Saving Private Ryan (1998): Selamatkan Satu Prajurit Demi Nilai Kemanusiaan Keluarga

review film saving private ryan
DreamWorks Pictures, Paramount Pictures

The mission is a man.

Sinema perang review Saving Private Ryan, film yang selamatkan satu prajurit demi nilai kemanusiaan keluarga.

Perang Dunia II boleh dikatakan merupakan perang terbesar sepanjang sejarah umat manusia.

Peperangan tersebut banyak melibatkan negara dan bangsa, serta hampir semua negara lainnya mendapatkan imbas buruk. Wajib militer bisa diterapkan di sejumlah negara yang terlibat.

Bagaimana tragisnya jika semua anak lelaki yang menjadi tentara dalam satu keluarga, tewas dalam satu peperangan tertentu, menjadi sebuah kepahitan yang sulit diobati.

Seperti yang dialami keluarga Niland di Amerika yang kehilangan dua anak lelakinya yang tewas di medan perang.

Mereka nyaris kehilangan satu anggota lagi, setelah segera dikeluarkan oleh otoritas sebelum bergabung dalam aksi penyerbuan menuju pantai Normandia.

Hal itulah yang menjadi tema sentral sekaligus inspirasi untuk Saving Private Ryan yang ditulis Robert Rodat,.

Film ini disutradarai oleh Steven Spielberg yang sebelumnya berpengalaman dalam menangani 1941 (1979), Empire of the Sun (1987) serta Schlinder’s List (1993).

Film bertemakan Perang Dunia II adalah favorit saya, dan betapa beruntungnya saat itu bisa menyaksikan film Saving Private Ryan di depan layar bioskop.

Disebut sebagai salah satu film perang terbaik sepanjang masa, Saving Private Ryan adalah sebuah fenomenal yang hype saat itu, mencetak rekor box office sebagai film terlaris kedua di tahun 1998.

Penilaian Saving Private Ryan disanjung kritikus, mendapat lima penghargaan Oscar diantaranya dalam kategori Best Director, serta masuk dalam National Film Registry oleh Library of Congress.
 
ulasan film saving private ryan
DreamWorks Pictures, Paramount Pictures

Saving Private Ryan mengisahkan Kapten Miller (Tom Hanks) mendapatkan perlawanan brutal dari pihak Nazi saat pasukannya tiba di Pantai Omaha, Normandia.

Sementara di Amerika, Jenderal C. Marshall mengetahui bahwa tiga prajurit bersaudara tewas dalam peperangan dalam waktu yang hampir bersamaan, di lokasi yang berbeda.

Maka Miller mendapat tugas untuk menyelamatkan dan membawa pulang James Francis Ryan.

Ryan adalah seorang prajurit tergabung dalam Unit Terjun Payung yang bertugas di Normandia, sekaligus yang bungsu dari tiga bersaudara “Ryan” yang tewas.

Miller memilih tujuh anak buahnya dari Pasukan Ranger yakni Sersan Horvath (Tom Sizemore), Prajurit Kelas Satu Reiben (Edward Burns) dan Caparzo (Vin Diesel).

Prajurit Mellish (Adam Goldberg), penembak jitu yakni Jackson (Barry Pepper), petugas medis Wade (Giovanni Ribisi), serta penerjemah dari tentara reguler Kopral Upham (Jeremy Davies).

Sepanjang perjalanan melalui Neuville hingga Ramelle, mereka mengalami sejumlah konfrontasi dan baku tembak dengan pasukan Nazi.

Lalu mereka pun berjumpa dengan beberapa pasukan Amerika dengan harapan menemukan prajurit Ryan.

Selama hampir tiga jam masa durasi filmnya, Saving Private Ryan dibuka melalui adegan dramatis di sebuah pemakaman militer bagi veteran Perang Dunia II melalui seorang lanjut usia.

alur cerita saving private ryan
DreamWorks Pictures, Paramount Pictures

Maka dalam sekitar 20 menit ke depan, mendadak atmosfir perang begitu nyata di depan mata.

Saya pun mengalami syok seakan hadir langsung dalam adegan tersebut, mulai saat dihujani peluru ketika masih berada di dalam kapal, berjuang menginjak pasir pantai Normandia, hingga melawan balik Nazi.

Adegannya dimulai dari tembakan peluru pertama yang begitu cepat dan mengenai sebagian tentara Amerika yang mulai berguguran.

Banyak cipratan darah berhamburan akibat tembakan mengenai sejumlah prajurit yang panik dan ingin segera keluar dari “kapal neraka” tersebut.

Tampak jelas mereka mengalami dilema antara pasrah atau terus berjuang menuju tepi pantai!

Kacaunya dentuman arah peluru secara acak dan bahkan hingga di dalam air laut pun, banyak prajurit yang masih berjuang menghindarinya, hingga akhirnya tewas terkena peluru mengenainya.

Belum lagi suasana saat sebagian besar prajurit Amerika tiba di tepi pantai, masih tetap diberondongi peluru senapan mesin serta hantaman bom dimana-mana. 

Tentu saja Spielberg ingin menyajikan horor realita akan kejam dan sadisnya peperangan terbuka itu, seperti anggota tubuh terpotong akibat ledakan atau isi perut yang berhamburan.

Saturasi warna yang diturunkan serta kombinasi sorotan menggunakan shaky camera, turut menegaskan bahwa kekacauan dan pesimisme di tengah pertempuran itu.

Kesan brutal dan kejam, menggerogoti pihak Amerika yang sepertinya bakal dibantai habis oleh Nazi.

Terlebih saat pendengaran Miller mengalami gangguan akibat dentuman bom di dekatnya, sambil ia berupaya bangkit kembali mengambil helm yang terlepas di tepi pantai lautan darah.

film saving private ryan selamatkan satu prajurit
DreamWorks Pictures, Paramount Pictures

Untung saja pasukan Miller memiliki penembak jitu bernama Jackson sebagai pembuka jalan menerobos pertahanan tangguh Nazi, sehingga ketegangan perlahan mereda.

Adegan lalu beralih kepada tewasnya tiga Ryan bersaudara di masing-masing lokasi berbeda, hingga menuju pada salah satu adegan mengharukan saat sang ibu terjatuh di beranda rumahnya.   

Satu-persatu figur rekrutan Miller pun diperkenalkan melalui dialog dalam adegan saat mereka menuju Neuville. 

Sebelumnya karakter Upham yang lemah tak berdaya, direkrut sebagai penerjemah yang mampu berbahasa Jerman, selebihnya adalah anak buah pilihan Miller sendiri.

Sersan Horvath yang kalem dan terlihat lebih bijak adalah asisten Miller, Reiben adalah tipe temperamental dan keras hati.

Adapun Caparzo yang keturunan Italia yang tidak banyak omong, kontras dengan Mellish yang keturunan Yahudi, penembak jitu Jackson orangnya relijius, serta petugas medis Wade tampaknya menjadi favorit bagi audiens.

Keunikan semua figur tersebut mengarah kepada kapten mereka sendiri yang sengaja menimbulkan sisi misterius terhadap latar belakangnya jika tidak menjadi tentara.

Belum lagi saat tangan Miller bergetar dalam masa tertentu, kerap menimbulkan tanda tanya besar.

Dalam perjalanan mencari Ryan, mereka berseteru dengan pihak Nazi, intensitas kembali meningkat saat mereka dilema terhadap prajurit Nazi yang masih hidup menyerahkan diri.

Tensi terjadi diantara mereka semua dalam argumen panas, sulit menebak arah dan tindakan Miller selanjutnya yang memiliki otoritas penuh akan hal tersebut.

film saving private ryan nilai kemanusiaan
DreamWorks Pictures, Paramount Pictures

Adegan saat mereka berhadapan langsung dalam jarak dekat dengan sekelompok tentara Nazi, bersamaan dengan adu argumen dalam bahasa mereka masing-masing dalam posisi hendak menembak, adalah meriah dalam memacu adrenalin audiens.

Ada juga hal menggelikan yang tak disangka sebelumnya, demi meredakan ketegangan yang melelahkan, saat kelompok Miller akhirnya mencapai tujuan misi mereka.

Menjelang akhir cerita film, terdapat pertempuran epik saat mereka mempertahankan sebuah jembatan di wilayah Ramelle.

Mereka pasukan kecil Miller hendak melakukan penyergapan terhadap Nazi di sebuah kota kecil yang telah porak-poranda.

Dialog signifikan pun terjadi sesaat sebelum mereka melancarkan aksinya, dalam sebuah keheningan di sebuah reruntuhan sudut kota.

Adegna itu diiringi dengan lantunan lagu yang dinyanyikan Edith Piaf dari piringan hitam yang masih berfungsi.

Saving Private Ryan sungguh mendemonstrasikan kepiawaian Spielberg dalam mengarahkan visinya terhadap naskah yang ditulis Rodat.

Gaya penuturannya yang realistis, mampu mengeksploitasi tentang suasana dan atmosfir perang bagaikan neraka.

Hal itu tercermin tercermin dalam babak kedua, melalui kacamata figur Upham yang takut untuk menggunakan senjata.

Diawali saat ia menyaksikan salah satu rekannya tewas mengenaskan, lalu panik mengemban beban untuk suplai amunisi bagi rekan-rekannya, hingga rasa takut menguasainya saat berhadapan muka dengan tentara Nazi.

film saving private ryan nilai keluarga
DreamWorks Pictures, Paramount Pictures

Maka unsur manusiawi yang diangkat Spielberg semakin kuat, melalui dialog Miller, terungkap motivasi dalam menjalankan misi dilematis sekaligus menyibak misteri tentang dirinya sendiri.

Banyak sekali elemen unggulan dalam Saving private Ryan, bahkan boleh dikatakan hampir semua aspek yang terlibat sungguh berkualitas. 

Ada intensitas mendebarkan dan mengerikan, ada humor tawa akan kekonyolan, ada pula tangis kesedihan, yang semuanya terjadi dalam diri saya di sepanjang jalan cerita.

Efek visual berupa pecahan benda akibat ledakan, sungguh terasa begitu nyata seakan menyaksikan dalam tiga dimensi.

Darah yang keluar dari sebuah luka pun sangat halus, terkesan sungguhan dalam adegan kematian, hingga berbagai suara terdengar jelas terperinci.

Banyak sekali adegan yang dikenang dan ikonik, dialog mumpuni, serta scoring menyentuh dalam Saving Private Ryan.

Penceritaannya mungkin sengaja fokus kepada misi penyelamatan anggota keluarga yang tersisa, daripada menaruh respek dengan sejumlah negara Sekutu.

Tak pelak lagi, Saving Private Ryan meredefinisi genre perang, khususnya Perang Dunia II melalui penyajian modern yang lebih realistis.

Film ini menyentuh serta mengutamakan nilai kemanusiaan yang berdampak dalam keluarga korban peperangan. 

Demikian sinema perang review Saving Private Ryan, film yang selamatkan satu prajurit demi nilai kemanusiaan keluarga.       

Score: 4 / 4 stars

Saving Private Ryan | 1998 | Perang, Petualangan | Pemain: Tom Hanks, Edward Burns, Matt Damon, Tom Sizemore, Barry Pepper, Giovanni Ribisi, Vin Diesel, Adam Goldberg, Jeremy Davies | Sutradara: Steven Spielberg | Produser: Ian Bryce, Mark Gordon, Gary Levinsohn, Steven Spielberg | Penulis: Robert Rodat | Musik: John Williams | Sinematografi: Janusz Kaminski | Distributor: DreamWorks Pictures (Amerika Utara), Paramount Pictures (Internasional) | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 169 Menit

Comments