Cobra Kai: Tidak Ada Hitam versus Putih

Dunia Sinema Review Cobra Kai
Youtube Red

Strike First. Strike Hard. No Mercy!
 
Sinema aksi laga review Cobra Kai, film seri sekuel The Karate Kid yang menegaskan bahwa tidak ada hitam versus putih.

Siapa yang menyangka, selama lebih dari 30 tahun setelah film The Karate Kid bakal ada sekuel dengan mengangkat Dojo "Cobra Kai".

Dojo Cobra Kai terkenal melalui slogan:

“Fear does not Exist in this Dojo. Pain does not Exist in this Dojo. Defeat does not Exist in this Dojo.”

Cobra Kai merupakan sebuah nama dan identitas yang erat dengan martial arts dalam industri perfilman Amerika di era 80’an.

Penamaan tersebut memang keren, mengingat sejumlah film dengan genre sejenis sedang populer saat itu.

Lebih dari 30 tahun berlalu sejak film The Karate Kid (1984) dirilis, kini saat mendengar kembali nama Cobra Kai sebagai sekuel dalam bentuk serial.

Kini nama "Cobra Kai" terkesan seperti film kelas B, terlebih bagi generasi baru yang tidak mengetahui empat film orisinal The Karate Kid.

Sebuah sempalan dari waralaba film populer, khususnya dalam mengangkat dari pihak antagonis rasanya cukup aneh. 

Serial Cobra Kai ternyata tidaklah sesederhana yang diduga, bahwa sejatinya narasi besar film tersebut tidak menegaskan ada hitam versus putih semata.

Cobra Kai kembali menghadirkan dua figur utama yang diperankan masing-masing aktor orisinal, yakni Daniel LaRusso (Ralph Macchio) dan Johnny Lawrence (William Zabka).

Dengan rentang waktu 34 tahun setelah akhir dari kisah dalam film The Karate Kid, maka serial Cobra Kai fokus pada figur Johnny Lawrence.

Lawrence merupakan murid terbaik dari Dojo Cobra Kai yang dua memenangi turnamen All Valley Karate Championship.

Dunia Sinema Review Cobra Kai
Youtube Red

Namun sejak dikalahkan Daniel LaRusso, keadaan Johnny berubah drastis.

Daniel awalnya selalu mendapatkan perudungan dan penganiayaan dari Johnny di masa remaja.

Berkat pelatihan dari Mr. Miyagi (Pat Morita), Daniel mampu mengalahkan Johnny di partai final.

Kehidupan Daniel berubah 180 derajat, hingga di usia paruh baya ia sukses sebagai pemilik showroom mobil mewah.

Daniel memiliki kehidupan mapan, seorang istri yakni Amanda (Courtney Henggeler), dikaruniai dua orang anak, Samantha (Mary Mouser) dan Anthony (Griffin Santopietro).

Khususnya Samantha, sedari kecil sudah dilatih karate oleh Daneil. 

Sementara Johnny, kini sedang berjuang dalam pekerjaan serabutan dan hidup sendirian.

Mantan istrinya yang tinggal dengan putra mereka yakni Robby (Tanner Buchanan), selalu bepergian dengan laki-laki lain.

Akibatnya Robby tak terurus dan menjadi anak jalanan.

Dalam sebuah peristiwa, Johnny menyelamatkan seorang remaja yang tak lain adalah tetangganya yakni Miguel (Xolo Maridueña) dari perundungan dan penganiayaan.

Dengan modal dari ayah tiri yang kaya-raya, Johnny membuka kembali Dojo Cobra Kai, sekaligus menawarkan diri kepada Miguel sebagai sensei atau pelatih karate.

Dunia Sinema Review Cobra Kai
Youtube Red

Kebanyakan murid Cobra Kai adalah remaja yang mendapatkan perundungan.

Suatu hari, Daniel terkejut saat melihat kembali Dojo Cobra Kai kembali beroperasi, maka konflik karena kesalahpahaman Daniel dan Johnny pun tak terhindarkan..

Ironisnya, hubungan buruk antara Robby dengan ayahnya itu, mengakibatkan dendam lalu bekerja pada showroom mobil kepunyaan Daniel.

Daniel yang tidak mengetahui bahwa Robby adalah putra dari Johnny, berjuang mencapai keseimbangan hidup sejak kepergian Mr. Miyagi yang telah meninggal.

Tak terima akan kehadiran Cobra Kai, Daniel mengajak Robby berlatih Karate, meski Samantha enggan bergabung.

Samantha sendiri menjalin hubungan romantis dengan Miguel, padahal mereka berada di kedua kubu yang berseberangan.

Dalam Cobra Kai Season 2, Daniel membuka "Miyagi Do Karate" dengan hanya berisikan dua murid, Robby dan akhirnya Samantha bergabung.

Daniel membuka dojo tersebut atas dasar pandangan negatifnya terhadap Cobra Kai.

Sementara figur John Kreese (Martin Kove) secara mengejutkan kembali hadir, turut memanaskan tensi dan menambah rumit keadaan.

Dunia Sinema Review Cobra Kai
Youtube Red

Latar dan motivasi Kreese yang misterius, membuat gusar Johnny pasca dikalahkan Daniel saat remaja.

Sedangkan Samantha kini diam-diam menjalin hubungan dengan Robby, pasca bubar dengan Miguel.

Lain pula dengan sejumlah figur remaja lain yang dialami Eli (Jacob Bertrand), Demetri (Gianni Decenzo), Aisha (Nichile Brown), Moon (Hannah Kepple), serta Tory (Peyton List).

Fokus Daniel yang lebih memprioritaskan Miyagi Do, malah menimbulkan masalah baru dengan Amanda terhadap keberlangsungan bisnis showroom mobil.

Serial Cobra Kai yang ditayangkan melalui saluran Youtube Red, semula agak diragukan banyak pihak, temrasuk saya sendiri.

Namun Cobra Kai terbukti mematahkan semuanya dengan kesuksesan selama dua musim berturut-turut, menduduki peringkat pertama dalam Video on Demand.

Serial ini lebih menekankan eksplorasi drama dan perseteruan Daniel LaRusso dan Johnny Lawrence setelah 34 tahun berlalu.

Masing-masing dari mereka berjuang menggapai sesuatu yang lebih baik, namun hidup mereka semakin kompleks berkenaan dengan keluarga.

Sesuai judulnya sendiri merupakan sempalan The Karate Kid, serial Cobra Kai tetap menyajikan narasi yang lebih matang serta realistis.

Serial Cobra Kai mengupas lebih banyak sisi dan sudut pandang Johnny Lawrence ketimbang Daniel LaRusso.

Kilas balik masa kecil Johnny pernah mendapatkan perundungan sebelum bergabung dalam Cobra Kai.

Dunia Sinema Review Cobra Kai
Youtube Red
 
Transisi nyata sesungguhnya yang dialami Johnny melalui serial ini, menegaskan bahwa dirinya bukanlah figur antagonis klise belaka.

Berbagai upaya penebusan dirinya maupun keluarga, termasuk dengan Daniel, menjadi inti premis serial Cobra Kai sendiri.

Maka serial Cobra Kai tidak mengisahkan protagonis versus antagonis atau hitam versus putih semata.

Narasinya jauh lebih kompleks terutama dalam melibatkan masing-masing keluarga Johnny dan Daniel pada generasi baru.

Meski demikian, gaya dan metode pelatihan karate dalam Dojo Cobra Kai tetap tidak merubah citra sebagai badass sangar.

Kehadiran John Kreese terutama di Season 2, bahkan membuat Johnny memberikan kesempatan kedua kepada Kreese untuk berubah lebih baik.

Kilas balik hubungan keduanya disajikan dalam lini alur sebelum dan setelah kisah dalam trilogi The Karate Kid.

Apa yang dialami Johnny ternyata tidak semudah yang dibayangkan, malah sepertinya ia selalu terjebak dalam sejumlah konflik seputar Cobra Kai, keluarga, serta Daniel.

Mereka berdua dalam beberapa kesempatan bertemu dalam satu adegan.

Duo dinamis tersebut berada dalam perkelahian epik, maupun saat berbincang akrab, sungguh meriah!

Dibalik kehidupan Daniel sendiri yang terkesan baik-baik saja, ternyata memiliki sisi gelap dan rapuh.

Dunia Sinema Review Cobra Kai
Youtube Red
 
Problema yang dihadapi Robby, juga Samantha menambah rumit drama yang ada. 

Bahkan di paruh baya usianya, Daniel seakan seperti remaja yang kerap tersesat dan seringkali berbincang sendiri, menatap makam Mr. Miyagi seakan masih hidup.

Pandangan negatif Daniel terhadap Cobra Kai tidak berubah, padahal Johnny sedang membangun citra positif.

Maka kesalahpahaman seringkali terwujud, melalui sejumlah figur generasi baru diantara masing-masing para murid kedua dojo tersebut.

Sayangnya, Pat Morita telah meninggal di tahun 2005 silam, ada pula figur Ali yang diperankan Elisabeth Shue, sepertinya bakal hadir dalam Cobra Kai Season 3.

Kemunculan reuni geng orisinal Cobra Kai minus karakter Dutch, dalam Season 2, dalam adegan tur motor juga sangat mengesankan.

Sejumlah figur utama generasi baru ini terpusat pada Samantha, Miguel, serta Robby, ditambah Tory dalam Season 2.

Selain itu, serial Cobra Kai didukung sejumlah figur lain terutama Eli yang ber-transformasi menjadi "Hawk" dengan gaya rambut Mohawk dan tato burung elang.

Dunia Sinema Review Cobra Kai
Youtube Red
 
Banyaknya adegan kilas balik berupa cuplikan dari tiga film The Karate Kid yang menguatkan rasa nostalgia, sekaligus menyegarkan memori lama.

Sejumlah adegan re-kreasi kembali dihadirkan seperti “The Crane Kick”, menancapkan paku dengan sekali pukul, serta kostum tengkorak di pesta Halloween.

Re-kreasi setting rumah Miyagi dan mobil kuning Ford Super De Luxe 1948 pun kembali dihadirkan.

Sama halnya seperti arena hiburan di Golf N’ Stuff, serta tak lupa jaket merah kebanggaan Johnny yang kini dipakai Miguel pun memperkuat sebuah nostalgia.

Sejumlah lagu hard rock era 80’an mengiringi adegan Johnny Larence, serta T-shirt Van Halen dan Metallica yang dikenakannya.

Ada juga refrensi berupa dua film Iron Eagle favorit Johnny, menjadi tribut tersendiri dari serial ini..

Baca juga: Lintas Generasi Karakter dalam Film Sekuel 

Selain juga lagu "Cruel Summer" kembali diputar, meski lagu "Glory of Love" dari film The Karate Kid Part II hanya dipakai sebagai salah satu judul episodenya. 

Tampaknya Cobra Kai Season 2, terdapat sedikit penurunan kualitas cerita yang dirasa agak  dipaksakan, meski keseluruhan masih sangat menghibur.

Dojo Cobra Kai berupaya menyingkirkan label antagonis, sedangkan Miyagi Do Karate tidak selalu dalam kondisi positif, maka serial ini bukanlah hitam versus putih belaka.

Itulah sinema aksi laga review Cobra Kai, film seri sekuel The Karate Kid yang menegaskan bahwa tidak ada hitam versus putih.

Score: 3.5 / 4 stars

Cobra Kai | Season 1 (2018), Season 2 (2019) | Serial, Drama, Teen, Sports | Pemain: Ralph Macchio, William Zabka, Martin Kove, Courtney Henggeler, Xolo Maridueña, Tanner Buchanan, Mary Mouser, Jacob Bertrand, Gianni Decenzo | Produser: Katrin L. Gudson, Bob Wilson | Penulis: Berdasarkan karakter karya Robert Mark Kamen. Dikembangkan oleh: Josh Heald, Jon Hurwitz, Hayden Schlossberg | Musik: Leon Birenberg, Zach Robinson | Sinematografi: Cameron Duncan | Jaringan: Youtube Red | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 22-36 Menit per Episode

Comments