Body Double (1984) : Sajian Erotis dari Tuan De Palma

body double sajian erotis dari tuan de palma
Columbia Pictures

Jarang sekali ada film thriller erotis barat yang menampilkan aktor-aktris terkenal dengan menampilkan adegan vulgar secara eksplisit seperti Sharon Stone dalam Basic Instinct (1992) yang kontroversial itu, Glenn Close dalam Fatal Attraction (1987), Kim Bassinger dalam 91/2 Weeks (1986) atau Kathleen Turner dalam Body Heat (1981).

Tapi tidak semua film yang telah disebutkan tadi, memiliki elemen suspens yang kental ala Brian De Palma, sang sineas brilian yang terkenal lewat beberapa film bergaya Hitchcock seperti Sisters (1973), Obsession (1976), Dressed to Kill (1976), The Fury (1978), Blow Out (1981) maupun The Black Dahlia (2006). 

Film Body Double merupakan salah satu film suspense thriller erotis dan voyeurisme dengan para pemain yang sebenarnya tidak begitu dikenal. 

Baca juga: The Fury (1978) : Senjata Mematikan Telekinesis 

Hanya aktris populer saat itu, Melanie Griffith dengan penampilan beraninya, boleh dikatakan menjadi daya tarik saat itu. Tampaknya film tersebut mungkin merupakan film yang agak terlewatkan, terlebih secara pendapatan juga kurang menguntungkan.

Yang membuat saya heran, ternyata film tersebut juga dianugerahi nominasi di Golden Globe Awards dan merebut penghargaan di ajang lainnya, sekaligus ironisnya mendapatkan nominasi sebagai sutradara terburuk di ajang Golden Raspberry Awards


Bagaimanapun juga sajian erotis dari tuan De Palma ini berstatus cult.
 
Body Double mengisahkan Jake Scully (Craig Wasson) seorang aktor film horor kelas B, memergoki kekasihnya sedang selingkuh di rumahnya.

review film body double
Columbia Pictures

Merasa frustasi, Jake yang dalam pelarian akhirnya curhat kepada Sam (Gregg Henry), pada saat mereka bertemu di kelas akting. Sam yang akan berangkat ke Eropa untuk urusan bisnis, menawarkan Jake untuk menjaga kediaman mewahnya di daerah perbukitan.

Di rumah mewahnya tersebut, Sam menelepon Jake untuk menyaksikan aksi erotis dari seorang wanita tetangga rumahnya, melalui lewat teleskop.


Semakin penasaran, Jake semakin obsesif sekaligus curiga, bahwa wanita yang diketahui bernama Gloria (Deborah Shelton) tersebut, sedang berkonflik dengan seorang pria misterius.

Jake berusaha untuk mendekati dan menolong Gloria yang tampaknya terancam bahaya, setelah Gloria mulai dianiaya pria misterius tersebut.

Di sekitar lima belas menit pertama, sebenarnya jalan cerita Body Double sudah bisa saya tebak. Namun berkat kepiawaian De Palma, dalam menyusun adegan demi adegan film yang selalu menghadirkan rasa penasaran, mampu memainkan dan memutar-balikkan tebakan saya semula.

Eksplorasi karakter Jake yang terlihat agak lugu dan begitu terobsesi oleh seseorang bernama Gloria, cukup meyakinkan sekaligus konyol. Aspek voyeurisme di film ini, mengingatkan saya akan film Tom Peeping (1960) versi protagonis dan film komedi 10 (1979).

Adegan konyol pertama, pada saat Jake yang melongo, sedang mengintip Gloria dari balik kaca display sebuah outlet pakaian dalam.


Saat Jake sedang mengamati Gloria yang sedang mengganti pakaian dalam dari balik tirai ruang ganti, yang tidak ditutup penuh –suatu kesengajaan?- namun penjaga outlet segera menyadari dan langsung memanggil sekuriti mal.
  
Sedangkan adegan absurd tersaji, ketika dengan santainya Jake mengamati Gloria yang sedang menelepon seseorang di teras kamar hotel depan pantai. Tanpa Gloria sadari, Jake sedang mengamati dirinya dari teras atas dengan jarak yang begitu dekat, yang seharusnya bisa dengan mudahnya terlihat oleh Gloria.

sajian erotis tuan de palma film body double
Columbia Pictures

Banyak hal yang mustahil, begitu cerobohnya kah seorang Gloria yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang dibuntuti oleh Jake?

Ditambah lagi dengan adegan Jake yang sedang mencumbui Gloria di pantai, setelah mengembalikan tasnya dari seorang perampas, divisualisasikan dengan arahan kamera yang terus berputar mengelilingi mereka, yang parahnya diiringi oleh latar musik romantis ala karaoke.

Oh ya, tadi di awal saya sempat singgung nama Melanie Griffith yang berani berakting untuk adegan polos di film tersebut. Bagi yang asing dengannya, ia adalah salah satu aktris top di masa nya, terutama di era 80' an.


Menurut saya, performanya pun terksan medioker, malah cenderung agak terlupakan.

Namun dibalik itu semua, kekuatan cerita misteri dengan bumbu erotis yang berujung pada konklusi mengejutkan, dibuat cukup rapih dan jelas. Meski di adegan puncak, ada sesuatu yang janggal bagi saya, seperti sebuah ilusi yang tidak masuk akal.

Memang sudah menjadi trademark-nya De Palma, untuk menghadirkan elemen suspens yang kental, yakni memadukan scoring melankolis dengan sejumlah adegan yang cukup membuat saya terkadang ikut terbawa emosi.


Meski tidak sekuat Blow Out dan tidak setajam Dressed to Kill terhadap aspek erotisme yang mengerikan, film Body Double tampaknya lebih banyak menghabiskan waktu dengan menaburkan bumbu romansa canggung.

Boleh dikatakan, inti dari film ini adalah sebuah obsesi dari voyeurisme terhadap hal-hal yang erotis. Obsesi yang begitu tinggi, hingga mungkin bisa menjadi posesif. Bagi penggemar filmnya De Palma, film ini tidaklah spesial serta terkesan diremehkan. 

Bagaimanapun juga, Body Double meski menjadi sajian erotis dari tuan De Palma, cukup mampu menghadirkan aspek suspens dan misteri kuat yang bisa mengimbangi materi film tersebut. 

Score : 2.5 / 4 stars

Body Double | 1984 | Drama, Erotis, Thriller, Suspens | Pemain: Craig Wasson, Gregg Henry, Melanie Griffith, Deborah Shelton | Sutradara: Brian De Palma | Produser: Brian De Palma | Penulis: Brian De Palma, Robert J. Avrech | Musik: Pino Donaggio | Sinematografi: Stpehen H. Burum | Distributor: Columbia Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 114 Menit

Comments