Mulan (1998): Wanita Heroik Roman Tiongkok dalam Kejayaan Animasi Disney

film animasi mulan wanita heroik
Walt Disney Pictures, Buena Vista Pictures

Sinema petualangan period review film Mulan, tentang wanita heroik roman Tiongkok dalam kejayaan animasi Disney.

Era 90’an merupakan era kebangkitan sekaligus kejayaan animasi Disney, yang juga menandai akhir penyajian teknik secara tradisional.

Adalah studio Pixar yang menggerak dunia animasi melalui film Toy Story (1995), hingga akhirnya dibeli oleh Disney sebelas tahun kemudian.

Diantara serangkaian film animasi Disney yang sukses saat itu, Mulan yang mengisahkan wanita heroik bernama Fa Mulan tersebut menjadi yang terakhir.

Dirilis menuju abad baru, Mulan termasuk salah satu film dalam generasi animasi tradisional terakhir yang sempat mengecap kesuksesan global.

Tentu saja kehadiran Pixar menegaskan sebuah terobosan penting dalam dunia animasi, meski hanya sedikit film animasi tradisional yang masih dipertahankan Disney saat itu. 
 
Baca juga: Mulan (2020): Adaptasi 'Live-Action' yang Dilematis

Film animasi Mulan yang diadaptasi berdasarkan legenda roman Tiongkok Hua Mulan, begitu populer saat itu selain laris juga diterima kritikus.

Mulan juga sempat mendapatkan beberapa nominasikan dalam ajang Oscar dan Golden Globes.   

Film Mulan mengisahkan saat pasukan bangsa Hun yang dipimpin Shan Yu (Miguel Ferrer), menginvasi wilayah Kekaisaran Tiongkok pada masa Dinasti Han. 

Menyadari akan bahaya besar mengancam, Sang Kaisar (Pat Morita) memerintahkan seluruh lelaki di setiap keluarga, menjadi relawan perang dalam menghadapi pasukan Hun.

film animasi mulan roman tiongkok
Walt Disney Pictures, Buena Vista Pictures

Fa Zhou adalah mantan pejuang yang sudah menua karena kondisi fisik dan tidak memiliki seorang putra.

Maka putri semata wayang nya, yakni Fa Mulan (Ming-Na Wen) nekat menyamar sebagai lelaki untuk menggantikan posisi ayahnya itu.

Mulan pergi meninggalkan rumahnya diam-diam, menuju lokasi kamp pelatihan prajurit. 

Sementara doa sang nenek kepada para leluhurnya agar Mulan dilindungi, terdengar yang ditandai dengan kedatangan naga kecil yakni Mushu (Eddie Murphy).

Rupanya Mushu diberikan tugas untuk membangunkan Sang Naga Besar, guna melindungi Mulan.

Sebuah insiden konyol mengakibatkan patung Naga Besar tersebut rusak saat hendak dibangunkan oleh Mushu.

Akibatnya, Mushu pun mengelabui para leluhur dengan berpura-pura menjadi Naga Besar.

Ditemani oleh seekor jangkrik yang dianggap pembawa keberuntungan oleh nenek Mulan, Mushu mencegah niat Mulan dalam perjalanan dan membujuknya untuk kembali pulang. 

Namun karena tekad Mulan sudah bulat, maka mau tak mau Mushu mengikuti kehendaknya.

Apa yang terjadi selanjutnya dengan petualangan Mulan, merupakan hal menarik baik terhadap rekan sesama relawan pejuang yakni Yao, Ling, dan Chen-Po.

Adapun pengalaman seru mereka selama dilatih oleh Kapten Li Shiang (BD Wong), putra dari Jenderal Li, mengakibatkan timbul percikan romansa dalam diri Mulan.

film animasi mulan kejayaan animasi disney
Walt Disney Pictures, Buena Vista Pictures

Seperti halnya film animasi tipikal Disney, penyajian film Mulan dibuat sesederhana dan semenarik mungkin.

Sudah pasti, film ini mengambil sudut pandang narasi Barat mengenai legenda tradisional Tiongkok di jaman kerajaan.

Premis dasarnya sendiri, yakni saat Mulan nekat menyamar sebagai seorang lelaki untuk berlatih sebagai relawan pejuang Kekaisaran, memang dirasa cenderung janggal secara rasional.

Meski demikian, sejumlah nilai yang diangkat tentu saja berkenaan dengan besarnya cinta seorang putri terhadap ayahnya, dalam hal ini yakni Fa Mulan.

Ia tidak rela ayahnya terpanggil kembali dikarenakan usia dan kondisi fisik, demi kehormatan dan nama baik keluarga, serta niat tulus dan tekad bulat pantang menyerah.

Karakter Mulan sendiri sepertinya adalah seseorang yang gemar bertualang yang telah digariskan secara turun-temurun oleh keluarganya.

Hal tersebut mengingatkan bahwa sang ayah adalah mantan pejuang Kekaisaran yang disegani, dilindungi para arwah para leluhur yang bahkan memiliki sang naga penjaga.

Maka semangat petarung dan ksatria mengalir deras dalam diri Mulan.

Ironisnya, Mulan membuat resah keluarganya semenjak gagal untuk mendapatkan jodoh akan pasangan hidupnya.

review film mulan animasi
Walt Disney Pictures, Buena Vista Pictures

Konsep penebusan yang dilakukan Mulan tersebut melalui petualangan serunya itu terkesan klise dan tentu saja berakhir bahagia secara komplit dari segala sisi.

Selain itu dalam perjalanannya, Mulan menemukan arti persahabatan dengan ketiga rekannya yang semula diremehkan Kapten Li, namun dengan mudah bisa ditebak arah hubungan Mulan dengan Li bakal kemana.    

Mulan adalah salah satu contoh terbaik dalam menghadirkan figur wanita heroik dengan cara cerdas.

Karakterisasi yang punya dasar kuat dan penceritaan yang bagus, menarik, serta sesuai dengan kultur dan tradisinya, film Mulan memang impresif dan tak terlupakan.

Pesan signifikan film ini yakni Mulan hanyalah seorang gadis biasa, memiliki kekuatan sejati, terutama kecerdikan yang tak kalah dengan lelaki, demi menutupi  kekuatan fisiknya.

Membicarakan film Mulan tentu tidak bisa lepas dari peran eksentrik Eddie Murphy yang mengisi suara Mushu, sang naga kecil yang selalu mengundang tawa lepas. 

Mulai dari karakter vokalnya, tingkah konyolnya, hingga sejumlah kemeriahan yang kadang ‘mengganggu’, semakin seru dan selalu dikenang.

Kolaborasi Mulan dan Mushu membuktikan sesuatu bahwa kekuatan sesungguhnya tidak bisa diukur secara fisik saja. 

Sementara sang antagonis Shan Yu dan pasukannya, digambarkan begitu mengancam secara nyata, melalui muka bengis, warna mata kuning serta fisik besarnya.

ulasan sinopsis mulan animasi
Walt Disney Pictures, Buena Vista Pictures

Banyak terdapat adegan di film Mulan yang terasa impresif, mulai dari adegan pembuka di Tembok Raksasa, serta area pemakaman leluhur keluarga Mulan.

Adegan serangan masif ribuan pasukan Shan Yu di lembah pegunungan salju, hingga yang paling epik yakni di tengah kota di sekitar Istana Kaisar yang dikenal dengan Forbidden City, sungguh terasa kuat atmosfirnya.

Setting lokasi yang paling menarik dan berkesan yakni saat pasukan Kapten Li disambut oleh penduduk kota di sepanjang jalan perkotaan menuju istana, mungkin yang terbaik secara visual.

Adegan tersebut mampu menciptakan suasana terbaik, tampak di pinggir jalan berkumpul para warga yang menyambutnya di senja hari.

Lengkap dengan efek cahaya lampion berwarna-warni, mirip dengan kemeriahan suasana di Chinatown, adegan tersebut seakan menjadi "hidup".

Perpaduan latar belakang berupa lukisan halus dengan media cat air yang menjadi ciri khas seni lukis Tiongkok, terintegritas dengan objek animasi modern saat itu melalui efek vsualnya.

Maka film ini mampu memanjakan mata sekaligus memberikan memori yang tak terlupakan, hingga mudah larut dalam suasana di setiap adegannya.

Mulan tentu akan hambar tanpa lagu tema dan musikal ciri khas animasi Disney

Tema lagu utama berjudul "Reflection" dalam dua versi, sungguh memorable dan terasa haru,

Versi pertama dibawakan Lea Salonga saat dalam adegan, sedangkan lagu kedua dilantukan Christina Aguilera di kredit penutup

Seperti halnya Aladdin (1992) berdasarkan legenda Timur Tengah, maka film Mulan yang diadaptasi dari roman Tiongkok merupakan salah satu animasi tradisional Disney terbaik dan selalu dikenang.

Bersama dengan Beauty and the Beast (1991) ataupun The Lion King (1993), film Mulan (1998) merupakan generasi terakhir yang masih "suci" tanpa diganggu oleh para SJW masa kini.

Wajib tonton versi animasinya ini, sebelum menyaksikan versi live-action yang sepertinya menjanjikan. 

Score: 3.5 / 4 stars

Demikian sinema petualangan period review film Mulan, tentang wanita heroik roman Tiongkok dalam kejayaan animasi Disney.

Mulan | 1998 | Animasi, Petualangan | Pemain: Ming-Na Wen, Eddie Murphy, BD Wong, Miguel Ferrer, June Foray, James Hong, Pat Morita, George Takei | Sutradara: Barry Cook, Tony Bancroft | Produser: Pam Coats | Penulis: Berdasarkan kisah Ballad of Mulan karya Guo Maoqian. Naskah: Robert D. San Souci | Musik: Jerry Goldsmith | Distributor: Buena Vista Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 87 Menit

Comments