Review Gladiator II: Kembalinya Sang Pangeran Roma Melawan Tirani
Paramount Pictures |
Sinema aksi petualangan review Gladiator II tentang kembalinya sang Pangeran Roma melawan tirani.
Gladiator II adalah sekuel tentang kembalinya sang Pangeran Roma melawan tirani, reuni dengan sang ibu setelah kematian sang ayah.
Figur sentral dalam Gladiator II yaitu Lucius Varus, keturunan Kaisar Marcus Aurelius, kembali ke Roma hadapi kekuasaan tirani.
Sejak dua pukuh empat tahun lalu, film Gladiator dilanjutkan kembali melalui proses panjang.
Baca juga: Gladiator (2000): Kesetiaan Jenderal Kesayangan Kaisar Romawi yang Terbuang
Film Gladiator sendiri fenomena sebagai film terlaris kedua tahun 2000, mendapatkan pujian kritik, serta mendapatkan lima Piala Oscar termasuk Film Terbaik.
Paramount Pictures |
Sineas Ridley Scott kembali menangani film ini sebagai sutradara dan salah satu produser bersama kreator film pertama, David Franzoni.
Gladiator II diperankan Paul Mescal sebagai Lucius Aurelius, didukung Pedro Pascal, Joseph Quinn, serta kembalinya Connie Nielsen sebagai Lucilla.
Gladiator II mengisahkan Lucius Verus (Paul Mescal) tinggal di pesisir Afrika Utara, dikenal dengan nama "Hanno".
Ia dengan sang istri, Arishat adalah pejuang yang memerangi invasi Romawi yang dikuasai Kaisar kembar Geta (Joseph Quinn) dan Caracalla (Fred Hechinger).
Suatu hari, serbuan besar Romawi yang dipimpin Jenderal Marcus Acacius (Pedro Pascal) menyebabkan Arishat tewas terbunuh, namun ia selamat dan menjadi tawanan.
Lucius dibawa kembali ke Roma dan dijadikan gladiator, setelah Macrinus (Denzel Washington) melihat potensi besar dalam dirinya.
Setelah menjadi gladiator handal, dalam suatu pertandingan, Lucius mengenali sang ibu, Lucilla (Connie Nielsen) yang telah lama meninggalkan dirinya.
Paramount Pictures |
Lucilla sendiri mengenali Lucius atas aksi dan dialog dalam kombatan gladiator di Colosseum.
Sementara, Marcus Acacius bersama dengan Lucilla yang menjadi istri nya serta sejumlah senat, berencana menggulingkan kekuasaan Geta dan Caracalla.
Dalam rentang waktu lama dengan durasi cerita 2,5 jam, Gladiator II pada dasar nya mengulangi formula sama yaitu tentang gladiator.
Figur Lucius Verus adalah sang Pangeran Roma yang hilang, sebagai sosok terbuang dari sang ibu, Lucilla.
Dalam Gladiator II ini juga terungkap bahwa Lucius adalah putra biologis dari Jenderal Maximus yang diperankan Russell Crowe dalam Gladiator.
Melalui dasar karakter sama dengan mendiang sang ayah, sosok Lucius tentu saja bisa sampai dalam arena gladiator, setelah peristiwa tragis menimpa dirinya.
Perpisahan Lucius saat kecil dengan sang ibu yaitu Lucilla, juga membawa kepahitan terhadap Roma yang kini berubah menjadi mimpi buruk.
Duet figur Geta dan Caracalla yang diperankan Joseph Quinn dan Fred Hchinger, bagaikan cermin figur Commodus yang diperankan Joaquin Phoenix.
Paramount Pictures |
Hanya saja yang membedakan dalam film sekuel ini yaitu alur kejutan berujung kepada hal berbeda.
Kehadiran figur Macrinus yang diperankan sangat baik oleh Denzel Washington, menyimpan sebuah pelintiran besar dalam alur cerita film, penuh kejutan tak disangka.
Magnet sang karakter figur utama, Lucius yang diperankan Paul Mescal sudah pasti jauh di bawah Maximus dari film pertama.
Ekspresi dan tindak tanduk Lucius, dirasa kurang emosional dan memberikan energi besar, tenggelam diantara karakter pendukung.
Pembagian porsi figur cerita yang berupaya rumit ini pun, sulit untuk memberikan kesan berarti untuk pihak antagonis.
Akibatnya, Gladiator II terasa agak hambar sebagai sajian epik yang seharusnya lebih dramatis, serta kehilangan fokus.
Tidak seperti tahun 2000, film dengan tema historis masa lalu termasuk Romawi dalam Gladiator II bukan sebuah gebrakan, mengingat visaul CGI saat ini.
Visual terburuk adalam adegan para gladiator berhadapan dengan simpanse ganas, adalah salah satunya.
Paramount Pictures |
Untung saja, masih tertolong dengan variasi berupa tema rekreasi perang di lautan, lengkap dengan hiu ganas, meski jadi tanda tanya besar bagi saya.
Meski sekuel ini masih ditangani Ridley Scott, bukan berarti mampu setidaknya ingin menyamakan kualitas film terdahulu.
Elemen pertarungan brutal dan berdarah masih eksis, sejumlah momen emosional tentu saja kilas balik adegan yang berkenaan dengan sosok Maximus.
Sebagai sekuel film terbaik dan ikonik, Gladiator II memang tidak mengecewakan dan masih sanggup memberikan tontonan spektakuler.
Gladiator II meneruskan tradisi sekuel dengan basis sama, pengembangan cerita lebih rumit, sekaligus menghibur dalam pengalaman sinematik petualangan epik.
Demikian sinema aksi petualangan review Gladiator II tentang kembalinya sang Pangeran Roma melawan tirani.
Score: 2.5 / 4 stars
Gladiator II | 2024 | Aksi Laga, Drama, Petualangan, Historis | Pemain: Paul Mescal, Pedro Pascal, Joseph Quinn, Fred Hechinger, Lior Raz, Derek Jacobi, Connie Nielsen, Denzel Washington | Sutradara: Ridley Scott | Produser: Ridley Scott, Michael Pruss, Douglas Wick, Lucy Fisher, Walter F. Parkes, Laurie MacDonald, David Franzoni | Penulis: Berdasarkan karakter karya David Franzoni. Pengembangan cerita dan naskah: Peter Craig, David Scarpa | Musik: Harry Gregson-Williams | Sinematografi: John Mathieson | Penyunting: Claire Simpson, Sam Restivo | Distributor: Paramount Pictures | Negara: Amerika Serikat, Inggris Raya | Durasi: 148 menit
Comments
Post a Comment