Where Eagles Dare (1968) : Misi Sederhana Menuju Kekacauan

where eagles dare misi sederhana menuju kekacauan
Metro-Goldwyn-Mayer

They Look like Nazis but ...
 
Jika sebuah misi sederhana menuju kekacauan saat diemban oleh sekelompok kecil pasukan Sekutu dalam usaha pembebasan tawanan penting, maka hal tersebut patut dipertanyakan!

Where Eagles Dare adalah film yang bertemakan Perang Dunia II di Eropa, yang diadaptasi dari novel dengan judul sama karya Alistair MacLean. Kebanyakan kebanyakan novelnya memang bertemakan peperangan atau political thriller dan film ini merupakan salah satu adaptasi terbaik yang pernah ada. 

Baca juga: Spionase, Kriminal, Aksi Petualangan: Mengenal Sejumlah Film Adaptasi Alistair MacLean 

Film ini melibatkan sejumlah kru hebat dan berpengalaman di jamannya, tentu saja selain sutradara Brian G. Hutton, aktor legendaris Richard Burton dan Clint Eastwood, hingga komposer, sinematografer serta stuntman gabungan Inggris dan Amerika.

Film perang klasik yang sukses menembus box office sekaligus dipuji kritikus ini, mengisahkan tentang bagaimana sebuah misi sederhana menuju kepada kekacauan yang tak terhindarkan.

Desember 1944, musim dingin melanda kawasan Eropa.

Mayor John Smith (Richard Burton), seorang The Grenadier Guards dari tentara infantri Inggris dan Letnan Morris Schaffer (Clint Eastwood), seorang U.S. Army Ranger, diperintahkan oleh Koloner Turner (Patrick Wymark) dan Admiral Rolland (Michael Hordern) dari MI6, memimpin sebuah tim untuk menjalankan misi sederhana dan rahasia.

Mereka harus membebaskan seorang Jenderal Amerika, bernama Carnaby (Robert Beatty), yang ditawan oleh Nazi di sebuah kastil yang terletak di puncak pegunungan Alpen, di wilayah Bavaria, Jerman dengan akses hanya dilalui kereta gantung dan helikopter

Carnaby adalah kepala perencana Western Front, sebuah strategi dari pertunjukan militer di beberapa negara Eropa Barat.

Smith, Schaffer dan kelompoknya menuju lokasi dengan menyamar menjadi tentara Nazi, namun satu-persatu anggotanya tewas karena berbagai hal. Sedangkan Smith, diam-diam berinteraksi dengan kedua agennya, yakni Mary Ellison (Mary Ure) dan Heidi Schmidt (Ingrid Pitt) untuk mengatur penyamaran. 

Situasi pun semakin pelik, saat
Mayor Von Happen (Derren Nesbitt), seorang Gestapo Nazi mulai mencurigai mereka, dimulai saat terjadi konfrontasi dalam sebuah bar di pemukiman, hingga di dalam kastil tersebut.

Melalui sebuah kisah yang menarik, film Where Eagles Dare banyak mengandung intrik rumit antar karakter satu-sama lain serta berbagai kejutan menarik. Sehingga berawal dari premis terhadap misi sederhana, narasi tersebut dikembangkan secara perlahan menjadi semakin kompleks hingga menuju kekacauan.

review film where eagles dare
Metro-Goldwyn-Mayer

Selama sekitar dua setengah jam, alur ceritanya pun begitu enak untuk diikuti, tanpa ada jeda yang membosankan, terlebih diselingi dengan berbagai aksi laga spektakuler yang begitu intens. 

Berbagai adegan dan dialog yang disajikan pun mengalir tanpa drama berlebihan, melalui selingan humor serta beberapa elemen thriller yang bikin greget tak karuan. Brian G. Hutton, saya nilai sangat apik dalam mengarahkan semua aspek penting yang berhasil dinikmati secara total dari awal hingga akhir.

Richard Burton yang berperan sebagai Smith adalah bintang utamanya. Aktor mendiang tersebut menampilkan sebuah karakter yang dingin, sangat cermat, berhati-hati, sekaligus tegas. Ia tidak ragu akan segala tindakannya dan pandai memanipulasi lawannya.

Kontras dengan partnernya, yakni Schaffer yang diperankan Clint Eastwood malah tak lebih sebagai pelengkap di film ini. Dengan ciri khas aktingnya yang sinis serta terlalu datar.


Duo wanita agen sekutu, yang diperankan oleh Mary Ure dan Ingrid Pitt, bukan hanya sebagai pemanis belaka. Mereka bisa menunjukkan intelejensi aktingnya, meski porsinya tidak banyak. 

Baca juga: The Great Escape (1963) : Upaya Pelarian Diri Massal Tentara Sekutu 

Yang bisa mengimbangi Burton, hanyalah Derren Nesbitt sebagai Von Happen. Nesbitt bahkan seorang aktor Inggris, berperan sangat baik sebagai perwira SS Nazi, dengan logat Jerman yang fasih.

Karakternya yang angkuh, arogan, galak, sekaligus bisa menjadi gentleman dihadapan wanita. Rambut pirang khas ras Arya, bentuk sorotan mata dan ekspresi wajahnya yang cenderung kejam, memang pas untuk karakternya, sebagai perwira yang berkarisma sekaligus ditakuti.

Tidak banyak dialog yang menjadi kekuatan utama di film ini. Kalimat “Broadsword calling Danny Boy” yang merupakan kata sandi komunikasi radio dari Smith kepada Rolland dan Turner adalah yang paling dikenal.

Keindahan setting cerita Where Eagles Dare tentu saja ada pada lokasi sebuah kastil yang terletak di pegunungan Alpen yang curam. Sebuah tantangan yang begitu besar, namun fantastis bagi audiens yang menontonnya seperti ikut merasakan langsung petualangan mereka.

misi sederhana menuju kekacauan film where eagles dare
Metro-Goldwyn-Mayer

Ditengah musim salju yang melanda, menambah keindahan di hamparan pegunungan, pemukiman di lembah dan sungai yang mengalir. Kemegahan landskap khas Eropa yang tidak ada duanya.

Terlebih saat mereka bergelantungan di atas kereta kabel di atas sungai menuju kastil, lalu terlibat baku hantam yang kian menambah keseruan adegan!

Sejumlah lokasi yang digunakan untuk syuting film berada di Austria. Kastil yang dipakai untuk syuting film adalah Burg Hohenwerfen yang berada di Werfen.


Begitu juga dengan pemukiman yang bernama Lofer, terletak disekitar 25 mil dari barat daya kota Salzburg. Kereta kabel yang digunakan, yakni di pegunungan Feuerkogel yang dipergunakan sejak 1927, di wilayah Ebensee.

Keindahan panorama musim dingin di pegunungan Eropa, ditambah dengan kemegahan kastil yang menjulang di puncak pegunungan yang hanya dicapai menggunakan kereta kabel. 


Tak lupa 'hangatnya' pemukiman dengan berbagai bentuk bangunan klasik yang dialiri sungai besar, merupakan kekuatan visual dalam sinematografi fantastis di film ini, meski lebih sering disorot pada waktu senja, malam serta fajar.

Baca juga: The Guns of Navarone (1961): Upaya Menghancurkan Senjata Raksasa Nazi 

Where Eagles Dare adalah film Perang Dunia II terbaik yang pernah ada. Kekuatan utama ada pada ceritanya itu sendiri disertai dengan lokasi yang terinspirasi dari Kehlsteinhaus atau "sarang Elang" Nazi di puncak pegunungan.

Dilengkapi dengan berbagai aksi laga megah melalui bebragai tembakkan, ledakan di berbagai tempat dan pengejaran yang menegangkan, memanjakkan mata dan telinga saya hingga akhir cerita. Rasa penasaran pun selalu muncul terutama di pertengahan cerita, ada apa sebenarnya?

Oh ya, dari banyak film Perang Dunia II, jarang sekali ditampilkan sebuah helikopter, kecuali di film ini.

Where Eagles Dare menantang anda untuk mengikuti jalan cerita menarik dari sebuah misi sederhana menuju bencana akibat timbul sejumlah kekacauan yang pelik hingga kompleks. Sebuah aksi laga petualangan Perang Dunia II yang cerdas dan brilian.


Bagi anda yang menyukai film perang, khususnya Perang Dunia II yang penuh dengan taktik, petualangan dan keindahan suasana Eropa, Where Eagles Dare merupakan pilihan paling tepat. Saran saya : jangan pernah sekalipun membaca BOCORAN-nya!

Score : 4 / 4 stars

Where Eagles Dare | 1968 | Perang, Aksi Laga, Petualangan, Thriller | Pemain: Richard Burton, Clint Eastwood, Mary Ure, Patrick Wymark, Michael Hordern, Ingrid Pitt | Sutradara: Brian G. Hutton | Produser: Elliott Kastner, Jerry Gershwin | Penulis: Berdasarkan novel Where Eagles Dare karya Alistair MacLean. Naskah:
Alistair MacLean | Musik: Ron Goodwin | Sinematografi: Arthur Ibbetson | Distributor: Metro-Goldwyn-Mayer | Negara: Inggris | Durasi: 155 Menit

Comments