Jumanji (1995) : Ketika Dua Alam Menyatu

film jumanji dua alam
TriStar Pictures

Sinema petualangan review Jumanji, film yang mengisahkan ketika dua alam manusia menyatu dengan kehidupan liar.

Ketika dua alam menyatu, antara hutan rimba dengan perkotaan, maka bencana sesungguhnya terjadi! 

Bermula dari sebuah buku fiksi berjudul Jumanji karya Chris Van Allsburg, maka dibuatlah adaptasi ke dalam film di tahun 1995.

Kemudian ada film sekuel Jumanji : Welcome to the Jungle (2017) serta yang terbaru, Jumanji : The Next Level (2019). 

Baca juga: Jumanji : Welcome to the Jungle (2017), Sekuel Alternatif di Dunia Game 

Adapun film Zathura: A Space Adventure (2005) yang diadaptasi dari buku lain juga hasil kreasi Van Allsburg.

Narasi Jumanji dan Zathura ternyata berada dalam semesta yang sama, meski tidak langsung terkoneksi satu sama lain.

Jumanji merupakan film degan premis unik dan sukses pada saat era CGI modern dimulai hingga dibuatkan serial animasi dan video games.

Jumanji disutradarai Joe Johnston yang berpengalaman menggarap berbagai film petualangan, mulai dari Honey, I Shrunk the Kids (1989) hingga Captain America: The First Avenger (2011).

Ulasan film ini untuk menyambut sekuel terbarunya itu sekaligus kembali mengenang aktor berbakat Robin Williams yang telah tiada sejak 2014 silam.

Kisah dalam film Jumanji bermula di tahun 1869, saat dua orang anak lelaki tampak mengubur sebuah peti.

Kemudian kisah melompat menuju tahun 1969 saat Alan menemukan kotak Jumanji yang mirip permainan Monopoli.

Setibanya di rumah, Alan mencoba memainkan Jumanji bersama Sarah, namun seketika pula Alan terhisap ke dalam permainan tersebut.

Sarah sontak lari ketakutan dan sesaat kemudian gerombolan kelelawar ganas menyerangnya.

Dua puluh enam tahun berlalu, tiga orang barup pindah rumah dan 
menempati kediaman Alan yang sudah tidak berpenghuni.

Mereka adalah Judy (Kirsten Dunst) dan saudaranya Peter (Bradley Pierce) bersama dengan bibi mereka, Nora (Bebe Neuwirth). 

review film jumanji
TriStar Pictures
 
Judy dan Peter menemukan permainan Jumanji di sebuah loteng lalu memainkannya. 

Mereka baru menyadari, bahwa setiap dadu yang terlempar akan melepaskan masing-masing hewan liar.

Hingga pada akhirnya Alan yang telah dewasa (Robin Williams) pun terlepas dari dunia tersebut.
 
Alan menjelaskan bahwa permainan Jumanji harus diselesaikan untuk membalikkan kondisi semula.

Sarah (Boonie Hunt) yang kini dalam pengobatan psikiater akibat trauma peristiwa sebelumnya, juga harus ikut menyelesaikan permainan tersebut.

Ditambah dengan ancaman bagi Alan adalah seorang pemburu agresif bernama Van Pelt (Jonathan Hyde). Mampukah mereka mengatasinya?

Tidak seperti sekuel yang telah saya bahas sebelumnya, film Jumanji ini merupakan orisinalitas yang dieksekusi dengan baik.

Film ini merupakan hasil adaptasi sebuah buku bergambar untuk anak-anak yang kemudian dibuatkan naskah cerita.

Jika sekuel Jumanji hanya mengulang konsep cerita melalui penggunaan format avatar dalam dunia games.

Sedangkan film ini memiliki lebih banyak keunggulan dari berbagai aspek, kecuali buruknya efek CGI saat itu.

Sedikit SPOILER

Bahwa konsep cerita film Jumanji berkaitan dengan memperbaiki masa lalu akibat keslahan sang figur utama, melalui konsep semacam perjalanan ruang dan waktu.

Cerita ditujukan kepada petualangan Alan Parrish di usia bocah dan dewasa, ia belajar untuk memperbaiki hubungan keluarga dengan ayahnya.

Selain itu, Alan semakin akrab dengan Sarah Whittle, dan dalam keseluruhan cerita, Jumanji menonjolkan nilai kekeluargaan serta persahabatan.

ulasan film jumanji
TriStar Pictures
 
Alan versi remaja harus menghadapi kenyataan adanya pertentangan keinginan dengan ayahnya, sebagai keluarga terpandang di kota tersebut. 

Ketakutan Alan merupakan sebuah proses yang ia alami.

Alan selalu di-bully oleh teman-temannya hingga enggan melanjutkan pendidikan ke sebuah sekolah terbaik berdasarkan tradisi keluarga. 

Rupanya sang ayah juga memberikan Alan pelajaran, bahwa ketakutan harus dihadapi meski mengandung resiko.

Hal tersebut diperlihatkan dalam adegan saat Alan dihajar oleh teman-temannya, serta sepeda nya pun dirampas. 

Puncaknya yakni ketika Alan tersedot ke dalam dunia Jumanji, dua puluh enam tahun bertahan hidup di alam hutan belantara.

Bagaimana ketakutan Alan benar-benar teruji nyata.

Maka, pelajaran yang sama pun terulang pada figur Peter (dengan usia yang tidak beda jauh dari Alan versi remaja).

Ia tinggal bersama dengan kakaknya, Judy, sepeninggal tewasnya kedua orang tua mereka, dan kini diasuh oleh bibi nya.

Alan dewasa yang menyesal, kini seperti ayahnya sendiri, setelah bertahan sekian lama di hutan. 

Dari situ jelas, ada perkembangan karakter yang terjadi terhadap petualangan Peter dan Judy, bersama ‘figur orangtua’ Alan dan Sarah. 

sinopsis film jumanji
TriStar Pictures

Bintang utama di film ini jelas terletak pada Robin Williams sebagai Alan versi dewasa, bagaimana ia mampu membangun chemistry dengan Sarah yang diperankan Bonnie Hunt.

Sarah merupakan sosok paranoid karena guncangan jiwa, sekaligus merindukan Alan sekian lama.

Kirsten Dunst bermain sebagai Judy yang tidak pernah berterus terang tentang kematian orang tuanya.

Adapun Bradley Pierce berperan sebagai Peter, bocah yang masih sulit menerima kenyataan hidup.

Figur pendukung Carl diperankan David Alan Grier juga tak kalah mengkilap, sebagai salah seorang karyawan pabrik sepatu kepunyaan Samuel Parrish, yang berteman dengan Alan. 

Carl kini menjadi polisi, ikut terlibat dalam menangani berbagai kejadian janggal, sebelum ia menyadari bahwa Alan telah kembali dengan membawa banyak masalah seputar Jumanji.

Elemen komedi di film ini begitu kuat yang diperlihatkan dalam berbagai adegan serta dialog humor segar.

Hal itu sangat terasa begitu meriah dan natural tanpa ada paksaan, tidak seperti sekuel nya.

Semua aktor/aktris yang terlibat, mampu membawakan figur nya secara impresif dan meyakinkan, melalui beberapa kejutan.

Begitu pula dukungan setting di lingkungan pemukiman serta kota kecil bernama Brantford, New Hampshire di musim gugur.

Visual nya memperkuat dukungan atmosfir misterius terhadap narasi supranatural Jumanji, sebuah awal malapetaka dari rumah super besar keluarga Parrish. 

Puncaknya yakni setting dalam adegan akan alam hutan rimba bisa berada dalam ruangan besar di rumah kediaman Alan, mulai dari pepohonan hingga terjadinya banjir besar!

dua alam menyatu film jumanji
TriStar Pictures
 
Kemeriahan muncul dalam berbagai adegan, seperti betapa kacau orang-orang di sekitar terhadap serangan para hewan liar yang muncul dari rumah keluarga Parrish.

Ada kawanan gajah-badak-zebra, nyamuk raksasa hingga yang paling kocak yakni kelompok kera liar yang mengerjai polisi.

Adegan nya begitu epik dan seru, ditambah dengan perjuangan gigih Van Pelt yang terus memburu Alan.

Efek suaranya begitu menggema, terutama suara ‘panggilan alam’ Jumanji berupa taburan bedug ala suku pedalaman hutan.

Namun sangat disayangkan betapa buruk sentuhan akhir CGI di film ini.

Figur kawanan kera merah jahil sangat terlihat jelas animasinya,melalui animasi meski pergerakan dinamis dan adegan komedi sudah bagus.

Ada pula muka sangar seekor singa, kurang ditampilkan maksimal.

Film Jumanji bisa jauh lebih baik performa nya, andaikan efek visual diberikan lebih maksimal terhadap narasi dua alam yang menyatu itu.


Premis, akting dan dialog, adegan, serta sound dan scoring sudah dieksekusi dengan solid.

Efek visual yang buruk, tetap dipertanyakan.

Meski demikian, Jumanji tetap impresif sebagai salah satu budaya populer signifikan, maka wajar saja dibuakan sekuel di tahun 2017 silam.

Demikian sinema petualangan review Jumanji, film yang mengisahkan ketika dua alam manusia menyatu dengan kehidupan liar.

Score : 3.5 / 4 stars

Jumanji
| 1995 | Pemain: Robin Williams, Kirsten Dunst, David Alan Grier, Bonnie Hunt, Jonathan Hyde, Bebe Neuwirth, Bradley Pierce | Sutradara: Joe Johnston | Produser: Scott Kroopft, William Teitler | Penulis: Berdasarkan buku Jumanji oleh Chris Van Allsburg. Ditulis ulang oleh Chris Van Allsburg, Greg Taylor dan Jim Strain. Naskah: Jonathan Hensleigh, Greg Taylor, Jim Strain | Musik: James Horner | Sinematografi: Thomas E. Ackerman | Distributor: TriStar Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 104 Menit

Comments