The Pursuit of Happyness (2006): Perjuangan Nyata Figur Teladan dalam Karir dan Keluarga

the pursuit of happyness perjuangan nyata
Sony Pictures Releasing


Sepertinya keputusasaan mengepung diri Chris Gardner, saat ia mengalami kesulitan finansial, peluang karir yang agak mustahil, krisis keluarga saat ditinggal pergi istrinya serta mengasuh anak lelakinya yang masih kecil.

Sinema drama review The Pursuit of Happyness, film tentang perjuangan nyata figur teladan dalam karir dan keluarga. 

The Pursuit of Happyness adalah adaptasi dari sebuah memoir berjudul sama, yang mengisahkan perjuangan nyata figur teladan dari seorang pengusaha sukses pialang saham.

Sosoknya bernama Chris Gardner, dalam kisah saat ia berada dalam titik terendah hidupnya sebelum mengecap sukses di kemudian hari.

Lewat film ini pula karir Will Smith kembali berada di puncak kejayaannya, setelah dinominasikan sebagai Aktor Terbaik di ajang Oscar dan Golden Globe Awards

Smith memerankan Chris Gardner yang mengasuh anaknya yang diperankan oleh putra Smith sendiri, yakni Jaden Smith.

Adapun film yang laris di tahun 2006 tersebut sengaja membubuhkan kata “Happyness” di judulnya, sesuai dengan peristiwa saat Gardner melihat mural di sebuah dinding tempat penitipan putranya.

The Pursuit of Happyness mengisahkan kembali di tahun 1981 saat Gardner (Will Smith) yang berprofesi sebagai penjual alat pemindai untuk kebutuhan medis rumah sakit.

Meningkatnya kebutuhan finansial serta tidak mudahnya menjual alat tersebut, memaksa istrinya Linda (Thandie Newton) harus bekerja dengan mengambil waktu ganda sebagai pekerja hotel.

Belum lagi masalah biaya sewa apartemen dan membayar pajak, serta kebutuhan akan putra cilik mereka yakni Christopher, Jr. (Jaden Smith).

review sinopsis ulasan the pursuit of happyness
Sony Pictures Releasing
 

Suatu hari, Gardner terinspirasi dengan kesuksesan seorang pialang saham dan ingin mencoba peruntungannya saat terdapat lowongan magang di perusahaan Dean Witter.

Terhadap seorang manajer personalia bernama Jay Twistle (Brian Howe), Gardner mampu mempertunjukkan kecerdasan matematika-nya dengan cara menyelesaikan persamaan warna sebuah mainan kubus.

Sementara Linda nyinyir dengan niat Gardner untuk berpindah karir, Twistle yang terkesan dengan Gardner segera mengontaknya untuk diproses lebih lanjut dalam program magang, sebagai seleksi untuk seorang karyawan tetap yang akan terpilih nantinya.

Waktu pun berjalan saat musibah menghampiri Gardner yang semakin sulit menjual alat tersebut hingga Linda akhirnya tak tahan untuk segera meninggalkannya, meski demikian Gardner meminta untuk tetap mengasuh putra mereka.

Rasa optimis dan percaya diri ditunjukkan Gardner saat ia diterima magang, namun ia kembali kecewa karena tidak diberi upah. 

Puncak kepahitan terjadi saat ia sudah tidak sanggup membayar sewa tempat tinggal, dan harus hidup di jalanan dengan putranya itu.

The Pursuit of Happyness yang diangkat dari perjuangan nyata Chris Gardner, sungguh menginspirasi dan memberikan pelajaran yang sangat berharga.

the pursuit of happyness perjuangan karir keluarga
Sony Pictures Releasing
 

Sesuai dengan judulnya, mengejar kebahagiaan bukanlah semata untuk menggapai karir dan materi, namun bagaimana figur seorang ayah juga harus tetap membahagiakan putranya yang belum genap berusia 5 tahun.

Meski dalam naskahnya menjelang akhir cerita, kebahagiaan yang diraih Gardner akhirnya tercapai.

Ia diterima sebagai salah satu karyawan tetap di perusahaan Dean Witter. Artinya Gardner dan putranya kembali bisa hidup dengan kondisi finansial berkecukupan.

Agak sedikit janggal memang, pada sejumlah momen saat Gardner tidak memiliki tempat tinggal, menumpang dari satu tempat penampungan ke yang lainnya.

Ia dan putranya, Christopher diusir dari motel dan bahkan sempat tidur di toilet stasiun, sementara psikologis Christopher tampak tidak terusik dan bahkan tidak pernah komplain terhadap ayahnya. 

Baca juga: The Santa Clause (1994): Figur Sinterklas Sang Ayah

Begitu pula (mungkin) bumbu drama saat beberapa kali alat pemindai Gardner dibawa kabur oleh gipsi yang berlainan.

Lalu ia pun terus mengejar mereka,  terutama adegan ketika ia sedang berbincang dengan atasannya di area perkantoran.

Chris Gardner sudah sepantasnya mendapatkan salut, mengingat ia orang yang gigih dan pantang menyerah, selalu yakin akan visi dan kepercayaan diri dalam proses program magang kerja tersebut.

Ia tidak pernah berterus terang bahwa hidupnya sedang hancur karena tidak memilki tempat tinggal, namun tetap berusaha profesional dan bahkan sampai rela meminjamkan uangnya saat atasannya tergesa-gesa hendak naik taksi.

the pursuit of happyness figur teladan sang ayah
Sony Pictures Releasing

Maka, kebaikan hati Gardner kepada semua orang, bahkan termasuk sang istri yang membenci dirinya, dan terutama terhadap putranya itu, tidaklah sia-sia karena akhirnya akan berbuah manis hingga sekarang.

Tentu saja performa brilian Will Smith sebagai Gardner begitu utuh dan terkesan menyatu bagaikan figur nyata di kehidupan sebenarnya. 

Ada pula performa yang tak kalah menariknya dari putra Smith sendiri, yakni Jaden Smith sebagai Christopher, Jr. yang dengan baik mampu mencuri perhatian.

Hanya saja sinematografi film ini tidak paling saya sukai, karena gerakan sorotan kamera berlebihan dan terlalu dinamis
, alih-alih ingin menghadirkan emosi figur Gardner terutama dalam beberapa adegan pengejaran. 

Penggunaan shaky camera begitu mengganggu mata saya hingga terasa pusing dan muak.

Secara keseluruhan The Pursuit of Happyness pantas ditonton sebagai inspirasi akan figur nyata dalam perjuangan diantara karir dan keluarga.

Figur Chris Gardner mampu keluar dari lubang terdalam hidupnya demi menggapai kebahagiaan, sehingga ia merupakan sebuah teladan bagi putra semata-wayangnya. 

Selamat Hari Ayah!  

Demikian sinema drama review The Pursuit of Happyness, film tentang perjuangan nyata figur teladan dalam karir dan keluarga. 

Score: 3 / 4 stars  

The Pursuit of Happyness | 2006 | Drama, Biopic | Pemain: Will Smith, Jaden Smith, Thandie Newton, Brian Howe | Sutradara: Gabriele Muccino | Produser: Will Smith, Todd Black, Jason Blumenthal, James Lassiter, Devon Franklin, Steve Tisch | Penulis: Berdasarkan memoir The Pursuit of Happyness oleh Chris Gardner dan Quincy Trope. Naskah: Steven Conrad | Musik: Andrea Guerra | Sinematografi: Phedon Papamichael | Distributor: Sony Pictures Releasing | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 117 Menit

Comments