Malignant (2021): Ganasnya Horor James Wan yang Satu ini

review malignant ganasnya horor james wan
Warner Bros Pictures

Sinema horor, review film Malignant yang mempertegas ganasnya horor James Wan terbaru yang satu ini.

Tampak James Wan ingin membuat sesuat yang baru dan ganas sesuai judulnya, seiring dengan kejenuhan saya akan tema hantu.

Kata "Malignant" sendiri secara harafiah artinya ganas, dan filmnya sudah ditayangkan di bioskop Amerika sejak 10 September 2021.

Karena ada PPKM, di Indonesia sendiri bakal telat ditayangkan, namun sudah bisa ditonton melalui jaringan HBO Max.

Malignant ditulis oleh Wan, Akela Cooper, serta istrinya, aktris Ingrid Bisu yang berperan kecil di film ini.

Rupanya James Wan ingin menggabungkan hal yang baru, dengan seluruh genre dari karyanya, ditambah tribut terhadap gaya unik sineas horor klasik.  

Melihat cuplikan film Malignant, terkesan pada old school horor dan supranatural, menimbulkan praduga kejenuhan terhadap tema hantu dan supranatural.

James Wan dikenal melalui film penyiksaan sadis Saw (2004), lalu beralih ke drama thriller brutal Death Sentence (2007).

Hingga ia mendarat di sejumlah horor supranatural seperti Dead Silence (2007), Insidious hingga waralaba The Conjuring.

Selain itu, ia menggarap genre aksi laga seperti Furious 7 (2014) dan superhero yakni Aquaman (2018).

Citra Wan sudah lekat dengan horor yang sadis dan kejam maupun hantu, begitu pula saat kita melihat cuplikan film Malignant.

Film Malignant tampak manipulatif begitu saya mulai menontonnya.

Aktris Annabelle Wallis yang pernah membintangi film Annabelle (2014), masuk kembali ke 'lingkaran Wan', tentunya dengan semesta yang berbeda.

Malignant mengisahkan Madison Lake (Annabelle Wallis), adalah seorang wanita yang tengah hamil.

Ia berargumen dengan suaminya yang suka menganiaya, hingga kepalanya terbentuk dinding.

Malam harinya sang suami tewas dibunuh oleh orang yang tak dikenal.

sinopsis film malignant james wan
Warner Bros Pictures

Madison keesokan paginya terbaring di rumah sakit, dan mendapat kabar bahwa bayi yang dikandungnya gugur. 

Baca juga: The Conjuring: The Devil Made Me Do It (2021), Bukan Sekadar Kerasukan Roh Jahat

Ditemani oleh adiknya, Sidney (Maddie Hasson), ia kembali ke rumahnya.

Lalu di beberapa malam berikutnya, Madison kembali dihantui oleh sosok misterius.

Kali ini ia menyaksikan langsung sejumlah pembunuhan ganas melalui visinya, seakan ia berada di lokasi tersebut.

WARNING: Saat saya merujuk pada sejumlah sineas dan film lain, ada sedikit celah yang mungkin saja bisa sedikit membocorkan film ini. Tapi saya berusaha untuk tetap menutupnya.

Premis utama film Malignant mengingatkan saya akan sejumlah film body horror karya David Cronenberg.

Elemen suspens yang kental bernuansa supranatural di film ini, merujuk pada gaya narasi Brian De Palma.

Sang pembunuh misterius yang menggunakan senjata tajam dan sarung tangan hitam, jelas merupakan tribut kepada sejumlah film giallo-nya Dario Argento.

Sedangkan sisanya mengingatkan saya akan film horor kultus It's Alive (1974) dan Basket Case (1982).

Separuh pertama film rasanya bisa ditebak cukup mudah, namun separuh berikutnya, terlebih memasuki babak tiga cukup mengejutkan.

Yang dimaksud mengejutkan adalah kreativitas Wan untuk meletakkan posisi entitas sang antagonis.

Hal itu di luar dugaan dan tidak pernah terpikirkan selama ini.

Ditambah lagi penyelesaian di beberapa menit akhir cukup memuaskan bagi saya, lagi-lagi ada sebuah pelintiran.

Seperti biasa, aransemen horor yang bikin merinding ala Joseph Bishara yang langganan dalam semesta The Conjuring, tak bisa terelakan.

Performa Wallis dalam Malignant dirasa lebih baik, dibandingkan sebelumnya di film Annabelle. 

Baca juga: The Nun (2018): Horor Gothic yang Kurang Asyik

Namun sejumlah hal yang begitu absurd, sulit untuk dilupakan.

ulasan film horor malignant
Warner Bros Pictures

Bagaimana selama ini sang antagonis berada dan implementasinya, sulit dicerna.

Seperti pergerakan lincah ala villain superhero, atau perbedaan mencolok saat tampil di babak tiga dan menjelang akhir cerita sangat terasa.

Mungkin ciri khas film modern seperti itu, serba lincah dan cepat!

Di satu sisi James Wan memang cerdas untuk memberikan sebuah kejutan besar, namun di sisi lain banyak kejanggalan dasar yang akhirnya ada beberapa pemaksaan.

Aspek sinematografi di film Malignant terasa berbeda dan mampu mengambil sudut pandang lain, terhadap gerak adegan tertentu.

Salah satu contoh terbaik adalah saat adegan Madison dikejar sosok misterius di dalam rumahnya.

Sorotan kamera berada jauh di atas, di plafon rumah yang memang tinggi, terkesan seperti rumah boneka. Oh ya, dan film Psycho (1960)!

Film ini pula menonjolkan atmosfir dan suasana kota hujan Seattle.

Namun sekali lagi, sorotan kamera dari atas gedung-gedung bertingkat menyusuri jalan raya, seperti menjiplak adegan awal film Candyman (1992).

Bagaimana pun juga, film Malignant patut ditonton, sebagai horor modern kreatif dan unik.

Jaman sekarang, jarang ada film horor dengan visi sebaik James Wan.  

Ganasnya horor James Wan dalam film Malignant, menandakan bahwa ia mampu mengkombinasikan hal yang klasik, diwujudkan dengan ide baru yang lebih modern.

Score: 3 / 4

Malignant | 2021 | Horor | Pemain: Annabelle Wallis, Maddie Hasson, George Young, Jacqueline McKenzie, Michole Briana White | Sutradara: James Wan | Produser: James Wan, Michael Clear | Penulis: James Wan, Ingrid Bisu, Akela Cooper. Naskah: Akela Cooper | Musik: Joseph Bishara | Sinematografi: Michael Burgess | Distributor: Warner Bros Pictures | Produksi: Amerika Serikat | Durasi: 111 Menit

Comments