Double Review: Mortal Kombat 1995 dan 2021

review ulasan sinopsis dua film mortal kombat
New Line Cinema, Warner Bros Pictures
 
Sinema aksi laga fantasi, double review film Mortal Kombat versi 1995 dan 2021.
 
Saya sebenarnya kurang tertarik dengan berbagai film yang diadaptasi dari video game, termasuk adaptasi film Mortal Kombat..

Mortal Kombat adalah jenis permainan berupa turnamen kombatan yang memang telah populer sejak awal tahun 90’an. 

Tidak seperti kegagalan film adaptasi sejenis yakni Street Fighter (1994) misalnya, Mortal Kombat yang dirilis setahun kemudian mengecap kesuksesan finansial serta mendapat kritik cukup positif.

Maka di tahun 1997, dirilis sekuelnya berjudul Mortal Kombat: Annihilation yang malah gagal total, sehingga menghentikan pengembangan selanjutnya.

Kini dalam era kecanggihan visual film, Mortal Kombat versi reboot akhirnya dirilis dengan para pemeran yang saya kurang kenal.

Pengecualian tentunya Joe Taslim, aktor Indonesia yang mampu mendapatkan peran cukup signifikan dalam waralaba populer Hollywood.

Meski versi tahun 2021 ini merupakan pembuatan ulang, namun saya cenderung untuk menghindari komparasinya dengan versi tahun 1995.

Hal tersebut berdasarkan perbedaan perspektif masing-masing kedua film.

review film mortal kombat 1995
New Line Cinema

Mortal Kombat (1995)

Mantan Shaolin dan seorang petarung Liu Kang (Robin Shou), kerap dihantui rasa bersalah saat adiknya terbunuh oleh penyihir jahat Shang Tsung (Cary-Hiroyuki Tagawa) di masa lalu.
 
Sebagai anggota pasukan khusus, Sonya Blade (Bridgette Wilson) tengah memburu sasarannya yakni seroang kriminal bernama Kano. 

Aktor Johnny Cage (Linden Ashby) diminta mantan gurunya untuk pembuktian diri, jika ia adalah seorang ahli bela diri sejati.

Semua itu sudah direncanakan Shang Tsung guna mempersiapkan kedatangan Sang Kaisar dari Outerworld untuk menguasai Bumi.

Rencananya juga termasuk melibatkan mereka bertiga menghadiri sebuah turnamen "Mortal Kombat".

Dalam sebuah perjalanan, Lord Raiden (Christopher Lambert) memperingati mereka tentang maksud dan tujuan turnamen, termasuk siapa Shang Tsung sebenarnya.

Raiden selalu membimbing mereka dan selalu menginterupsi Shang Tsung yang memiliki niat tersembunyi terhadap Sonya maupun Liu Kang. 

Meski mereka bertiga mampu melalui tahap awal turnamen, namun petarung andalan Shang Tsung yakni Goro adalah lawan yang kuat dan tak terkalahkan.

ulasan film mortal kombat 1995
New Line Cinema

Selain itu pula, terdapat sosok misterius yakni Prince Kitana (Talisa Soto) yang kerap mendekati Liu Kang.

Premis Mortal Kombat versi 1995 alur ceritanya ternyata mengingatkan saya akan film yang dibintangi Bruce Lee berjudul Enter the Dragon (1973).

Film ini sepertinya tidak memiliki ekspektasi tinggi dan malah cenderung berada di kelas B, sejak memanfaatkan genre berupa martial arts.

Hanya performa Christopher Lambert sebagai Raiden yang menjadi favorit saya, melalui penampilan misterius dari ekspresi wajah dan tatapan anehnya, diperkuat dengan vokal yang terdengar creepy.

Baca juga: Highlander (1986): Ksatria Abadi Bangsa Skotlandia

Sedangkan aktor watak Cary-Hiroyuki Tagawa juga sangat pas berperan sebagai Shang Tsung, sejak ia kerap berperan sebagai sang antagonis di sejumlah film lainnya.

Karakterisasi Johnny Cage yang diperankan Linden Ashby cukup menghibur melalui satu atau dua alur dialognya yang humoris.

Adapun Sonya Blade yang badass dan seksi diperankan oleh Bridgette Wilson. Performa Talisa Soto sebagai Kitana pun cukup mencuri perhatian.
 
sinopsis film mortal kombat 1995
New Line Cinema
 
Kemunculan trio mematikan yakni Scorpion, Sub Zero dan Reptile juga memuaskan saya, meski tidak banyak yang bisa dieksplorasi lebih lanjut dalam kombatan satu-persatu.

Figur Goro juga merupakan favorit lainnya, sebagai monster antagonis yang mampu dibuat terperinci dengan efek spesial menakjubkan.

Ekspresi dan mimik wajah, serta berbagai pergerakkannya yang halus, begitu impresif mengingat biaya terbatas yang dimiliki studio sekelas New Line Cinema serta teknologi CGI di jaman itu.

Baca juga: Berburu Easter Egg dalam Film ‘Ready Player One (2018)’

Atmosfir cerita film ini sangat terbantu melalui setting eksotis berupa Kuil dalam adegan yang berkeaan dengan Liu Kang, serta hamparan landskap penghijauan di sebuah pulau terpencil dalam adegan kombatan turnamen.

Selain itu juga adegan adegan pertarungan antara Cage dengan Scorpion diantara pepohonan lebat dalam, turut mendukung suasana.

Berbagai obek berupa patung mahluk misterius di malam hari yang hanya diterangi nyala api di beberapa sudut tertentu, dan penggambaran Outerworld, tak kalah menyeramkan.

Sayangnya, berbagai efek yang sangat buruk pun tersaji, seperti mahluk reptil animasi CGI level rendah, senjata mematikan Scorpion yang keluar dari tangannya.

Ada juga beberapa efek terhadap matte painting yang digabung dengan animasi seadanya, terkesan murahan.

New Line Cinema

Tema musik “Mortal Kombat” bergaya tekno kadang mengganggu saya, mulai dari munculnya logo New Line Cinema hingga judul kredit.

Terlebih saat kembali terdengar, dengan dimulainya pertarungan satu lawan satu atau saat trio Liu Kang-Cage-Sonya dikepung oleh pasukan Shang Tsung.

Tidak seperti versi game-nya yang sangat brutal, adaptasi film ini sangat monoton karena rating PG-13 dan eksekusi kematiannya kurang memuaskan.

Mortal Kombat versi 1995 ini tidaklah buruk dan cukup menghibur, malah berstatus cult classic bagi para penggemarnya.

FIlm ini masih layak dinilai sebagai salah satu film adaptasi game yang boleh diapresiasi.    

Score: 2 / 4 stars | Pemain: Linden Ashby, Cary-Hiroyuki Tagawa, Robin Shou, Bridgette Wilson, Talisa Soto, Christopher Lambert, Chris Casamassa, François Petit, Keith Cooke | Sutradara: Paul W.S. Anderson | Produser: Lawrence Kasanoff | Penulis: Kevin Droney, berdasarkan game Mortal Kombat buatan Midway Games | Musik: George S. Clinton | Sinematografi: John R. Leonetti | Distributor: New Line Cinema | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 101 Menit

review film mortal kombat 2021
Warner Bros Pictures
 
Mortal Kombat (2021)

Tahun 1617 di Jepang, seorang pejuang bernama Hanzo Hasashi (Hiroyuki Sanada) beserta keluarganya terbunuh oleh seorang pejuang dari Tiongkok bernama Bi-Han (Joe Taslim).

Motivasi balas dendam menjadi tujuan utama Bi-Han terhadap keluarga Lin Kuei.

Putri Hanzo yang masih bayi kemudian diselamatkan Lord Raiden (Tadanobu Asano) dan disembunyikan di tempat aman.

Maka sang bayi tak terlacak oleh Shang Tsung (Chin Han) dari Outerworld yang berupaya memenangi pertandingan ke-10 melawan para pejuang di Bumi.

Di masa modern, seorang petarung bayaran bernama Cole Young (Lewis Tan) kerap mendapat sebuah penglihatan.

Suatu hari ia bersama keluarganya diserang oleh Bi-Han yang kini menjadi Sub-Zero dan mengabdi kepada Shang Tsung.

Cole dan keluarganya diselamatkan oleh oleh Jax (Mehcad Brooks), untuk mendatangi Sonya Blade (Jessica McNamee), seorang pasukan khusus yang mengamati fenomena “Mortal Kombat”.

Sonya berhasil mengumpulkan para petarung terpilih yang memiliki tanda di tubuh mereka.

Sementara Jax mencegat Zub-Zero, Cole berhasil menemui Sonya yang menyandera seorang kriminal yang memiliki tanda di tubuh bernama Kano (Josh Lawson).

Namun mereka diserang oleh monster Reptile. Setelahnya, Kano bersepakat dengan Sonya untuk membantu mereka mendatangi Kuil Raiden. 

sinopsis film mortal kombat 2021
Warner Bros Pictures

Mereka disambut oleh seorang petarung dari Shaolin yakni Liu Kang (Ludi Lin) untuk membimbing menuju turnamen "Mortal Kombat".

Raiden pesimis dengan keberadaan mereka, sejak Sonya tidak terpilih sebagai petarung karena tidak memiliki tanda di tubuh, Cole tidak memiliki kekuatan khusus, serta Kano yang memiliki kepribadian rendah.

Sementara diam-diam, Shang Tsung dan para petarungnya termasuk Sub-Zero mendatangi Kuil Raiden.

Mereka bermaksud ingin membunuh para petarung Bumi, sehingga otomatis akan memenangkan turnamen dengan mudah.

Mortal Kombat versi 2021 ini didiukung langsung oleh Warner Bros sebagai salah satu studio raksasa, selain masih diproduksi salah satu anak perusahaannya yakni New Line Cinema.

Melalui pemanfaatan CGI canggih, film ini seharusnya menjadi lebih baik secara visual.

Mortal Kombat mengambil premis yang sama yakni peran antagonis Shang Tsung dari Outerworld hendak mengambil-alih penguasaan atas Bumi melalui turnamen “Mortal Kombat”.

Nmaun fokus cerita kali ini terdapat pada figur Cole Young terkait masa lalu dalam adegan pembuka.

ulasan film mortal kombat 2021
Warner Bros Pictures

Selain Cole Young, dua figur kunci lainnya tentu saja Hanzo dan Bi-Han. 

Sedangkan figur Liu Kang jika dalam versi 1995 berperan penting, maka versi 2021 menjadi karakter pendukung, walau latar belakangnya sedikit terungkap dalam sebuah dialog.

Cole Young sendiri ternyata murni kreasi duo penulis Usziel-Russo, jadi tidak berdasarkan dari narasi game-nya. 

Sisi positifnya yakni kreativitas dan kemajuan terhadap pengembangan waralabanya sendiri, sedangkan sisi negatifnya yakni menyimpang dari sebuah adaptasi.

Namun saya menikmati bagaimana karakterisasi sentral Cole Young cukup impresif dan ditulis dengan baik.

Ia berada dalam perjalanan pencarian jati diri yang berhubungan dengan penglihatannya selama ini, sekaligus bangkit melawan para penjahat dari Outerworld.

Figur Sonya Blade juga diperlakukan dengan sebagaimana mestinya, sama seperti versi 1995, sehingga patut diapresiasi. 

Begitu pula figur pendukung Jax, serta yang menarik justru peran figur Kano yang dimainkan dengan baik oleh Josh Lawson, dalam proses yang sulit diduga. 

Selain itu, aksi figur Kung Lao yang diperankan Max Huang tak kalah mengkilapnya sebagai sidekick Liu Kang. 

Kehadiran Lord Raiden yang diperankan Tadanobu Asano sama-sama memiliki karisma kuat dengan versi 1995-nya Lambert.

film mortal kombat 2021
Warner Bros Pictures

Dari pihak antagonis, figur Shang Tsung di versi ini malah tdak menonjol jika dibandingkan versi 1995 yang begitu kuat dan berkesan mengancam.

Maka Bi-Han alias Sub-Zero lah yang diperankan Joe Taslim, mampu merebut peran kunci dari awal cerita hingga akhir.

Mortal Kombat versi 2021 ini rupanya sengaja ingin memuaskan penggemar dengan menekankan garis cerita dalam perseteruan Sub-Zero dengan para musuhnya. 

Oh ya, tak lengkap rasanya jika tidak ada figur Scorpion! Bandingkan dengan versi 1995 yang menampilkan kedua figur tersebut sebagai pendukung saja.

Figur Reptile pun diwujudkan dalam CGI yang lebih meyakinkan dibandingkan versi 1995, hanya saja wujud manusianya tidak tampil. 

Beberapa figur antagonis lainnya seperti Mileena dan Nitara sama bagusnya dan turut meramaikan aksi pertarungan di film ini.

Bagaimanapun juga saya lebih mengapresiasi figur Goro versi 1995 dengan teknologi yang masih terbatas saat itu.

Secara keseluruhan, jalan cerita versi ini dirangkai sedikit kompleks dari versi 1995, sehingga terkesan lebih seru dan variatif.

Versi ini juga sengaja menyimpan sejumlah kejutan hingga akhir cerita, termasuk petualangan selanjutnya yang akan dialami Cole menuju ke sebuah tempat.
 
Seperti yang saya bahas diatas, bahwa sejumlah efek spesial di film ini jauh lebih baik dari versi sebelumnya.

Adanya elemen kekerasan berdarah yang memang sesuai dengan visualisasi dalam format game juga memuaskan saya.

Mortal Kombat versi 2021 ini saya nilai sebagai versi pembuatan ulang yang mengalami progres.

Aspek penceritaan termasuk inovasi karakter baru, perlakuan karakter lainnya yang masih terjaga, serta dari perspektif yang berbeda, membuat film ini lebib baik daripada versi sebelumnya.

Score: 3 / 4 stars | Pemain: Lewis Tan, Jessica McNamee, Josh Lawson, Tadanobu Asano, Mehcad Brooks, Judi Lin, Chin Han, Joe Taslim, Hiroyuki Sanada | Sutradara: Simon McQuoid | Produser: James Wan, Todd Garner, Simon McQuoid, E. Bennett Walsh | Penulis: Berdasarkan game Mortal Kombat karya Ed Boon dan John Tobias. Cerita: Oren Usziel dan Greg Russo. Naskah: Greg Russo, Dave Callaham | Musik: Benjamin Wallfisch | Sinematografi: Germain McMicking | Distributor: Warner Bros Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 110 Menit

Itulah sinema aksi laga fantasi, double review film Mortal Kombat versi 1995 dan 2021.

Comments