April Fool’s Day (1986) : Kejutan Besar Film Slasher

april fools day kejutan besar film slasher
Paramount Pictures

Sinema horor review April Fool’s Day, sebuah kejutan besar untuk film slasher.

Ada kejutan besar bagi film horor genre slasher dalam judul bersamaan dengan peringatan hari khusus, April Fool’s Day.

Peringatan “April Mop” atau dalam bahasa Inggris "April Fool’s Day" jatuh setiap tanggal 1 April.

Hari itu diarayakan melalui aksi lelucon, beruoa kejahilan atau prank untuk mengerjai orang lain, tanpa rasa bersalah.

Film April Fool’s Day adalah horor slasher yang mengundang penasaran, berapa banyak elemen pelintiran, sekaligus jadi kejutan besar yang sulit ditebak.

PERHATIAN: Jangan anda sekalipun baca alur cerita 
April Fool’s Day atau mendengarkan bocoran nya!

April Fool’s Day sekilas merupakan tipikal slasher biasa, diisi jajaran cast yang tidak dikenal, serta proses syuting berada di Kanada, Paramount Pictures bertindak sebagai distributor.

Sang sutradara, Fred Walton sebelum nya dikenal melalui sejumlah horor berstatus cult diantaranya When A Stranger Calls (1979), adapun scoring diaransemen Charles Bernstein yang dikenal lewat tema musik A Nightmare on Elm Street (1984).

April Fool’s Day mengisahkan saat akhir pekan menjelang tanggal 1 April, sekelompok anak muda merencanakan aktivitas santai.

Mereka adalah Harvey, Nikki, Rob, Skip, Nan, Chaz, Kit, serta Arch akan bermalam di rumah peristirahatan sepupu dari Skip (Griffin O’Neal), yaitu Muffy (Deborah  Foreman). 

Saat mereka hendak menuju rumah Muffy dengan kapal, terdapat insiden mengerikan sehingga melukai salah satu kru dermaga. Mereka berupaya melupakan hal itu dan menikmati momen liburan tersebut.

Namun perlahan suasana mulai berubah sejak Skip menghilang, lalu satu persatu dari mereka mulai merasakan kegelisahan dan ketakutan, setelah ada pembunuhan beruntun secara misterius.

Sekilas, 
April Fool’s Day adalah tipikal slasher klise era 1980’an, dan bisa saja tebakan penonton, mengingatkan Scream (1996) berujung menuju skenario pembunuhan yang terencana dari sang antagonis.

review film april fools day
Paramount Pictures

Sejak awal cerita film, figur Muffy sudah hadir dalam adegan saat ia menemukan sebuah kotak musik di dalam gudang.

Lalu adegan beralih menuju kilas balik masa kecil dirinya saat berulang tahun dan mendapatkan kado berupa kotak musik, diiringi scoring yang membawa feel penonton larut dalam nostalgia, namun ada kesan misterius.

Seperti halnya tipikal horor slasher anak muda sebagai protagonis, dalam adegan saat mereka menunggu kapal jemputan, satu persatu karakter figur protagonis diperkenalkan.

Tampak mereka menikmati momen liburan dengan penuh canda gurau dan kejahilan sesaat untuk mengerjai satu sama lain, penanda tema “April Mop” dalam adegan itu.

Kejutan horor pertama hadir dalam adegan mengerikan, melalui insiden salah satu kru dermaga, hingga ia mengalami luka serius di wajah.

Namun setelahnya, saat mereka semua berada dalam rumah Muffy, tampak sejumlah kejahilan ringan untuk semua tamu telah disiapkan secara kreatif, sehingga humor segar pun sangat terasa.

Hingga sampai pada puncak ketegangan terjadi, saat beberapa jenazah ditemukan satu persatu secara mengejutkan. 

Maka beberapa dari mereka yang masih bertahan, menduga keras siapa sang pelaku pembunuhan.

Oleh karena itu, penonton digiring kepada dua kemungkinan pelaku pembunuhan, yaitu orang luar atau salah satu dari mereka sendiri yang bisa dikatakan sebagai psikopat.

Berbagai adegan pembunuhan dan penemuan jenazah disajikan cukup mengerikan, seperti dalam sejumlah film horor slasher umumnya.

ulasan sinopsis film april fools day
Paramount Pictures

Yang menarik adalah gaya dan arahan cerdas dari Fred Walton, terhadap susunan rangkaian cerita dari satu adegan menuju adegan lain.

Bagaimana hal tersebut dilakukan cukup apik dalam membawakan suasana dengan basis drama komedi, dibangun perlahan menuju suspens horo, sesekali diselingi humor tematik.

Tampak film April Fool’s Day memang terlewatkan dalam sorotan mainstream dan seharusnya bisa disandingkan dengan beberapa film slasher populer lainnya.

April Fool’s Day tidak mengumbar adegan vulgar dan pembunuhan semata yang terkesan murahan.

Aspek karakterisasi yang ditampilkan begitu utuh dari masing-masing peran yang unik, sulit ditebak, figur mana yang akan mati duluan atau yang terakhir lolos.

Semua karakter figur dalam kelompok tersebut, boleh dikatakan hampir sama rata tingkah laku nya, dan saya pun kesulitan menebak siapa yang bakal menjahili siapa, namun akhirnya terjebak dalam pembunuhan.

April Fool’s Day banyak menyimpan kejutan, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar sampai pada akhir cerita, bahkan masih menyisakan sesaat sebelum akhir kredit muncul.

Bagi penyuka horor dengan pelintiran mengejutkan, maka April Fool’s Day merupakan jawaban paling lugas sesuai dengan tema itu sendiri.

Itulah sinema horor review April Fool’s Day, sebuah kejutan besar untuk film slasher.

Score: 3.5 / 4 stars

April Fool’s Day | 1986 | Thriller, Slasher, Horor, Remaja | Pemain: Jay Baker, Deborah  Foreman, Deborah Goodrich, Ken Olandt, Griffin O’Neal, Leah King Pinsent, Clayton Rohner, Amy Steel, Thomas F. Wilson | Sutradara: Fred Walton | Produser: Frank Mancuso Jr | Penulis: Danilo Bach | Musik: Charles Bernstein | Sinematografi: Charles Minsky | Distributor: Paramount Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 89 Menit

Comments