Desperately Seeking Susan (1985) : Obsesi Menuju Kebebasan
Sinema drama komedi romantis review Desperately Seeking Susan, sebuah obsesi menuju kebebasan.
Desperately Seeking Susan adalah drama komedi romantis tentang obsesi menuju kebebasan seorang wanita.
Seorang wanita mampu untuk lakukan ekspresi diri, serta menunjukkan apa yang ia sukai dalam meraih kebahagiaan terhadap belenggu kehidupan rumah tangga nya.
Itulah tema utama dari film yang mungkin kurang relevan dengan judul itu sendiri, yaitu "Desperately Seeking Susan".
Nama besar Madonna tidak hanya dilihat dari status sebagai legenda musik pop, namun dalam beberapa film, cukup punya pengaruh seperti Dick Tracy (1990), A League of Their Own (1992), serta musikal Evita (1996).
Namun dari sekian film yang ia perankan, Desperately Seeking Susan adalah salah satu yang terbaik.
Film drama komedi petualangan romantis itu, menghantarkan sang pemeran utama, Rosanna Arquette meraih BAFTA Awards, serta masuk nominasii Golden Globe Awards.
Desperately Seeking Susan mengisahkan Roberta (Rosanna Arquette) yang tidak bahagia dengan pernikahan nya, ia terobsesi dengan serangkaian iklan “Desperately Seeking Susan” pada surat kabar.
Roberta menduga bahwa Susan selalu berpindah lokasi, sehingga kekasihnya bernama Jim selalu minta bertemu di suatu tempat.
Penasaran dengan sosok Susan (Madonna), suatu hari ia mengamati pertemuan mereka di sebuah taman dekat dermaga.
Jim bergegas akan berangkat ke luar kota, memberikan nomor telepon sahabatnya, Dez (Aidan Quinn) kepada Susan jika terjadi sesuatu.
Tanpa disadari, Susan diikuti Roberta yang terpesona kepadanya, hingga saat Susan menukarkan jaket nya dengan sepatu di sebuah toko, Roberta bergegas membeli jaket tersebut.
Setiba di rumah, Roberta menemukan kunci dari jaket tersebut, lalu ia membuat iklan dengan menggunakan nama “Stranger” untuk bertemu Susan, dengan maksud ingin mengembalikan kunci.
Jim yang mengetahui iklan tersebut segera meminta bantuan Dez, khawatir Susan mungkin dalam bahaya.
Maka, sebuah insiden terjadi saat mereka hendak bertemu, Susan yang berurusan dengan polisi, sedangkan Roberta bergumul dengan perampok jalanan, namun ditolong Dez saat dirinya pingsan.
Menariknya, Roberta malah jadi amnesia ketika ia terbangun.
Ide cerita film Desperately Seeking Susan memang sangat menarik, ketika Roberta bertukar identitas menjadi Susan, sehingga Dez jadi salah paham.
Sementara nasib sial selalu menimpa Susan saat ia berkencan dengan seorang pria di kota lain yang tak lama kemudian pria tersebut tewas.
Susan pun gagal bertemu dengan “Stranger” yang tak lain adalah Roberta, serta sejumlah barang dalam loker nya hilang di sebuah stasiun.
Di sisi lain, suami Roberta bernama Gary panik dan frustasi atas dugaan istrinya yang hilang atau melarikan diri dari rumah, serta diperburuk dugaan polisi dan saudara Gary bernama Leslie, bahwa Roberta selingkuh atau bahkan terlibat prostitusi.
Orion Pictures |
Roberta sendiri karena amnesia, maka hilang semua kesadaran sehingga ia merasa dirinya adalah Susan, dan selama beberapa hari tinggal bersama dengan Dez, sehingga arah alur selanjut nya mudah ditebak.
Cerita yang Desperately Seeking Susan yang rumit itu mengundang sebuah kesalahpahaman yang terjadi dalam dua kubu berseberangan, yaitu Dez dan Gary.
Dez yang menganggap Roberta adalah Susan, adalah sahabat Jim yang mengetahui betul siapa Susan.
Gary dan Leslie mengetahui betul siapa Roberta, namun hingga kejadian tersebut, mereka bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Roberta dan mengapa ia hilang dari rumah.
Alur cerita yang disampaikan pun selalu diisi berbagai adegan menarik serta banyak kejutan terjadi, drama meriah dicampurkan komedi cerdas, dialog dengan selingan humor, serta berbagai aksi seru.
Sineas Susan Seidelman yang tidak saya kenal, ternyata sangat piawai dalam mengarahkan perpaduan mise-en-scéne dengan teknik sorotan kamera yang tidak biasa.
Digarap dengan gaya elegan dan menambah sedikit aura suspens ringan, tampak narasi film ini bagai cerita detektif atau sang pengintai, saat Roberta amati pertemuan Susan dengan Jim melalui teropong besar di pantai.
Juga suasana neo-noir sangat terasa dalam adegan saat Dez mengajak Roberta ke unit apartemen nya, atau dalam adegan seru dan meriah, menjelang akhir cerita saat terjadi sebuah pergumulan di belakang panggung.
Figur Roberta diperankan sangat baik oleh Rosanna Arquette, sebagai karakter sentral bagaikan seekor burung yang lepas bebas dari sangkar, menemukan jati diri, terlepas dari drama identitas yang tertukar dengan Susan.
Roberta menyadari arti kebahagiaan hidup, terlebih setelah bertemu dengan Dez yang diperankan Aidan Quinn.
Dez membantu Roberta untuk keluar dari permasalahan yang dihadapi selama ini, sekaligus merangkap sebagai pangeran bagi penolong hidup nya.
Baca juga: Coming to America (1988): Petualangan Sang Pangeran Menemukan Sosok Wanita Ideal
Konyol nya Gary yang diperankan Mark Blum sudah terlihat di awal film, sebagai seorang yang terlalu percaya diri, dominan sekaligus sedikit menyebalkan.
Baca juga: Coming to America (1988): Petualangan Sang Pangeran Menemukan Sosok Wanita Ideal
Konyol nya Gary yang diperankan Mark Blum sudah terlihat di awal film, sebagai seorang yang terlalu percaya diri, dominan sekaligus sedikit menyebalkan.
Figur Susan yang diperankan Madonna tentu eksentrik, sesuai ciri khas gaya unik dalam berbagai adegan, seperti saat ia tiduran dengan posisi terlungkup sementara kedua betis nya digerakkan naik-turun.
Tentu saja gaya berjalan serta berdansa dengan Gary di sebuah klub yang diiringi lagunya sendiri, "Get into the Groove" ikonik, atau dengan cuek ia mengeringkan ketiak nya pada hand dryer di sebuah toilet.
Tak lupa pakaian dan atribut yang ia kenakan bergaya pop klasik ala 1980’an. Sementara Susan sendiri menganut jiwa bebas, ia tidak bisa terikat dengan komitmen, makanya Jim selalu mengejar dirinya.
Film Desperately Seeking Susan adalah sebuah komedi ringan nan cerdas yang berangkat dari premis menarik dengan alur cerita yang enak diikuti.
Melalui penyampaian pesan akan nilai kebahagiaan terhadap komitmen, obsesi menuju kebebasan dan kebahagiaan sejati, film ini dikemas dalam budaya populer ala 1980’an, menjadikan film ini memang layak ditonton.
Demikian sinema drama komedi romantis review Desperately Seeking Susan, sebuah obsesi menuju kebebasan.
Score : 3.5 / 4 stars
Desperately Seeking Susan | 1985 | Drama, Komedi, Romantis | Pemain: Rosanna Arquette, Madonna, Aidan Quinn, Mark Blum, Robert Joy | Sutradara: Susan Seidelman | Produser: Sarah Pillsbury, Midge Sanford | Penulis: Leora Barish | Musik: Thomas Newman | Sinematografi: Edward Lachman | Distributor: Orion Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 104 Menit
Comments
Post a Comment