Bumblebee (2018) : Spin-Off 'Transformers' Terbaik
Sejak film Transformers diluncurkan di tahun 2007 hingga dibuatkan empat sekuel berikutnya hingga 2017 dengan kualitas yang semakin hancur itu, maka waralaba yang diadaptasi dari produk mecha tersebut, semakin terancam keberlangsungannya.
Saya pun hanya menonton dua film pertamanya yang bahkan kurang berkesan bagi saya, yang seolah hanya mengunggulkan kemewahan efek visual ala CGI, serta penampilan Megan Fox!
Sineas Michael Bay memang ambisius dalam pencapaian untuk mewujudkan sejumlah film seru yang banyak aksi laga berupa ledakan itu -kecuali film Bad Boys (1995)- dan yang terparah adalah pembuatan ulang film A Nightmare on Elm Street (2010) yang begitu tidak pantas.
Dibalik rasa pesimis terhadap sempalan dari waralaba Transformers yakni Bumblebee, yang memang menjadi spin-off terbaik serta justru terasa lebih istimewa dari semua film lepasnya, melalui berbagai aspek esensial yang dramatis secara pas, terlebih dengan setting waktu di era 80’an.
Film Bumblebee mengisahkan planet Cybertron terdapat sebuah perlawanan yang dilakukan para Autobots yang dipimpin oleh Optimus Prime terhadap Deceptions.
Dalam usaha evakuasi, Optimus Prime memerintahkan B-127 menuju salah satu planet, guna menyiapkan basis pengumpulan kembali kekuatan Autobots. Maka B-127 mendarat ke bumi di tahun 1987 dan berkonfrontasi dengan Jack (John Cena), seorang marinir.
Situasi bertambah rumit, setelah B-127 dikejar oleh salah satu pejuang Deceptions. Meski B-127 berhasil mengalahkannya, namun kotak suaranya sempat dicabut dan inti memorinya dirusak. Dalam keadaan mematikan diri, B-127 merubah dirinya menjadi mobil VW Beetle.
Sementara di tempat lain, Charlie (Hailee Steinfeld) yang masih sedih kehilangan ayah kandungnya, berusaha keras menyelesaikan perbaikan mobilnya. Di hari ulang tahunnya, Charlie berhasil membawa pulang VW Beetle tersebut, yang ia temukan di salah satu bengkel.
Tanpa sengaja, mobil tersebut diaktifkan kembali menjadi Autobots B-127, sekaligus otomatis menghidupkan sinyal yang terdeteksi oleh Deceptions yakni Shatter dan Dropkick yang segera memburunya.
Mereka yang tiba di bumi dihadang oleh pihak militer, namun dalam negosiasi, pihak militer dimanfaatkan oleh mereka untuk melacakan keberadaan B-127. Charlie bersama dengan Memo (Jorge Lendeborg Jr), seorang tetangga yang tertarik kepadanya, akhirnya harus menghadapi niat jahat Shatter dan Dropkick untuk menguasai Bumi.
Film Bumblebee terlihat seperti merevitalisasi ulang, serta berpegang pada akar orisinalitas esensi cerita terhadap serial animasi Transformers di era 80’an.
Meski cerita memiliki fokus terhadap karakter mecha B-127 alias Bumblebee yang merupakan sebuah sempalan, namun keberhasilan mengeksploitasi ikatan manusiawi dan emosional antara kedua karakter utamanya, menjadi keistimewaan tersendiri, jauh dari hingar-bingar aksi laga yang tidak bernilai di lima film Transformers sebelumnya.
Kehadiran Bumblebee bisa disimbolkan sebagai juru selamat dan hadiah ulang tahun terbaik bagi Charlie. Bumblebee juga menggantikan sebuah mobil yang belum sempat selesai diperbaiki ayah Charlie yang meninggal mendadak.
Dalam petualangannya, Bumblebee juga bisa berperan sebagai ‘figur ayah’ bagi Charlie, sebagai pelindung dan mendorong tekad keras dalam bertindak. Momen yang tepat untuk Charlie akan kehadiran Bumblebee, saat dirinya sedang berada dalam titik terendah.
Premis film ini terasa seperti filmnya Spielberg, yakni E.T. (1982), mengingat ada kemiripan tentang kedatangan sosok asing menuju Bumi dan menjalani proses komunikasi sekaligus bersahabat dengan seorang bocah laki-laki.
Di film ini, Charlie juga mengajarkan kepada Bumblebee yang amnesia itu tentang berbagai hal tentang kehidupan di Bumi, terutama bagaimana berinteraksi dengan manusia misalnya, yang juga mengingatkan saya akan film Terminator 2 : Judgment Day (1991), serta proses akan ikatan emosi mereka satu sama lain.
Berbagai adegan aksi film Bumblebee tidaklah sedahsyat semua film Transformers, bahkan porsinya cukup minim.
Namun bukan berarti film ini membosankan, malah banyak hal yang menarik, seputar petualangan Bumblebee bersama Charlie dan Memo dalam usaha mereka menghadapi ancaman luar yang menakutkan serta problematika sosial.
Sedangkan sejumlah adegan dari pihak antagonis dan militer, disajikan dengan standar ala film superhero. Faktor geopolitik juga sempat disinggung, bagaimana situasi panik di pihak militer ketika berhadapan dengan duo Deceptions, terkait dengan Perang Dingin Amerika dengan Soviet.
Tidak ada yang lebih baik daripada soundtrack lagu era 80’an dibandingkan dengan setting waktu film dari dekade manapun. Lagu A-ha yakni Take on Me, Bon Jovi dengan Runaway maupun Duran Duran dengan Save a Prayer, menghiasi sejumlah adegan yang dikenang.
Ditambah dengan beberapa lagu dari The Smiths, Tears for Fears dan juga Steve Winwood, menyemarakan aksi menarik di sepanjang film. Saat Bumblebee, Charlie serta Memo dikejar-kejar dengan mobil polisi pun, tak lupa diirinig lagu rock yang dilantunkan Sammy Hagar yakni I Can’t Drive 55.
Aksi ikonik yang paling dikenang yakni saat Bumblebee mengacungkan tinjunya keatas, terinspirasi saat ia menonton film The Breakfast Club (1985) di garasi Charlie, sesuai dengan akhir adegan di filmnya yang diiringi lagu Simple Mind berjudul Don’t You Forget About Me.
Performa signifikan Hailee Steinfeld sebagai Charlie, mampu membawakan bagaimana rapuhnya seorang remaja yang membutuhkan pengganti ayah kandungnya, disaat ayah tirinya dan ibunya yang tidak mengerti keadaaan dirinya.
Ikatan kuat yang terjalin dengan sangat emosional antara dirinya dengan Bumblebee, seakan tak terpisahkan, hingga menuju kepada berbagai tindakan Charlie yang nekat dan terkadang absurd, terkait usaha heroiknya itu dalam menghadapi duo Deceptions.
Karakter pendukung Memo yang diperankan oleh Jorge Lendeborg Jr. pun sesungguhnya terjebak antara eksistensi pendukung yang terasa hanya sebagai penggembira terhadap bumbu romansa tanggung.
Sedangkan karakter Jack yang diperankan John Cena merupakan karakter tipikal militer yang hanya mengisi kekosongan saja.
Film Bumblebee adalah sebuah spin-off film Transformers terbaik, melebihi film utamanya itu sendiri, bakan yang paling pantas untuk mampu menggapai sebuah esensi nyata menyatukan dunia manusia dengan Autobots.
Sebuah pencapaian yang jarang sekali terjadi dalam sejumlah film sejenis dalam dua dekade terakhir ini.
Score : 3.5 / 4 stars
Bumblebee | 2018 | Fiksi Ilmiah, Action, Petualangan | Pemain: Hailee Steinfeld, John Cena, Jorge Lendeborg Jr., John Ortiz, Jason Drucker, Pamela Adlon | Sutradara: Travis Knight | Produser: Don Coscarelli, John R. Savage | Penulis: Berdasarkan figur aksi Transformers buatan Hasbro. Naskah: Christina Hodson | Musik: Dario Marianelli | Sinematografi: Enrique Chediak | Distributor: Paramount Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 114 Menit
Comments
Post a Comment