Revenge (1990) : Perselingkuhan, Kehormatan dan Balas Dendam

revenge kehormatan balas dendam
Columbia Pictures

Revenge adalah sebuah film ‘kecil’ yang mengangkat tiga tema utama dari hukum sebab-akibat, yakni: perselingkuhan, kehormatan dan balas dendam.

Film ‘selingan’ itu tampak luput dari perhatian yang diperankan oleh mega bintang Kevin Costner diselang sejumlah film pada puncak karirinya seperti Dances with Wolves (1990), Robin Hood : Prince of Thieves (1990), JFK (1991) serta The Bodyguard (1992).

Baca juga: Robin Hood : Prince of Thieves (1991), Formula Kesuksesan Gaya Amerika

Film Revenge diadaptasi dari novel dari judul yang sama, dengan skenario yang dikerjakan oleh penulis novelnya sendiri, yakni Jim Harrison. Costner didukung oleh aktor legendaris asal Yunani, Anthony Quinn, serta aktris jelita Madeline Stowe.

Mungkin juga banyak yang tidak mengetahui bahwa film ini disutradarai oleh mendiang Tony Scott yang sebelumnya melesat lewat Top Gun (1986) dan Beverly Hills Cop II (1989).

Revenge mengisahkan Michael J. “Jay” Cochran (Kevin Costner) memutuskan pensiun sebagai pilot pesawat tempur, sekaligus berencana mengunjungi kawan lamanya, yakni Tibby Mendez (Anthonny Quinn), seorang gembong terkenal di Meksiko.

Pertemuan Cochran dengan istri muda Tibby bernama Miryea (Madeline Stowe), membuat keduanya saling tertarik hingga terjadilah perselingkuhan, dikarenakan ketidakbahagiaan Miryea yang menginginkan seorang anak dari Tibby.

review fim revenge
Columbia Pictures

Tibby yang mengetahui perselingkuhan tersebut, menganiaya mereka berdua, Cochran terluka parah yang kemudian ditolong oleh seorang warga lokal, sedangkan Miryea ditempatkan di rumah bordil untuk dijadikan pelacur dan disuntikan narkoba secara terus-menerus.

Cochran yang akhirnya pulih kemudian mencari keberadaan Miryea dibantu oleh Amador (Miguel Ferrer) serta Ignacio (John Leguizamo), membunuh para anak buah Tibby yang mencoba menghalanginya, sekaligus menuntut balas terhadap Tibby.

Dari sisi penceritaan, film Revenge terkesan klise serta standar tentang bagaimana sebuah perselingkuhan yang menimbulkan keretakan ikatan persahabatan. Mungkin saja anda akan berpendaptan lain, setelah menontonnya.

Dalam adegan pembuka, tampak Cochran dan rekannya sedang berpatroli menerbangkan pesawat tempur F-14 Tomcat, melalui mise-en-scéne yang mirip dengan film Top Gun. 

Baca juga: Top Gun (1986) : Film Aviasi Militer Modern Terpopuler dan Ikonik

Cerita selanjutnya lebih menekankan drama romansa antara Cochran dengan Miryea, termasuk adegan panas yang mereka lakukan, diselingi intensitas akan atmosfir thriller terhadap karakter Tibby saat mengeksekusi salah satu rekan yang berkhianat.

Dalam babak ke-2 pun diperlihatkan bagaimana sebuah adegan tragis saat Tibby dan anak buahnya menganiaya Cochran dan Miryea dengan kejam.

ulasan film revenge
Columbia Pictures

Selanjutnya, level drama menurun drastis ketika Cochran sedang disembuhkan dan mulai pulih, serta bertemu bertemu dan bertualang dengan seorang pria Amerika asal Texas yang menjual seekor kuda di Meksiko.

Untungnya, adegan saat Cochran menghabisi salah satu anak buah Tibby di toilet bar, mampu memberikan impresi signifikan yang merepresentasikan judul filmnya itu sendiri.

Menariknya, dari sisi Tibby pun tampak dalam ssebuah adegan sarat makna, saat ia terbaring di tempat tidurnya di pagi hari. Ia merasa hampa dan begitu kecewa sekaligus depresi, akibat rasa kehilangan Miryea yang dicintainya dan Cochran sebagai sahabat yang mengkhianatinya.

Sedangkan tragisnya Miryea dalam adegan pilu saat ia dalam keadaan mabuk, terus dipaksa disuntik narkoba sekaligus diperkosa oleh salah satu anak buah Tibby.

Performa Costner sebagai Cochran tidaklah istimewa dan terkesan medioker, sedangkan penampilan berani Stowe mempesonakan keindahan khas wanita Latin cantik yang anggun sekaligus “hot”.

Namun bintang sesungguhnya di film ini yakni Quinn sebagai Tibby sang pimpinan kartel atau gangster yang ditakuti, namun sisi lainnya memperlihatkan kelembutan sebagai suami yang menyayangi Miryea namun egois, karena tidak menginginkan anak darinya.

sinopsis film revenge
Columbia Pictures

Kehangatan yang menyenangkan sebagai sahabat, ia perlihatkan kepada Cochran yang pernah berhutang nyawa padanya.

Film ini juga merupakan salah satu debut Leguizamo, namun karakter seorang wanita berpenampilan rock star yang diperankan Sally Kirkland malah merusak suasana dan mengalihkan fokus akan usaha Cochran untuk menemukan Miryea sekaligus menuntaskan dendam terhadap anak buah Tibby.

Revenge bukanlah film yang memperlihatkan adegan aksi laga berupa baku-tembak saat Cochran bangkit untuk menemukan Miryea sekaligus menghadapi hadangan para anak buah Tibby, namun lebih menekankan dramatisasi yang dialami dirinya dalam bertemu dengan sejumlah karakter baru.

Sejatinya tindakan Cochran pun dirasa memang ‘kurang etis’ akibat ‘merebut’ Miryea dari tangan Tibby, hal tersebut diungkapkan Tibby dalam dilema soal etika tersebut, dalam adegan ia berbaring diatas tempat tidur sendirian.

Hal itulah yang menjadi dilema bagi keduanya (Cochran dan Tibby) dalam pertentangan batin mereka, antara amarah, kebencian sekaligus rasa sayang mengingat ikatan kuat diantara mereka yang tidak bisa terhapus begitu saja.

Setting indah di wilayah Meksiko, mulai dari adegan saat Cochran pertama kali bertemu dengan Miryea, lingkungan kediaman Tibby yang megah dan luas di tepi pegunungan, maupun pemandangan di sekitar kabin Cochran.

film revenge perselingkuhan
Columbia Pictures
 
Sedangkan jalanan di wilayah rural padang rumput Meksiko, atap bangunan saat Cochran memandang kota dengan latar Gereja yang megah, hingga pemandangan alam pegunungannya, membuat film ini menarik dalam banyak adegan di sepanjang ceritanya.

Scoring dari Jack Nitzsche pun memiliki pengaruh besar yang signifikan dalam beberapa adegan tertentu, terutama romansa Cochran dan Miryea, serta tentunya adegan akhir cerita yang berhasil membuat saya menangis.

Film Revenge yang mengisahkan tentang perselingkuhan, kehormatan dan balas dendam, melalui gaya romantic crime thriller impresif, mengakibatkan resiko besar yang menghancurkan ketiga karakter utama yang terlibat.

Baca juga: Rambo : Last Blood (2019), Saatnya Kembali Lebih Manusiawi

Uniknya, film ini malah tidak memperlihatkan sisi antagonis semata seorang Tibby sebagai figur klise. Ia mempertahankan kehormatan demi menjaga nama besarnya serta sulit untuk melupakan Miryea yang disayanginya, serta Cochran sebagai sahabatnya.

Sedangkan Cochran dan Miryea yang telah menemukan cinta diantara keduanya, menjadi serba salah dalam mengatasi situasi yang mereka hadapi. Konflik besar itulah yang menjadi daya tarik film ini.

Meski film Revenge tampaknya kurang mendapat apresiasi, namun mampu memberikan kesan mendalam melalui sisi drama emosional tidak bisa terlupakan begitu saja.

Score : 3 / 4 stars

Revenge | 1990 | Drama, Thriller | Pemain: Kevin Costner, Anthony Quinn, Madeline Stowe, Miguel Ferrer, Sally Kirkland, John Leguizamo | Sutradara: Tony Scott | Produser: Stanley Rubin, Hunt Lowry | Penulis: Berdasarkan novel Revenge karya Jim Harrison. Naskah: Jim Harrison, Jeffrey Alan Fiskin | Musik:  Jack Nitzsche | Sinematografi: Jeffrey L. Kimball | Distributor: Columbia Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 124 Menit

Comments