Coming 2 America (2021): Putra Pewaris Tahta Zamunda

review film coming 2 america
Amazon Studios, Paramount Pictures

Sinema drama komedi review Coming 2 America, film yang mengisahkan putra pewaris tahta Zamunda.

Sejak 2017 lalu, sekuel dari film populer dalam masa kejayaan Eddie Murphy yakni Coming to America (1988) telah diumumkan. 

Jajaran pemeran utama dalam film pertamanya itu, kembali bermain yang mendongkrak antusias audiens untuk segera menyaksikan filmnya.

Rencana dirilis Agustus 2020 lalu diundur ke bulan Desember, Coming 2 America akhirnya ditayangkan melalui jaringan Amazon Prime Video pada Maret 2021 karena Pandemi COVID-19.

Coming 2 America mengisahkan perayaan 30 tahun pernikahan Prince Akeem (Eddie Murphy) dari Kerajaan Zamunda dengan Lisa McDowell (Shari Headley).

Di tengah perayaan, mereka berduka menjelang kematian King Jaffe Joffer (James Earl Jones) yang khawatir tanpa ada penerus kerajaan sebagai pewaris tahta Zamunda.

Sesuai tradisi, penerus kerajaan haruslah seorang putra, sedangkan Akeem memiliki tiga orang puteri yakni Meeka, Omma dan Tirashe. 

Melalui visi seorang pendeta bernama Baba, ternyata Prince Akeem memiliki seorang “anak haram” ketika ia sedang bertalang di Amerika.

Sementara ketenangan negeri Zamunda terusik oleh kehadiran pemimpin diktator negeri tetangganya Nextdoria.

Sang Jenderal Nextdoria, Izzi (Wesley Snipes) menginginkan pernikahan putranya yakni Idi dengan putri sulung Akeem yakni Meeka, alih-alih sebuah lobi untuk berdamai.

Akeem bersama dengan asisten sekaligus sahabat karibnya yakni Semmi (Arsenio Hall), lalu kembali ke Amerika untuk menemukan putranya itu.

Melalui informasi dari barbershop, mereka mengetahui bahwa putra Akeem bernama Lavelle (Jermaine Fowler).

coming 2 america putra pewaris tahta zamunda
Amazon Studios, Paramount Pictures

Lavelle pun kembali ke Zamunda dan dijodohkan dengan Bopoto, putri Jenderal Izzi. Namun ia berada dalam dilema besar.

Dalam rentang waktu selama lebih dari 30 tahun, terdapat perbedaan besar jika dibandingkan antara kedua filmnya.

Hal itu berdasarkan pertimbangan bahwa mewujudkan sebuah sekuel tidak pernah mudah, terlebih dalam melibatkan generasi baru.

Baca juga: Lintas Generasi Karakter dalam Film Sekuel

Sangat terasa pengulangan pola atau motif yang sama antara film ini dengan pendahulunya, yakni figur sentral Akeem dengan putranya yakni Lavelle.

Mereka sama-sama mencari dan akhirnya menemukan jati diri seutuhnya, saat berada di dunia luar.

Mereka berdua mengalami hal yang sama, yakni pemberontakan terhadap perjodohan berkenaan dengan tradisi versus makna hidupnya sendiri.

Dalam Coming to America, pertentangan terjadi antara Akeem dengan King Joffer, sedangkan Coming 2 America, memperkenalkan karakter Lavelle yang menentang Akeem.

Puluhan tahun Akeem yang telah menjadi Raja Zamunda, mengalami transformasi karakter yang ironisnya mirip King Joffer. Terasa aneh, namun di satu sisi memang begitu adanya.

alur film coming 2 america
Amazon Studios, Paramount Pictures

Kini karakternya tidaklah semenarik di film sebelumnya, bahkan level komedi maupun humornya pun terasa jauh berkurang.

Seperti halnya di era 2000’an bersamaan dengan popularitas Murphy yang kian meredup saat itu.

Untung saja masalah tersebut diimbangi duet maut bersama Arsenio Hall sebagai Semmi yang masih mampu menjaga gaya komedinya dengan baik.

Sementara sejumlah figur pendukung dari film sebelumnya seperti King Joffer yang hanya tampil sekilas, Queen Lisa Joffer maupun Cleo McDowell, bahkan Oha pembantu setia kerajaan, tampil cukup impresif meski kadang terkesan sebagai “servis penggemar”.

Malah yang paling menarik perhatian adalah kembalinya Wesley Snipes setelah absen dalam perfilman mainstream, secara khusus menampilkan gaya komedi menarik. 

Kontras dengan performa lebay yang gagal melucu dari Leslie Jones sebagai Mary Junson sang ibunda Lavelle, satu paket dengan komedian Tracy Morgan.

Khusus figur Lavelle yang diperankan Jermaine Fowler sangat sulit untuk mendekati karakter Akeem sewaktu muda, mungkin karena perbedaan generasi dan untungnya tidak ada agenda politik identitas busuk.

Memang aneh aura komedi dan dialog humor film ini, alih-alih seperti ingin bernostalgia terhadap film sebelumnya yang mampu dipoles dengan baik oleh John Landis.

Coming 2 America sulit dalam perkembangan signifikan, baik melalui karakter figur, maupun premisnya itu sendiri.

sinopsis film coming 2 america
Amazon Studios, Paramount Pictures

Adapun koreografi serta beberapa kejutan berupa bintang tamu termasuk adegan musikal, menjadi nilai tersendiri bagaikan bumbu penyedap.

Visual penggambaran Zamunda yang kembali menampilkan istana Keluarga Kerajaan Joffer beserta lingkungannya, memang menarik dan lebih baik terutama dalam era efek digital saat ini.

Adegan kembalinya Akeem dan Semmi dalam barbershop juga tak kalah meriahnya, hanya saja porsi cerita lebih banyak terjadi di negeri Zamunda dibandingkan di wilayah Queens.

Kondisi terbalik dengan Coming to America, saat Lavalle harus beradaptasi sebagai anggota keluarga kerajaan guna meneruskan tahta dari sang ayah, mirip The Princess Diaries (2001).

Coming 2 America tampaknya kurang mampu mengembangkan narasi yang lebih menarik melalui petualangan figur utamanya.

Adapun chemistry yang kuat masih mampu dibawakan secara prima oleh duet Murphy-Hall yang berhasil menenggelamkan Lavelle dalam posisi lemah.

Itulah sinema drama komedi review Coming 2 America, film yang mengisahkan putra pewaris tahta Zamunda.
 
Score: 2 / 4 stars

Coming 2 America | 2021 | Drama, Komedi | Pemain: Eddie Murphy, Arsenio Hall, Jermaine Fowler, Leslie Jones, KiKi Layne, Shari Headley, Teyana Taylor, Tracy Morgan, Wesley Snipes, John Amos, James Earl Jones | Sutradara: Craig Brewer | Produser: Kevin Misher, Eddie Murphy | Penulis: Berdasarkan karakter karya Eddie Murphy. Pengembangan cerita dan naskah: David Sheffield, Barry W. Blausten, Kenya Barris, Justin Kanew | Musik: Jermaine Stegall | Sinematografi: Joe Williams | Distributor: Amazon Studios, Paramount Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 110 Menit

Comments