Sri Asih (2022): Superhero Wanita Indonesia Pertama Titisan Dewi Asih

sri asih superhero wanita indonesia pertama titisan dewi asih
Screenplay Films, Legacy Pictures

Sinema aksi laga petualangan review Sri Asih, film superhero wanita Indonesia pertama titisan Dewi Asih.

Sri Asih sudah mulai tayang serentak di bioskop tanah air sejak 17 November 2022.

Film ini merupakan bagian dari Jagat Sinema Bumilangit atau Bumilangit Cinematic Universe.

Bersama dengan para superhero lainnya, figur Sri Asih tergabung dalam kelompok superhero Patriot seperti halnya The Avengers ataupun Justice League.

Baca juga: Gundala (2019): Kembalinya Sang Putra Petir ... dalam Sebuah Satir?

Sejak film Gundala (2019), visi misi Bumilangit Cinematic Universe atau BCU sudah dipersiapkan.

Sineas Joko Anwar menjadi pemegang kreatif BCU sekaligus sutradara film Gundala.

Ia menjadi produser dan salah satu penulis dalam film BCU kedua yakni Sri Asih.

Sedangkan Sri Asih sendiri disutradarai Upi Avianto yang juga menjadi salah satu penulis naskah.

Pevita Pearce sudah dipersiapkan menjadi figur Sri Asih sejak muncul di akhir dan post-credits film Gundala.

Sri Asih yang diisi banyak aktor aktris papan atas tanah air, semula dirilis tahun 2020, namun terhalang Pandemi COVID-19.

ulasan film sri asih superhero jagat sinema bumilangit
Screenplay Films, Legacy Pictures

Jadwal tayang Sri Asih semula 6 Oktober 2022 lalu diundur karena ingin memberikan hasil maksimal kepada penggemar dan audiens. 

Berdasarkan tradisi komik, figur Sri Asih dalam setiap generasi merupakan sebuah titisan yang dipilih oleh Dewi Asih.

Figur Sri Asih sendiri adalah ciptaan komikus legendaris R.A. Kosasih, menjadikan superhero wanita Indonesia pertama. 

Alana dilahirkan saat meletusnya Gunung Merapi namun kedua orangtuanya tewas.

Ia lalu diadopsi oleh Sarita (Jenny Zhang) dari rumah panti, dan setelah dewasa (Pevita Pearce) menjadi petarung bayaran.

Alana memiliki kekuatan istimewa, terlebih saat ia dikuasai kemarahan yang datang dari sosok misterius.

Baca juga: Satria Dewa: Gatotkaca (2022), Adaptasi Pewayangan Menjadi Laga Superhero Modern

Suatu hari, ia ditantang Mateo (Randy Pangalila) putra pengusaha sekaligus mafia, Prayogo (Surya Saputra).

Syarat yang harus dipenuhi Alana yakni harus kalah dari Mateo yang mengancam akan menghancurkan sasana milik Sarita.

Alih-alih sengaja kalah, malah Alana kembali mendapatkan kekutan misterius dan mengalahkan Mateo.

Akibatnya, Mateo mencederai Sarita dan mengancam sasana miliknya akn segera ditutup.

sinposis sri asih bumilangit cinematic universe
Screenplay Films, Legacy Pictures

Gusar, Alana hendak membalaskan dendam kepada Mateo namun dicegah oleh Kala (Dimas Anggara).

Alana dipertemukan Kala dengan Eyang Mariani (Christine Hakim) yang akan membawanya menuju pusaka Dewi Asih.  

Selama lebih dari dua jam, audiens diberikan petualangan Sri Asih dalam Jagat Sinema Bumilangit.

Melalui penceritaan menarik dan mudah diikuti, film ini mengenalkan siapa itu Sri Asih melalui figur Alana.

Selain itu, ada sebuah pelintiran mengejutkan yang semula tak terpikirkan oleh saya yang larut mengikuti alur cerita.

Sama seperti film Gundala, elemen MacGuffin sepertinya kembali digunakan dalam Sri Asih.

Pengembangan karakter Alana dalam pencarian jati diri dan identitas superhero pun dibuat mengesankan.

Tidak seperti film Gundala, porsi kisah Alana semasa kecil sudah sesuai melalui durasi singkat.

Hanya ada hal ganjil yang mengganggu tentang pertarungan Alana dengan lelaki, terutama Mateo.

Hal itu diperlihatkan sebelum Alana dirasuki kekuatan misterius dengan amarahnya.

Bagaimana bisa meski sudah terlatih, fisik perempuan lebih kuat daripada lelaki?

Naskah film Sri Asih terkadang kelewat ringan, namun pula karena banyak one-liner dialogue, juga menarik.

review sri asih superhero wanita pertama indonesia
Screenplay Films, Legacy Pictures

Salah satu yang paling emosional yakni pertemuan kembali Alana dengan Tangguh.

Sedangkan dua adegan akhir pun dieksekusi tidak seusai ekspektasi saya.

Tanpa harus membocorkan, adegan akhir berkenaan dengan Gundala tidak memberikan progres apapun.

Begitu pula adegan post-credits akhir hanya mempertontonkan laga semata salah satu figur superhero lain.

Minus ada elemen suspens dan langsung memperlihatkan wujud figur nya, malah kurang menarik.

Bagaimanapun juga, performa para pemain dalam Sri Asih sungguh impresif dan layak mendapatkan apresiasi tinggi.

Pevita Pearce sangat pas sebagai Alana/Sri Asih melalui proses transformasi dramatis.

Baca juga: Buffalo Boys (2018): Absurditas Koboi Nusantara

Surya Saputra dan Randy Pangalila mampu mengeluarkan performa maksimal sebagai kriminal yang berkarakter.

Duo dinamis Jefri Nichol dan Dimas Anggara memberikan hiburan melalui humor segar.

Performa aktris senior Christine Hakim tentu menghadirkan karisma besar di satu sisi.

Sedangkan sisi lainnya, humor renyah muncul dalam dua adegan antara dirinya dengan figur yang diperankan Dimas Anggara. 

Adapun performa Reza Rahadian dalam Sri Asih melebihi ekspektasi sedia kala.

Efek spesial dalam Sri Asih terkesan lebih baik dan ada progres signifikan.

Salah satu efek favorit saya yakni kecepatan gerak Sri Asih saat berlaga.

alur cerita film superhero indonesia sri asih
Screenplay Films, Legacy Pictures

Tak percuma jika desain kostum Sri Asih begitu impresif karena dibuatkan perusahaan Monster Inc. langganan Hollywood.

Untuk visual dan sound enak dinikmati, meski terkadang scoring dalam adegan tertentu kadan berlebihan.

Sri Asih merupakan film superhero Bumilangit Cinematic Universe kedua setelah Gundala yang patut ditonton.

Film ini memiliki sejumlah progres terutama efek visual yang lebih menggelegar.

Gundala dan Sri Asih, keduanya memiliki plus minus terhadap semua elemen yang terlibat.

Jangan pernah bandingkan superhero Indonesia dengan MCU maupun DCEU, setidaknya kita bisa apresiasi karya anak bangsa.

Ingin tonton film superhero bebas WOKE seperti yang dialami Marvel? Tonton saja Sri Asih.

Demikian sinema aksi laga petualangan review Sri Asih, film superhero wanita Indonesia pertama titisan Dewi Asih.

Score: 3 / 4 stars

Sri Asih | 2022 | Superhero | Pemain: Pevita Pearce, Reza Rahardian, Christine Hakim, Jefri Nichol, Dimas Anggrara, Surya Saputra, Randy Pangalila, Revaldo, Jenny Zhang. Ario Bayu, Dian Sastrowardhoyo, Maudy Koesnaedi | Sutradara: Upi Avianto | Produser: Joko Anwar | Penulis: Berdasarkan karakter karya R.A. Kosasih. Naskah: Upi Avianto, Joko Anwar | Musik: Bembi Gusti, Tony Merle, Aghi Narottama | Sinematografi: Arfian | Editor: Teguh Raharjo | Distributor: Screenplay Bumilangit | Negara: Indonesia | Durasi: 135 menit

Comments