Review Spider-Man: No Way Home, Solidnya Servis Penggemar akan Multiverse Tiga Versi

review ulasan spider man no way home
Sony Pictures Releasing, Marvel Studios

Sinema superhero, review Spider-Man: No Way Home tanpa spoiler!

Film Spider-Man: No Way Home sungguh menghibur sebagai sajian superhero solid, memberikan servis penggemar terhadap multiverse tiga versi.

Di jaman teknologi digital saat ini, sejumlah film superhero khususnya Marvel Cinematic Universe selalu menghibur audiens.

Tak terkecuali waralaba Spider-Man yang dimiliki Sony Pictures, bekerjasama dengan Marvel Studios dari Disney.

Waralaba Spider-Man dimulai sejak era trilogi Sam Raimi pra-MCU serta dwilogi Marc Webb, film Spider-Man selalu menjadi favorit audiens.

Baca juga: Film-film Superhero Terlaris: Apa Keistimewaannya?

Spider-Man: No Way Home adalah film ketiga, setelah Homecoming (2017) dan Far From Home (2019), sekaligus versi ketiga live action Spider-Man.

Konsep multiverse di film ini tentu saja disambut meriah dan banyak diantisipasi para penggemarnya.

Dari trailer film Spider-Man: No Way Home, selain ada Doctor Strange, dipastikan para villain dari era Sam Raimi dan Marc Webb muncul.

Harapan munculnya Spider-Man dari semesta lain, Tobey Maguire dan Andrew Garfield tentu menjadi dambaan para penggemar, apakah benar terjadi?

Spider-Man: No Way Home mengisahkan Peter Parker (Tom Holland) terekspos identitasnya sebagai Spider-Man oleh Mysterio di depan publik.

alur cerita spider man no way home mutliverse tiga versi
Sony Pictures Releasing, Marvel Studios

Ketidaknyamanan Parker bertambah, karena aksi kontroversial dan ada sebagian citra negatif melekat dalam dirinya.

Imbasnya, ia beserta MJ (Zendaya) dan Ned (Jacob Batalon) gagal diterima dalam program MIT untuk melanjutkan kuliah.

Parker lalu mendatangi Doctor Stange (Benedict Cumberbatch), meminta bantuan melalui sihir agar publik tidak mengetahui alter-ego nya.

Meski sempat ditentang Wong (Benedict Wong), Doctor Strange bersedia membantunya.

Dalam prosesnya, Parker menambahkan daftar pengecualian satu-persatu, mengakibatkan kacaunya mantera yang dilakukan Doctor Strange.

Akibatnya para villain Spider-Man dari semesta lain muncul mulai dari Doctor Octopus, Green Gobllin, Sandman, Electro hingga Lizard.

Demi memperbaikinya, Parker harus mengembalikan mereka kepada semestanya masing-masing, sebagian diantaranya bahkan telah mati.

Namun Parker yang iba dengan mereka, yakin bisa menyembuhkan satu-persatu dengan 'alat canggih' penghasil serum warisan Tony Stark kepadanya. 

Ia dibantu MJ dan Ned, merebut kotak mantera Doctor Strange saat hendak memulangkan para villain tersebut.

Spider-Man: No Way Home ini adalah yang terbaik dalam trilogi versi baru era Jon Watts yang dibintangi Tom Holland.

Film ini menaikkan levelnya tersendiri, bahkan sejak dua filmnya terdahulu -Homecoming dan Far From Home- tidak berkesan bagi saya.

Pihak Sony Pictures dan Disney mampu berkolaborasi memberikan yang terbaik terhadap para penggemar Spider-Man dalam premis multiverse tersebut.

Bagaimanapun juga ini adalah film superhero era digital, apapun bisa terjadi melampaui imajinasi.

spider-man no way home servis penggemar multiverse tiga versi
Sony Pictures Releasing, Marvel Studios

Harus saya akui, bahwa Spider-Man: No Way Home adalah yang terbaik dalam MCU Fase IV, setara dengan Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame.  

Premis multiverse yang hadir, tentu menjadi daya tarik tersendiri di film ini.

Penggabungan tiga versi filmnya tentu saja memompa emosi akan nostalgia, kembali pada kejayaan trilogi Spider-Man era Sam Raimi 19 tahun silam.

Film Spider-Man: No Way Home kali ini juga terasa lebih mature dan cenderung suram di babak ketiga, terkait sebuah tragedi.

Kehadiran figur Doctor Strange terjawab sudah dalam adegan paska kredit penutup yang terakhir, menuju sekuelnya yang akan dirilis 2022 nanti.

Tidak seperti Avengers: Endgame yang dirasa terlalu lama, durasi Spider-Man: No Way Home selama hampir 2,5 jam cukup dalam penyajian yang pas.

Berbagai kejutan dan momen mengasyikan, tentu saja menjadi jawaban memuaskan dalam film ini sebagai servis penggemar.

Chemistry antar-figur juga terjalin dengan baik dan emosional, berkat arahan Jon Watts.

sinopsis spider-man no way home
Sony Pictures Releasing, Marvel Studios

Ya, berdasarkan pandangan generasi seperti saya, trilogi Spider-Man versi Sam Raimi adalah yang paling mengesankan.

Selanjutnya dua film The Amazing Spider-Man terkesan biasa saja, terlebih untuk pada dua film era MCU tersebut.   

Spider-Man: No Way Home adalah hiburan terbaik 2021 dan bakal mencetak rekor box office terlaris tahun ini.

Bagaimanapun juga, film ini adalah superhero adaptasi dari komik tentunya yang berada di jalur khusus bagi saya pribadi.

Sebagai hiburan, Spider-Man: No Way Home merupakan tontonan wajib dan pantas, bebas racun identitas politik dari radikal Sayap Kiri Hollywood. 

Namun sebagai film dalam kajian umum, selalu menuai pro dan kontra, karena ini memang film superhero di era digital!

Spider-Man: No Way Home sekali lagi mampu menjadi servis penggemar yang solid, terhadap multiverse tiga versi.

Score: 3 / 4 stars

Spider-Man: No Way Home | 2021 | Superhero | Pemain: Tom Holland, Zendaya, Benedict Cumberbatch, Jacob Batalon, Jon Favreau, Marisa Tomei, J.B. Smoove, Benedict Wong, Jamie Foxx, Alfred Molina, Willem Defoe, Thomas Haden Church, Rhys Ifans | Sutradara: Jon Watts | Produser: Kevin Feige, Amy Pascal | Penulis: Berdasarkan karakter Spider-Man karya Stan Lee dan Steve Ditko. Naskah: Chris McKenna, Erik Sommers | Musik: Michael Giacchino | Sinematografi: Mauro Fiore | Distributor: Sony Pictures Releasing | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 150 menit

Comments