The Karate Kid (1984): Karate Amerika dan Cobra Kai

Dunia Sinema Review The Karate Kid
Columbia Pictures Distribution

We make sacred pact. I promise teach karate to you, you promise learn. I say, you do, no questions.”

Sinema drama martial arts review The Karate Kid, film yang mengisahkan karate versi Amerika dan ikon Cobra Kai.

Dua elemen terpenting dalam film The Karate Kid yakni beladiri karate versi Amerika berdasarkan film drama.

Lalu elemen berikutnya yakni sebuah dojo karate dengan nama yang terdengar keren dan ikonik di era 80'an, yakni Cobra Kai.

Serial Cobra Kai yang telah melewati dua musim berturut-turut dari 2018 hingga kini, ternyata mendapat sambutan yang luar biasa.

Sempalan film The Karate Kid tersebut, mengisahkan rentang waktu 34 tahun, dengan kembali menghadirkan Johnny Lawrence dan Daniel LaRusso, bersama generasi baru.

Khususnya bagi generasi terkini yang belum mengetahui apa itu Cobra Kai, maka disarankan untuk menonton empat film The Karate Kid (1984, 1986, 1989).

Meski ada lanjutan nya yakni The Next Karate Kid minus Ralph Macchio, namun masih ada Pat Morita. 

Baca juga: Lintas Generasi Karakter dalam Film Sekuel 

Adapun film The Karate Kid kembali hadir melalui pembuatan ulang di tahun 2010.

Film The Karate Kid melambungkan karir Ralph Macchio dalam generasi Brat Pack yang populer di era 80’an.

Film ini juga membesarkan nama Pat Morita sebagai seorang aktor yang lebih populer lewat serial televisi.

Dunia Sinema Review The Karate Kid
Columbia Pictures Distribution
 
The Karate Kid disutradarai oleh John G. Avildsen yang juga pernah menggarap film bertemakan sports sekelas Oscar, yakni Rocky (1976).

The Karate Kid mengisahkan Daniel LaRusso (Ralph Macchio) dan ibunya tiba di Los Angeles dan menempati unit di apartemen yang diurus Mr Miyagi (Pat Morita).

Di sekolah barunya, Daniel tertarik dan berteman dengan seorang pemandu sorak bernama Ali Mills (Elisabeth Shue).

Namun mantan kekasih Ali yakni Johnny Lawrence (William Zabka) cemburu dan tidak senang.

Johnny dan kelompoknya seringkali merundung dan menganiaya Daniel, namun akhirnya ditolong oleh Mr. Miyagi dengan kemampuan k
arate nya. 

Merasa dirinya lemah, Daniel pun memohon kepada Mr. Miyagi untuk mengajarinya karate.

Namun Mr. Miyagi menolak dan malah mendamaikan Daniel dengan Johnny, dengan mendatangi Dojo Cobra Kai tempat Johnny berlatih karate.

Sang pelatih sekaligus pemilik Dojo Cobra Kai yang juga veteran Perang Vietnam, yakni John Kreese (Martin Kove) menolak tawaran damai Mr. Miyagi.

Akhirnya Mr. Miyagi menawarkan usulan agar Daniel bisa bertanding dengan Johnny dalam kejuaraan All-Valley Karate Championships.

Hal itu dsetujui Kreese, sekaligus menjadi ajang pembuktian diantara Daniel dan Johnny.

Dunia Sinema Review The Karate Kid
Columbia Pictures Distribution
 
Johnny menerima usulan Miyagi, dengan syarat jika Daniel tidak ikut dalam pertandingan tersebut, maka penganiayaan akan terus berlanjut.

Seperti umumnya film remaja, sebuah kisah tentang perundungan dan penganiayaan merupakan hal biasa.

Daniel yang tinggal bersama ibunya, harus bertahan hidup menyesuaikan serta beradaptasi dengan lingkungan baru. 

Yang menarik yakni naskah kuat The Karate Kid yang ditulis Robert Mark Kamen, memiliki kemiripan dengan film Rocky tentang pembuktian sang figur utama.

Lawan yang harus dihadapi begitu superior mengakibatkan Daniel merasa begitu frustasi.

Sedangkan pertemuan awal Daniel dengan Mr. Miyagi juga tidak berjalan mulus, meski dalam perjalanan dijejali filosofi balas dendam, bela diri, serta harga diri dan perdamaian.

Jika John Kreese yang digambarkan antagonis dan kejam melalui moto "Show No Mercy!", maka kontras dengan filosofi Mr. Miyagi yang selalu menghindari konflik.

Film The Karate Kid dengan gamblang memperlihatkan perbedaan pandangan serta sikap seluruh murid Cobra Kai dengan Mr. Miyagi.

Metode pelatihan Mr Miyagi sebagai mentor dan sahabat, sangat berbeda dengan Cobra Kai.

Dunia Sinema Review The Karate Kid
Columbia Pictures Distribution
 
Performa brilian Ralph Macchio mampu menghidupkan kedinamisan Daniel LaRusso sulit menemukan titik terang, akan maksud dan tujuan yang ditanamkan Mr. Miyagi terhadapnya.

Untung saja, Daniel masih mau belajar, meski ia keras kepala dan merasa semakin frustasi.

Performa karismatik Pat Morita pun turut memiliki andil besar dalam film ini, bahkan sempat dinominasikan di ajang Oscar dan Golden Globe sebagai Aktor Pendukung Terbaik.

Kontras dengan sebagian besar karir nya sebagai seorang aktor komedi.

Dunia Sinema Review The Karate Kid
Columbia Pictures Distribution
 
"Cobra Kai: adalah sebuah merek yang sekiranya mudah diingat dan terkesan keren untuk sebuah dojo fiktif di film ini.

Logo ular kobra yang terpampang sangar lengkap dengan jubah hitamnya, menjadikan identitas antagonis ikonik untuk Cobra Kai.

Maka tak heran jika Cobra Kai dijadikan judul serial untuk kembali menghidupkan waralaba film The Karate Kid.

Koreografi dalam pertandingan kompetisi menjelang akhir cerita, diperlihatkan dengan gaya yang mirip dengan film Rocky,.

Adegan disajikan tanpa dramatisasi berlebihan.

Selain itu, beberapa adegan impresif seperti menangkap lalat dengan sumpit, serta latihan keseimbangan dengan berdiri di tepi perahu di atas danau.

Yang paling tak terlupakan tentu saja sesi latihan “The Crane Kick” di tepi pantai saat matahari terbenam.

Film The Karate Kid bukanlah film martial arts semata, namun mampu menjadi film dalam kombinasi narasi akan masalah remaja terhadap perundungan dan harga diri.

Sosok Mr. Miyagi bagi Daniel bagaikan figur ayah yang tidak hanya mengajarkan ilmu bela diri semata, namun juga filosofi hidup.

Hal itu menjadi upaya terbesar saat Daniel ingin mengakhiri “Cruel Summer”, judul sebuah tema lagu yang dilantunkan Bararama sebagai tema film.

Demikian sinema drama martial arts review The Karate Kid, film yang mengisahkan karate versi Amerika dan ikon Cobra Kai.

Score: 4 / 4 stars

The Karate Kid | 1984 | Drama, Teen, Sports | Pemain: Ralph Macchio, Pat Morita, Elisabeth Shue, William Zabka, Martin Kove | Sutradara: John G. Avildsen | Produser: Jerry Weintraub | Penulis: Robert Mark Kamen | Musik: Bill Conti | Sinematografi: James Crabe | Distributor: Columbia Pictures Distribution | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 127 Menit

Comments