Thor: Love and Thunder (2022), Sekuel Parodi dan Hilangnya Keseruan Cerita

thor love and thunder sekuel parodi hilang keseruan cerita
Walt Disney Studios Motion Pictures 

Sinema superhero review Thor: Love and Thunder, sebuah sekuel parodi dan hilangnya keseruan cerita.

Film superhero Marvel terbaru yakni Thor: Love and Thunder baru saja dirilis.

Menjadi bagian dari Fase IV MCU, film Thor: Love and Thunder sudah kontroversial sejak tiga atau empat tahun yang lalu. 

Disney semakin WOKE dengan gencar melaksanakan agenda politik identitas ke dalam hampir semua film baru.

Thor: Love and Thunder merupakan film keempat atau sekuel yang ketiga, sejak Thor: Ragnarok dirilis tahun 2017 silam.

Narasi Thor: Love and Thunder merupakan kelanjutan kisah Thor pasca peristiwa Avengers: Endgame (2019).

Thor (Chris Hemsworth) kembali bangkit dari keterpurukan dan berlatih fisik secara intens.

Ia bertualang dengan kelompok Guardians of the Galaxy memerangi kejahatan antar-galaxi.

Suatu saat Thor memisahkan diri untuk menyelamatkan salah satu sahabatnya dari pembantaian yang dilakukan Gorr (Christian Bale).

Thor diperingatkan oleh sahabatnya, bahwa Gorr akan menyerang Asgard.

Bersama dengan Korg (Taika Waititi), Thor berhadapan dengan pasukan maut Gorr yang akan menculik anak-anak.

Thor terkejut seketika muncul Jane Foster (Natalie Portman) menjelma menjadi Lady Thor dan akrab dengan Mjlonir.

Bersama dengan Valkyrie (Tessa Thompson), Thor, Korg, dan Jane menuju Omnipotent City guna meminta bantuan para dewa-dewi.

Namun upaya mereka ditolak mentah-mentah oleh Zeus (Russell Crowe) yang telah mengetahui rencana Gorr.

Narasi cerita Thor: Love and Thunder terasa klise dan cenderung dangkal, sebagai sekuel suka-suka.

Tidak seperti tiga film sebelumnya, hilang sudah keseruan cerita dalam Thor: Love and Thunder.

Jika Thor: Ragnarok dibuat lebih ringan, maka sekuel film ini kelewat ringan.

review ulasan sinopsis alur thor love and thunder
Walt Disney Studios Motion Pictures 

Satu hal positif dalam film ini, tentu saja karakter Gorr yang diperankan sangat baik oleh Christian Bale meski arah ceritanya mudah ditebak bakal seperti apa.

Thor menjadi sosok yang dirasa semakin konyol dan kurang berdaya, tenggelam di bawah bayang-bayang Jane Foster.

Karakterisasi Jane Foster sendiri kurang memiliki arc dan pengembangan berarti.

Sangat disayangkan bahwa figur Zeus beserta dewa-dewi lainnya menjadi sebuah parodi, sehingga terkesan arogan, lemah, dan konyol.

Berbagai dialog humor pun dirasa cenderung datar dan kering.

Sama halnya dengan film terdahulu, Thor: Love and Thunder menyajikan tone yang lebih cerah dan berwarna, serta lebih ringan dan ceria.

Adegan post-credit pertama, mampu menolong film ini yang menghadirkan calon lawan Thor selanjutnya.

Baca juga: Daftar Skor Penilaian Semua Film Marvel Cienmatic Universe

Eksploitasi sejumlah lagu Guns N'Roses malah menurunkan mood saya saat menyakiskan beberapa adegan aksi laga.

Terhitung ada lagu "Welcome to the Jungle", "Sweet Child O'Mine" sebanyak dua kali, "Paradise City", hingga "November Rain".

Thor: Love and Thunder merupakan sekuel bagian dari MCU Fase IV yang hadir sebagai hiburan seadanya.

Demikian sinema superhero, review Thor: Love and Thunder sebuah sekuel parodi dan hilangnya keseruan cerita.

Score: 1 / 4 stars

Thor: Love and Thunder | 2022 | Superhero | Pemain: Chris Hemsworth, Christian Bale, Tessa Thompson, Jaime-Alexander, Taika Waititi, Russell Crowe, Natalia Portman | Sutradara: Taika Waititi | Produser: Kevin Feige, Brad Winderbaum | Penulis: Berdasarkan karakter karya Stan Lee, Larry Leiber, dan Jack Kirby. Naskah: Taika Waititi, Jennifer Kaytin Robinson | Musik: Michael Giacchino | Sinematografi: Barry Idoine | Distributor: Walt Disney Studios Motion Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 119 menit

Comments