Mencuri Raden Saleh: Terobosan Baru Drama Genre Heist Indonesia

mencuri raden saleh terobosan baru genre heist indonesia
Visinema Pictures

Sinema drama kriminal review Mencuri Raden Saleh, film terobosan baru genre heist Indonesia. 

Mencuri Raden Saleh merupakan sebauh terobosan baru bagi perfilman Indonesia dalam sinema modern.

Sub genre heist atau caper memang selalu menarik, hingga menular ke tanah air melalui Mencuri Raden Saleh.

Alhasil, film Mencuri Raden Saleh mampu mencetak box office dan mendapatkan pujian kritik.

Mencuri Raden Saleh diperankan oleh jajaran aktor-aktris muda papan atas, selain terselip beberapa yang senior.

Film ini menandakan kemajuan perfilman nasional, tidak hanya berkutat pada horor, drama romansa, komedi, ataupun keluarhga saja.

Dalam rangka memperingati Hari Perfilman Nasional 30 Maret, berikut adalah review Mencuri Raden Saleh.

Film ini mengisahkan dua sahabat, Piko (Iqbaal Ramadhan) dan Ucup (Angga Yunanda) berjuang menyelesaikan tugas akhir.

Piko adalah seorang pelukis handal, ingin menolong ayahnya keluar dari penjara.

Ucup (Angga Yunanda) adalah seorang hacker, seringkali dianggap bawa pengaruh buruk oleh kekasih Piko, Sarah (Aghniny Haque). 

review film mencuri raden saleh
Visinema Pictures

Lukisan Piko yang terjual mendapatkan atensi Permadi (Tyo Pakusadewo) sang mantan presiden.

Ia memberikan pekerjaan kepada Piko untuk memalsukan lukisan legendaris Raden Saleh, yakni Penangkapan Pangeran Diponegoro.

Piko diancam Permadi saat hendak dibayar, memaksanya untuk mencuri lukisan yang asli untuk ditukarkan dengan yang palsu.

Tidak ada piihan karena nyawa ayah Piko terancam, ia bersama Ucup dan Sarah bergegas membentuk tim.

Gofar, Tuktuk, serta Fella direkrut untuk menjalankan peran masing-masing, sesuai strategi yang akan mereka jalani.

Namun rencana yang mereka kira bakal mulus pun berakhir kacau, terlebih pihak polisi mulai menyelidiki insiden tersebut.

Berdurasi sekira 2,5 jam lamanya, Mencuri Raden Saleh ternyata mampu memberikan energi prima melalui kekuatan cerita.

Sineas Angga Dwimas Sasongko bersama Husein M. Atmodjo saya anggap mumpuni dalam merangkai dasar dan alur kisah solid serta dramatis.

Narasi Mencuri Raden Saleh juga mampu memberikan nuansa yang mengikat audiens sejak awal cerita.

Melalui dua figur utama dinamis duo, Piko dan Ucup, sudah menegaskan ikatan kuat diantara keduanya.

Hal yang menarik yakni pandangan negatif Sarah terhadap Ucup, menjadi bumbu humor campur emosional.

ulasan mencuri raden saleh iqbaal ramadhan
Visinema Pcitures

Aspek emosional tentu saja ikatan keluarga diantara Piko dengan sang ayah yang terpenjara karena dijebak.

Hal itu tentu sudah bisa diduga pasti ada kaitan nya dengan sosok antagonis Permadi.

Dalam sub genre heist atau caper sudah umum menyimpan berbagai pelintiran cerita hingga akhir.

Begitu pula dengan Mencuri Raden Saleh yang memberikan beberapa kejutan mulai di babak tiga hingga menjelang akhir cerita.

Namun dibalik keunggulan film ini, terada ada sejumlah hal yang sekiranya diabaikan secara terperinci.

Yang dimaksud terutama dalam rangkaian adegan aksi perdana para protagonis, hingga berbagai insiden di jalan raya.

Adegan saat penukaran mobil van itu, terasa sulit dinikmati dan terkesan dipaksakan.

Kemana dua patwal motor itu? Terlalu kentara.

Oh ya, teknik pemalsuan lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro itupun sulit dicerna bagi audiens awam seperti saya.

Film Mencuri Raden Saleh juga tertolong dengan teknologi modern dalam teknik rekam dan sunting adegan.

Adegan balapan liar yang melibatkan figur Tuktuk melalui sorotan dinamis kamera, menjadi standar film modern serupa.

alur mencuri raden saleh
Visinema Pictures

Secara keseluruhan, aspek sinematografi film ini memang impresif, termasuk transisi latar yang digunakan. 

Adegan Piko dikejar polisi di atap gedung, menjadi keseruan tersendiri.

Mencuri Raden Saleh hanya sedikit memberikan ruang adegan bertele-tele setelah dua jam berjalan.

Performa menonjol datang dari figur utama Piko yang dipernkan Iqbaal Ramadhan.

Juga kejutan datang dari figur Gofar yang bertransformasi singkat menjadi emosional sebagai Umay Sahab.

Sementara aktor senior Tyo Pakusadewo sudah tak asing lagi dalam peran antagonis sebagai Permadi.

Mencuri Raden Saleh juga mampu menjaga masing-masing karakter figur dalam alur cerita, sehingga tidak mudah ditebak arahnya.

Film ini patut diapresiasi sebagai karya anak bangsa yang jauh dari "klise" kacangan.

Demikian sinema drama kriminal review Mencuri Raden Saleh, film terobosan baru genre heist Indonesia. 

Score:  3.5 / 4 stars

Mencuri Raden Saleh | 2022 | Drama, Crime, Heist, Caper | Pemain: Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda, Umay Shahab, Aghniny Haque, Ari Irham, Tyo Pakusadewo, Dwi Sasono, Atiqah Hasiholan, Ganindra Bimo, Andrea Dian | Sutradara: Angga Dwimas Sasongko | Produser: Cristian Imanuell | Penulis: Angga Dwimas Sasongko, Husein M. Atmodjo | Musik: Abel Huray | Sinematografi: Bagoes Tresna Aji | Penyunting: Hendra Adhi Susanto | Distributor: Visinema Pictures | Negara: Indonesia | Durasi: 164 menit

Comments