Don't Worry Darling (2022): Paranoia Dibalik Kehidupan Sempurna di Kota Utopia

dont worry darling paranoia dibalik utopia
Warner Bros Pictures

Sinema drama misteri review Don't Worry Darling, ada kisah paranoia dibalik kehidupan sempurna kota utopia. 

Don't Worry Darling adalah film thriller psikologis dengan gaya era klasik tahun 1950'an.

Karena memiliki premis menarik, maka Don't Worry Darling merupakan salah satu film yang saya antisipasi tahun 2022.

Namun disayangkan karena film ini disutradarai sang feminis modern Olivia Wilde, maka kontroversial pun terjadi.

Shia LaBeouf mengatakan bahwa ia mengundurkan diri sebelum digantikan Harry Styles. namun Wilde mengklaim bahwa LaBeouf dipecat. 

Styles sendiri dikabarkan berpacaran dengan Wilde selama syuting berlangsung.

Sedangkan Florence Pugh disinyalir juga seringkali bersitegang dengan Wilde semasa syuting.

Mampukah film Don't Worry Darling meraih box office?

Don't Worry Darling mengisahkan Alice (Florence Pugh) adalah seorang wanita bersuamikan Jack (Harry Styles).

Mereka hidup bahagia dan ideal dalam sebuah kota kecil yang indah, yakni Victory.

review ulasan film dont worry darling harry styles
Warner Bros Pictures

Komunitas kota kecil tersebut dipimpin Frank (Chris Pine) dan istrinya, Shelley (Gemma Chan).

Suatu hari, Alice menyaksikan ada yang janggal dengan tetangganya, yakni Margaret, yang secara mengejutkan akhirnya melakukan bunuh diri.

Ketakutan Alice mengakibatkan dirinya mempertanyakan otoritas Frank dan Shelley akan sebuah rahasia di Victory.

Namun mereka semua menganggap bahwa Alice mengidap paranoia dan depresi.

Menariknya, narasi Don't Worry Darling berkaitan dengan pertentangan abstrak antara utopia dengan realita.

Don't Worry Darling mengingatkan saya akan film The Stepford Wives (1975), maupun The Truman Show (1998).

Ada sebuah misteri besar yang sulit diungkap dalam babak pertama jalan cerita film ini.

Babak ini merupakan pengenalan dalam "surga dunia" utopia akan komunitas harmonis di kota impian.

Babak kedua Don't Worry Darling berjalan agak lamban dan sedikit membosankan baik dari adegan maupun dialog, meski Alice mulai alami paranoia.

Dalam babak kedua inilah, sejumlah hal mengganggu bagi Alice namun perlahan bisa ditebak arah nya kemana.

Babak ketiga film ini kembali menarik, terutama dalam adegan puncak dalam putar balik realita.

Sebuah pesan yang kuat hadir dalam film ini, dan menurut saya bukanlah semata-mata feminisme modern.

Keunggulan dalam Don't Worry Darling juga diperlihatkan melalui visual fantastis.

Setting dan desain komplek kota kecil dan green area atau oase di tengah gurun ala Nevada, membuat saya kagum.

alur sinopsis dont worry darling
Warner Bros Pictures

Apalagi ada visual pencahayaan yang didukung langit cerah, serta suasana yang begitu tenang.

Semua itu memperkuat atmosfir bagaikan "surga dunia" meski terisolasi dari dunia luar.

Pemilihan gaya klasik tahun 1950'an, mulai dari desain dan dekorasi, busana dan tata rias, hingga soundtrack lagu memang pas.

Don't Worry Darling adalah sebuah drama thriller psikologis yang mengedepankan suspens dan romantisme yang cukup baik dan mengesankan.

Penyelesaian akhir cerita film ini saya rasa cukup memuaskan, sehingga pesan jelas tersampaikan.

Meski dalam adegan akhir terkesan menggantung, namun cukup mudah dapat disimpulkan.

Satu-satunya nilai buruk Don't Worry Darling adalah figur Frank yang terinspirasi berdasarkan Jordan Peterson.

Ya, kaum Far-Left seperti Olivia Wilde sang feminis modern yang memiliki kepribadian buruk, takut terhadap sosok Jordan Peterson. 

Adapun performa Florence Pugh sebagai figur utamanya, juga patut diacungi jempol, sehingga Don't Worry Darling masih layak ditonton.

Itulah sinema drama misteri review Don't Worry Darlingkisah paranoia dibalik kehidupan sempurna kota utopia. 

Score: 2.5 / 4 stars

Don't Worry Darling | 2022 | Pemain: Florence Pugh, Harry Styles, Olivia Wilde, Gemma Chan, KiKi Layne, Nick Kroll, Chris Pine | Sutradara: Olivia Wilde | Produser: Olivia Wilde, Katie Silberman, Miri Yoon, Roy Lee | Penulis: Carey Van Dyke, Shane Van Dyke, Katie Silberman | Musik: John Powell | Sinematografi: Matthew Libatique | Distributor: Warner Bros Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 123 menit

Comments