No Time to Die (2021): Penutup Sentimental James Bond

review film no time to die penutup sentimental james bond
United Artists Releasing, Universal Pictures

Film No Time to Die melakukan tribut terhadap On Her Majesty's Secret Service.

Sinema aksi laga, review Film No Time to Die yang menjadi sebuah penutup sentimental bagi Daniel Craig sebagai James Bond.

No Time to Die adalah film James Bond ke-25 dan menjadi penutup karir bagi Daniel Craig sebagai Agen 007.

Empat film sebelumnya berkaitan dengan cerita No Time to Die dan kini petualangan Bon semakin sentimental.

Setelah tertunda beberapa akibat Pandemi COVID-19, film No Time to Die akhirnya tayang juga dalam setahun.

Film ini sempat kontroversial karena ulah Far Left melalui aktris Lashana Lynch dengan agenda feminisme modern. 

Kegaduhan terjadi akibat kesesatan media terhadap figur Nomi yang diperankan Lynch menjadi Agen 007 resmi menggantikan Bond.

James Bond era Craig sangat terpengaruh era #MeToo, sebuah gerakan yang berawal positif berubah menjadi politis dan radikal. 

Baca juga: 6 Aktor Pemeran James Bond Berdasarkan Peringkat

Maka tak heran jika Phoebe Waller-Bridge dibawa serta sebagai salah satu penulis naskah film No Time to Die.

Adalah duo penulis Neal Purvis-Robert Wade yang aktif sejak film The World is Not Enough (1999) dibantu sineas Cary Joji Fukunaga yang merealisasikan film ini.

Film ini disambut baik kritik, dan secara mengejutkan oleh audiens, meski bisa jadi karena faktor haus hiburan karena pandemi.

No Time to Die mengisahkan James Bond (Daniel Craig) bersama kekasihnya, Madeline (Léa Seydoux) tengah menikmati liburan.

no time to die sentimental james bond
United Artists Releasing, Universal Pictures

Sebuah insiden terjadi saat Bond diburu oleh kelompok SPECTRE, padahal Blofeld sudah tertangkap dan dipenjara.

Latar belakang yang membuat Bond menuduh Madeline ada dibalik serangan tersebut, sehingga mereka harus berpisah.

Lima tahun berlalu saat terjadi pencurian senjata biologi dari "Project Heracles" yang dikelola MI6.

Kawanan tersebut juga menculik salah satu ilmuwannya bernama Obruchev.

Bond yang telah pensiun, kini sedang menikmati kehidupannya yang tenang di Jamaika. 

Lalu sahabat lamanya yakni Agen CIA bernama Felix Leither (Jeffrey Wright) mendatanginya.

Leither meminta bantuan kepada Bond untuk mengambil kembali senjata biologi yang telah dicuri.

Tak lama kemudian, Bond dihampiri oleh Nomi (Lashana Lynch) agen 007 baru rekrutan MI6.

Ia menegaskan kepada Bond bahwa dirinya dalam sebuah misi yang sama.

MI6 dan CIA mencurigai SPECTRE yang mencuri senjata biologi tersebut, namun rupanya mereka tidak pernah akur.

Bond akhirnya menerima tawaran Leither dan berangkat menuju Kuba menemui Agen CIA bernama Paloma (Ana De Armas).

Mereka menyusup ke dalam markas SPECTRE, namun apa yang terjadi sungguh mengejutkan dan diluar dugaan.

sinopsis no time to die
United Artists Releasing, Universal Pictures

Penceritaan film No Time to Die cukup kompleks dan membuat penasaran audiens, jika Rami Malek yang jadi penjahatnya.

Maka buyarlah sudah rasa penasaran dan segala intrik di dalamnya.

Film ini sepertinya mudah ditebak bahkan dari awal adegan, pra-kredit pembuka saat ada pembunuhan karena dendam.

No Time to Die sengaja dibuat berbeda dari empat film Bond versi Craig sebelumnya.

Adalah hal yang umum bahwa James Bond versi Daniel Craig memiliki semesta tersendiri.

Versi tersebut dinilai lebih realistis, emosional, namun terkesan generik meski ada beberapa kejutan meyakinkan.

James Bond yang sentimental dan tragis bukanlah hal baru, seperti saat ia mencintai wanita seperti Vesper Lynd dan Madeline Swann.

Film On Her Majesty's Secret Service (OHMSS) yang dirilis tahun 1969, mengisahkan Bond menikah dengan Tracy di Vicenzo.

Baca juga: Top 10 Film James Bond Terfavorit

Maka tak heran, ada tiga hal sepertinya No Time to Die melakukan tribut terhadap OHMSS.

Yang pertama, dialog Bond dengan Madeline saat mengucapkan "We have all the time in the world" menyambungkan alunan musiknya.

Yang kedua adalah tema musik dari kredit pembuka OHMSS terdengar halus sebagai latar dalam salah satu adegan saat Bond berdialog dengan M di tepi Sungai Thames.

Yang ketiga tentu saja dalam kredit penutup, diputar lagu "We Have All the Time in the World" yang dinyanyikan Louis Amrstrong sebagai soundtrack OHMSS.

Film No Time to Die dirasa sebagai petualangan Bond yang lebih personal dan emosional.

Sangat disayangkan figur femme fatale Paloma hanya muncul sebentar, padahal aksinya menarik layaknya Bond Girl.

alur cerita no time to die james bond
United Artists Releasing, Universal Pictures

Khusus figur feminis modern Nomi, memang tidak seburuk yang diduga sebelumnya, terutama saat ia menyadari siapa Bond sebenarnya.

Baca juga: 10 Wanita James Bond Terfavorit

Bagaimanapun juga, tidak ada kesan atau citra yang dikenang sama sekali mengenainya. 

Figur Q versi muda juga mengejutkan, meski sedari awal kemunculan bisa ditebak arah nya kemana, sesuai dengan isu sosial di Dunia Barat saat ini.

Khusus untuk sang penjahat, selain Blofeld versi Christoph Waltz yang inferior dibandingkan versi Donald Pleasance.

Juga Rami Malek sebagai Lyutsifer Safrin yang tenggelam di film ini, meski punya karisma cukup meyakinkan.

Seperti biasa, sejumlah setting lokasi yang eskotis dan menarik sudah menjadi standar dan menjadi nilai plus film ini.

Namun tema lagu yang dibawakan Billie Eilish sungguh membuat rasa kantuk tak tertahankan, tanpa ada emosi yang terpancar.

Akhir cerita No Time to Die rupanya menghasilkan beberapa opsi, karena cukup ambigu bagi saya pribadi.

Apakah petulangan Bond dilanjutkan meski dengan aktor lain, atau ada semesta Bond lainnya alias reboot.

Bagi saya pribadi James Bond versi tradisional tetap paling unggul.

No Time to Die merupakan penutup sentimental James Bond, meski hasilnya tidaklah istimewa. 

Score: 2 / 4 stars

No Time to Die | 2021 | Aksi Laga | Pemain: Daniel Craig, Rami Malek, Léa Seydoux, Lashana Lynch, Ben Whishaw, Naomie Harris, Ana De Armas, Jeffrey Wright, Christoph Waltz, Ralph Fiennes | Sutradara: Cary Joji Fukunaga | Produser: Michael G. Wilson, Barbara Broccoli | Penulis: Berdasarkan karakter karya Ian Fleming. Cerita dan naskah: Neal Purvis, Robert Wade, Cary Joji Fukunaga, Phoebe Waller-Bridge | Musik: Hans Zimmer | Sinematografi: Linus Sandgren | Distributor: United Artists Releasing (Amerika Utara), Universal Pictures (Internasional) | Negara: Inggris Raya, Amerika Serikat | Durasi: 163 menit 

Comments