Dirty Harry Series : Dirty Harry (1971)

review film dirty harry
Warner Bros Pictures

Now you know why they call me 'Dirty Harry'? Every dirty job has come along

Kalimat itu merupakan jawaban dari Harry Callahan kepada seorang rekannya bernama Gonzales. Karakter Harry Callahan atau yang biasa disebut "Dirty Harry", termasuk salah satu karakter populer ikonik.


Kesuksesan filmnya kemudian dilanjutkan dengan empat sekuel berikutnya, yakni Magnum Force (1973), The Enforcer (1976), Sudden Impact (1983) dan The Dead Pool (1988).

Dengan perawakan tubuh yang tinggi dan atletis, tampang, mimik dan kadang ucapannya yang sinis, mahir menembak, ia selalu membawa senjata andalannya, yakni pistol revolver besar merk Smith & Wesson Model 29 dengan Magnum .44. Sebenarnya ada alasan khusus, mengapa ia memilih senjata itu dalam dialog film The Enforcer.

Film Dirty Harry meraih sukes sekaligus menjadi salah satu yang kontroversial karena penggambaran karakter polisi vigilante brutal yang kerap bertindak melabrak metode standar.
 

Baca juga: 10 Film Kontroversial Rilisan Tahun 1971 

Di tahun 2012, masuk ke dalam National Film Registry sebagai yang “secara signifikan adalah kultural, historikal dan estetis”.

Ide ceritanya berawal dari sepasan suami-istri, Harry Julian dan Rita M. Fink, yang dikembangkan dalam naskah oleh John Milius. Konsep polisi vigilante tersebut memang berdasarkan fakta dan tren dalam dunia perfilman terhadap kekerasan yang meningkat tajam saat itu.

Dirty Harry merupakan kolaborasi ketiga antara Eastwood dengan sineas Don Siegel, setelah Coogan’s Bluff (1968) dan The Beguiled (1971) yang dilanjutkan Escape from Alcatraz (1979).

Kisah dalam film Dirty Harry berawal dari seorang pembunuh psikopat yang menamakan dirinya Scorpio (Andy Robinson). Ia meminta sejumlah uang kepada Wali Kota, jika tak terpenuhi maka ia akan membunuh lagi.


Inspektur Harry Callahan (Clint Eastwood) dan rekannya, Chico Gonzales (Reni Santoni) langsung memburunya namun gagal, hingga Scorpio menculik seorang gadis dan mengancam akan membunuhnya jika permintaannya tidak terpenuhi.

Akhirnya Wali Kota (John Vernon) pun menuruti permintaan Scorpio. Callahan (Clint Eastwood), dibantu oleh Gonzales yang membuntutinya, ditugasi untuk mengantar uang kepada Scorpio. Dalam rangka membekuk Scorpio, Gonzales malah tertembak dan Callahan babak belur.


Tak lama setelahnya, Callahan yang geram dan muak terhadap Scorpio menganiayanya, namun gadis tersebut telah tewas yang ditemukan oleh polisi di lokasi berbeda.

ulasan film dirty harry
Warner Bros Pictures

Callahan semakin murka setelah mengetahui Scorpio dibebaskan atas kurangnya bukti pembunuhan. Maka dengan segala upaya tanpa memperdulikan prosedur standar, Callahan bertekad untuk menghentikan aksi teror Scorpio untuk selamanya.

Film Dirty Harry menggambarkan aksi heroik Callahan yang ironisnya malah anti-hero, karena segala tindakan brutal dan kekerasannya terhadap para kriminal dianggap melanggar metode dan birokrasi standar kepolisian.

Namun Callahan sendiri merasa tindakannya sudah tepat karena begitu efektif dalam memberantas para kriminal sekaligus ketidakadilan yang dialami pihak korban, hingga selalu terjadi tensi antara dirinya dengan atasannya, kepala kepolisian, hingga jaksa wilayah dan bahkan walikota sekalipun.

Baca juga: Dirty Harry : Magnum Force (1973)

Hal tersebut tersisipkan melalui serangkaian dialog Callahan yang merupakan respon serta argumen dari berbagai pernyataan mereka berupa satir cerdas yang menohok.

Kekuatan dialog yang begitu sarat makna inilah merupakan salah satu keunggulan film Dirty Harry dengan gaya bicara Callahan yang khas dan sinis sekaligus mengundang humor, selain dialog tadi juga terhadap karakter Gonzales, DiGiorgio, serta seseorang yang hendak melakukan bunuh diri.

Selain itu, quote yang paling populer di film ini yakni setelah adegan baku-tembak, Callahan menantang seorang kriminal yang terluka :

"Uh, uh. I know what you’re thinking :Did he fire six shots or only five?’ Well to tell you the truth in all this excitement I kinda lost track myself. But being this is a .44 Magnum, the most powerful handgun in the world and would blow your head clean off, you've gotta ask yourself one question: ‘Do I feel lucky?’… Well, do ya, punk?”

sinopsis film dirty harry
Warner Bros Pictures
 
Performa Eastwood memang sangat tepat sebagai Harry Callahan, terutama dari vokal suara yang khas, mimik wajah yang sinis, juga sebagai seseorang yang tangguh tanpa basa-basi. Memang sudah menjadi ciri khas Eastwood di hampir semua film yang ia perankan.

Sedangkan karakter Scorpio yang diperankan Andy Robinson begitu sempurna sebagai seorang psikopat yang berbahaya, cerdas karena pandai memanipulasi lawannya.

Dibandingkan beberapa sekuelnya, alur dalam film ini terasa agak lambat, namun tetap menghadirkan intensitas yang mampu menggenjot adrenalin terhadap suasana di sekitarnya. Untungnya karakter Callahan yang emosional, selalu menarik perhatian terhadap beberapa orang yang berinterkasi dengannya. 

Berbagai adegan aksi pun dibuat penasaran sekaligus mendebarkan, saat Scorpio mengerjai Callahan yang mengantar uang kepadanya. Bagaimana Callahan berlari tergesa-gesa dari satu tempat ke tempat lainnya, mengangkat dering telepon umum guna mengikuti instruksi Scorpio.


Pacuan adrenalin yang dibatasi waktu, tergantung dari aksi Callahan, karena nyawa seorang gadis yang diculik Scorpio bergantung padanya.

dirty harry series
Warner Bros Pictures

Begitu pula puncak aksi laga menjelang akhir cerita terasa spektakuler, ketika Scorpio membajak sebuah bus sekolahan, lalu secara tak terduga dan mengejutkan, muncul Callahan yang siap menyergapnya.

Film ini turut mempromosikan kota San Francisco, melalui sudut dan sorotan kamera dari atap gedung saat Scorpio hendak menembak seseorang, kemegahan arsitektur Balai Kota, Tugu Salib di Mount Davidson dengan sorotan mendekat dan dari atas, saat Scorpio menghajar Callahan.

Kemudian juga lapangan Stadion Kezar yang disorot menjauh saat Callahan giliran menganiaya Scorpio dan yang paling berkesan yakni siluet Callahan di waktu fajar dengan latar jembatan Golden Gate.

Baca juga: Vigilante : Sosok 'The Real Superhero'

Juga suasana hiruk-pikuk jalanan di sudut kota San Francisco, ketika Callahan sedang menyantap burger, keluar dari tempat makan dengan masih mengunyah burger-nya sambil menembaki para perampok bank, begitu ikonik dan dikenang.

Scoring berupa instrumen jazz begitu dominan, layaknya dalam berbagai film action era 70’an, yang merupakan ciri khas dari komposer Lalo Schifrin, turut serta memainkan emosi audiens dalam setiap adegan tertentu.

Film Dirty Harry merupakan basis yang bertemakan polisi vigilante yang kemudian menjadi role model bagi beberapa film sejenis dalam generasi berikutnya. Film ini memang sebagai salah satu film aksi laga thriller yang paling komplit dan berkualitas dari segala aspek yang ada dengan.

Score : 4 / 4 stars

Dirty Harry | 1971 | Aksi Laga, Thriller | Pemain: Clint Eastwood, Andy Robinson, Harry Guardino, Reni Santoni, John Vernon | Sutradara: Don Siegel  |  Produser: Don Siegel, Robert Daley | Penulis: Harry Julian Fink, R.M. Fink, Jo Heims. Naskah: John Milllius | Musik: Lalo Schifrin | Sinematografi: Bruce Surtees  | Distributor: Warner Bros Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 102 Menit

Comments