Three Days of the Condor (1975): Petualangan Tiga Hari 'Sang Kondor'

three days of the condor petualangan tiga hari sang kondor
Paramount Pictures

Sinema drama crime review Three Days of the Condor, film tentang petualangan tiga hari aksi Sang Kondor.

Banyak isu yang beredar tentang bagaiamana kotornya permainan yang dilakukan oleh organisasi intelijen sepopuler CIA.

Narasi film Three Days of the Condor mengisahkan terungkapnya konspirasi dari salah seorang karyawan CIA sendiri, yakni Sang Kondor. 

Ia berpetualang menyelidiki keterlibatan permainan berbahaya dalam internal organisasinya, setelah semua rekannya tewas dibantai.

Novel Six Days of Condor karya James Grady yang terbit di tahun 1974 itu, setahun kemudian langsung diadaptasi ke dalam film yang disutradarai oleh Sydney Pollack.

Pollack merupakan sineas dikenal lihai menggarap berbagai film sejenis semacam The Firm (1993), The Interpreter (2005), serta Michael Clayton (2007).

Judul pada filmnya dirubah menjadi Three Days of Condor, serta diperankan oleh Robert Redford sebagai tokoh sentral, yang didukung oleh Faye Dunaway.

Three Days of the Condor mengisahkan Joe (Robert Redford), seorang analis CIA, yang  menganalisa alur cerita dalam buku-buku fiksi dan misteri untuk memecahkan kode rahasia. 

Joe memiliki nama sandi “Condor”, kantornya berada di American Literally Historical Society yang merupakan penyamaran dari kantor analis CIA itu sendiri.

Suatu siang saat jam istirahat, Joe pergi keluar kantor. 
Namun setibanya di kantor, Joe terkejut, karena seluruh staf kantor tewas dibunuh. 

Dalam keadaan panik, Joe pun segera mengkontak kantor pusat CIA di New York, lalu ia diberi instruksi untuk menemui kepala depatemen terkait keamanan dirinya.

review film three days of the condor
Paramount Pictures

Setelah terjadi sebuah insiden dalam pertemuan tersebut, Joe menyadari adanya jebakan dan permainan dalam tubuh CIA sendiri. 

Ia dalam keadaan terdesak menyandera seorang wanita bernama Kathy (Faye Dunaway) dan bermalam di kediamannya, selagi Joe mempelajari situasi yang dihadapinya.

Joe kemudian mulai bermain ‘kucing-kucingan’ sekaligus berkonfrontasi dengan CIA Deputy Director cabang New York bernama Higgins (Cliff Robertson), untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi.

Sementara seorang pembunuh misterius yang bernama Joubert (Max von Sydow) terus mengincar dan berusaha membunuh Joe.

Cerita dibuka pada suasana di kantor American Literally Historical Society dengan memperlihatkan aktivitas sehari-hari para staf-nya termasuk Joe. 

Namun setelah sepuluh menit berlalu dan Joe keluar kantor, suasana ketegangan mulai perlahan dibangun dengan meyakinkan saat Joubert beserta kedua eksekutor mendekati kantor tersebut. 

Lima menit kemudian, sebuah adegan pembantaian tanpa ampun dimulai!

Baca juga: The Report (2019): Terungkapnya Metode Penyiksaan Interogasi CIA

Saat Joe kembali ke kantor dan menemukan semua rekannya tewas mengenaskan, tanpa ada scoring yang mengiringi, hanya terdengar seperti suara mesin cetak.

Kemudian dalam keadaan tegang dan agak panik, ia bergegas meninggalkan kantor diam-diam sambil waspada dan nyaris tertabrak mobil.

Sosok Joe jelas merasa paranoid, karena ia adalah karyawan yang lolos dari incaran musuh yang menginginkan nyawanya.

Selain adegan pembantaian tadi, beberapa adegan menegangkan lainnya diperlihatkan saat Joe bertemu dengan temannya di CIA, yakni Sam di sebuah gang, 

Joe berusaha menghindari bidikan senjata Joubert, lalu ada perkelahian dirinya dengan salah satu eksekutor anak buah Joubert.

Sedangkan taktik Joe dan Kathy untuk berkonfrontasi dengan Higgins juga disajikan dengan biak.

Serta yang terakhir, tentu saja konfrontasi di adegan akhirnya sulit ditebak akan siapa yang akhirnya menembak siapa.

ulasan sinopsis three days of the condor
Paramount Pictures
 
Figur sentral Joe Turner alias Sang Kondor yang diperankan Robert Redford begitu dominan di sepanjang cerita. 

Keistimewaan yang dimiliki seorang Joe adalah kecerdikan dan kecermatannya dalam membaca segala situasi, hingga akhirnya ia baru mengetahui permainan dalam tubuh CIA tanpa terduga akibat salah fokus.

Sedangkan penampilan aktor 
veteran Swedia-Perancis, Max von Sydow, bermain begitu kuat dan apik sebagai seorang pembunuh bayaran yang misterius dan karismatik. 

Setiap kemunculan sosoknya di setiap adegan terasa menakutkan, seakan sewaktu-waktu tanpa kompromi, ia bisa langsung membunuh orang tanpa ampun.

Tidak ada keistimewaan dari aspek lainnya di film ini, selain alur cerita yang menarik untuk dinikmati selama tiga hari petualangan Sang Kondor.

Adapun terkadang premisnya terkesan agak klise, serta terkait figur Joe dianggap naïf dan nekat terhadap konklusi di akhir cerita yang ditunjukkan melalui dialog. 

Secara keseluruhan, film ini sangat direkomendasikan bagi penikmat thriller bertemakan politik dan spionase.

Alurnya membuat penasaran audiens hingga akhir cerita, dengan penyajian efektif, mudah dinikmati tanpa harus bertele-tele.

Film Three Days of the Condor adalah salah satu contoh
political thriller atas reaksi orang banyak terhadap sebuah paranoid yang diciptakan otoritas kekuasaan.

Alih-alih bertujuan melindungi kepentingan negara, namun operasinya menghilangkan nilai kemanusiaan.

Demikian sinema drama crime review Three Days of the Condor, film tentang petualangan tiga hari aksi Sang Kondor.

Score : 3.5 / 4 stars

Three Days of the Condor
| 1975 | Crime, Thriller, Misteri | Pemain: Robert Redford, Faye Dunaway, Cliff Robertson, Max von Sydow | Sutradara: Sydney Pollack | Produser: Stanley Schneider | Penulis: Berdasarkan novel Six Days of the Condor karya James Grady. Naskah: Lorenzo Semple Jr., David Rayfiel | Musik: Dave Grusin | Sinematografi: Owen Roizman | Distributor: Paramount Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 118 Menit

Comments