Inggris, Italia, dan Swiss, sementara seorang kurir OAS berhasil ditangkap dan diinterogasi oleh French Action Service (FAS), sehingga mereka mengetahui tentang The Jackal.

Dalam pertemuan internal secara rahasia yang dipimpin Menteri Dalam Negeri, FAS meminta kepolisian Perancis untuk mengutus seorang polisi detektif.

Maka Claude Lebel (Michel Londsdale) ditunjuk untuk melacak dan mengidentifikasi The Jackal, namun upaya mereka diketahui OAS.

the day of the jackal usaha bunuh presiden perancis
Universal Pictures

Berdurasi selama hampir 2,5 jam, sepertinya The Day of the Jackal berusaha semaksimal mungkin mengikuti hampir semua materi dari sumber novelnya. 

Bagi anda yang tertarik dengan film political thriller dan terorisme, serta cerita detektif dan suspens, film ini menawarkan sesuatu yang menakjubkan.

Alur film ini memiliki struktur yang apik, juga karakterisasi kuat baik protagonis maupun antagonis, jauh dari klise belaka.

Tidak seperti versi 1997 yang digarap secara ringan dan terlupakan, versi 1973 ini lebih berbobot akan substansi dari narasi dalam premis novelnya itu sendiri. 

Mungkin jika anda berpikir bahwa film ini bakal membosankan, maka Munich (2005) bisa menjadi contoh pembanding kualitas yang setara.

Sebuah penceritaan brilian dengan gamblang mampu ditransfer ke dalam format film secara padat, singkat, langsung tepat sasaran oleh penulis Ross dan sineas Zinnemann.

The Day of the Jackal mampu mempertahankan ritme penceritaan seimbang, serta menjaga mood audiens tanpa berpaling sedikitpun.

Film ini sebenarnya dapat diikuti dengan cukup mudah, asalkan setia mengikuti percakapan dialog, sehingga memahami jalan ceritanya.

Dari awal adegan dijelaskan tentang situasi pro-kontra terkait Perancis yang memberikan kemerdekaan bagi Algeria di tahun 1962.

Hal itu dijelaskan melalui suara narator, melalui visual berupa adegan seorang pemimpin OAS yang akan dieksekusi mati oleh Pemerintah Perancis.

Struktur cerita film ini terbagi dalam dua bagian utama, yakni dua pihak yang saling berlawanan, dalam hal ini OAS dan
FAS

Awalnya diperlihatkan bagaimana ketiga pemimpin senior OAS yang masih bertahan dan menjadi buron, tengah putus asa dan melakukan usaha final untuk membunuh de Gaulle.

OAS mengklaim diri sebagai patriotis yang membela Perancis, mantan prajurit dan purnawirawan militer Perancis, termasuk veteran perang di wilayah Algeria. 

sinopsis the day of the jackal
Universal Pictures

Boleh dikatakan bahwa OAS adalah oposisi yang tidak setuju sekaligus kecewa dengan kebijakan pemerintahan de Gaulle berkenaan dengan kemerdekaan Algeria. 

Sementara FAS merupakan organisasi intelijen yang terus mengamati pergerakan OAS, termasuk mengirim para agen mereka sebagai penyusup.

OAS pun tidak tinggal diam, dengan memata-matai balik FAS. Sesuai dengan judulnya, film ini lebih fokus terhadap karakter The Jackal sendiri, sepertinya seorang misterius yang memiliki aksen British.

Dari adegan demi adegan, diperlihatkan dengan jelas dan terperinci, bagaimana ia menyusun strategi, menyiapkan semuanya satu-persatu, hingga mengambil tindakan eksekusi.

Ada beberapa adegan saat The Jackal sedang mempersiapkan beberapa hal, tidak pernah saya sadari hal itu untuk apa dan relevansinya terhadap usaha pembunuhan de Gaulle.

Tak disangka, semuanya merupakan sebuah rencana solid dari seorang The Jackal, sebagai antisipasi matang terhadap semua pihak yang terus memburunya.

ulasan the day of the jackal
Universal Pictures

Mungkin yang sedikit membingungkan yakni transisi adegan yang dilakukan dengan cukup cepat, terkait setting lokasi seperti Perancis, Inggris, Italia, Swiss, dan Austria tanpa disertai kredit pada layar.


Meski secara tak langsung, semua itu mampu ditutupi oleh berbagai sudut pengambilan gambar dan adegan yang sangat menarik, serta tentu saja setting indah khas Eropa.

Sedangkan kisah petualangan Inspektur Lebel yang dibantu oleh asistennya, bekerja keras melacak keberadaan The Jackal siang-malam tanpa nyaris beristirahat.

Mereka mengupayakan kerjasama dengan intelijen dari beberapa negara Eropa, Amerika Serikat dan Afrika Timur, melalui komunikasi telepon dan teleteks.

Karena diduga The Jackal adalah warga Inggris, maka terdapat pula sub-plot yang mengisahkan penyelidikan kepolisian Inggris untuk mengetahui siapa identitas aslinya.


Maka, dengan cerita serta karakterisasi yang kompleks, The Day of the Jackal menjadi sangat menarik dan terkesan realistis terhadap dua porsi penceritaan dari masing-masing sisi protagonis dan antagonisnya. 

Figur The Jackal yang diperankan Edward Fox bukan tanpa cela, seperti kecerobohan yang ia sadari guna menghilangkan jejaknya.

Begitu pula figur Lebel yang diperankan Michel Londsdale, memiliki karakter dengan tipikal mirip dalam hal intelijen, meski beberapa kali mengalami kesulitan.

the day of the jackal pembunuh bayaran teroris
Universal Pictures

Ada adegan yang cukup kocak di awal-awal cerita terjadi saat OAS terpaksa harus merampok bank, guna membayar The Jackal yang dinilai sangat mahal itu. 

Sedangkan adegan paling dikenang yakni menjelang akhir cerita, saat The Jackal hendak menembak mati de Gaulle dalam acara Liberation Day di lokasi Place du 18 juin 1940 (Paris 6).

Adapun setting menarik lainnya, seperti monumen Champs-Élysées, wilayah Entrevaux yang berbatasan dengan Italia, maupun resort berupa hotel La Bastide de Tourtour di area perbukitan indah.


Sedangkan stasiun kereta Gare de Tulle dan Veynes, serta area pemakaman St. Marks Parish Church Sambourne Fishley di Inggris pun suasananya tak kalah mengagumkan. termasuk Katedral Notre Dame Perancis yang saat itu masih utuh.

Keunggulan The Day of the Jackal begitu sederhana namun sangat mengena, berupa narasi yang disusun begitu tertata mulus, diperlihatkan melalui serangkaian adegan dan dialog terperinci.  


Suasana indah dan eksotis akan berbagai kota dan tempat menarik di Eropa, sangat mendukung suasana petualangan.

Film ini juga terkesan jelas, bagaimana rasanya menjadi seseorang yang ditugasi untuk membunuh sang presiden, di saat yang sama menghindari perburuan.

Demikian sinema crime thriller review The Day of the Jackal, film yang menceritakan suatu usaha untuk membunuh Presiden Perancis.

Score: 4 / 4 stars

The Day of the Jackal | 1973 | Crime, Thriller | Pemain: Edward Fox, Michel Londsdale, Terence Alexander, Michel Auclair, Tony Britton, Denis Carey, Derek Jacobi | Sutradara: Fred Zinnemann | Produser: John Woolf | Penulis: Berdasarkan novel The Day of the Jackal karya Frederick Forsyth. Naskah: Kenneth Ross | Musik: Georges Delerue | Sinematografi: Jean Tournier | Distributor: Universal Pictures | Negara: Inggris, Perancis | Durasi: 145 Menit

Comments