Animal House (1978) : Awal Kepopuleran Komedi Seks Remaja
Genre film remaja pertama kali dimulai pada era 50’an, ketika diperkenalkan lewat sejumlah film yang dibintangi Marlon Brando, hingga dibuat lebih spesifik melalui aktor James Dean yang mengeksploitasi “Rebellion Youth” sebagai kontra kultur antar generasi.
Dalam dua dekade berikutnya, terjadilah revolusi seksual di Amerika yang mempersempit tema film remaja seperti misalnya dalam Carnal Knowledge (1971).
Di era tersebut, sub genre komedi remaja mulai dipopulerkan dalam film kolaborasi Francis Ford Copolla dan George Lucas, yakni American Graffiti (1973) yang mengeksploitasi identitas, sosial dan seksualitas.
Sedangkan film Freaky Friday (1976) cenderung kepada hubungan keluarga dengan elemen fantasi. Pada penghujung era tersebut, film komedi remaja umumnya selalu terdapat problema klasik seks remaja, baik dalam level sekolah maupun perguruan tinggi.
Film Animal House atau yang dikenal sebagai National Lampoon’s Animal House, adalah sebuah contoh awal kepopuleran film komedi seks remaja yang vulgar dan eksplisit, dalam ruang lingkup asrama serta komunitas sosial di sekolah perguruan tinggi.
Ide film Animal House terinspirasi dari beberapa kisah yang ditulis Matty Simmons di majalah humor National Lampoon.
Ceritanya sendiri merupakan pengalaman pribadi Simmons, Harold Ramis serta produser Ivan Reitman yang aktif dalam klub persaudaraan (fraternity) semasa kuliah.
Kesuksesan film Animal House baik secara kritik maupun pendapatan, mengakibatkan film tersebut masuk dalam pelestarian National Film Registry oleh United States Library Congress yang signifikan secara kultural, historikal dan estetis.
Bahkan di beberapa tahun berikutnya, banyak film yang didasari oleh cerita dari majalah National Lampoon, seperti Class Reunion (1982), Movie Madness (1983), beberapa seri Vacation dan masih banyak lagi yang diproduksi hingga dekade ini.
Animal House mengisahkan tahun 1962, terdapat dua klub persaudaraan di Faber College. Klub ekslusif dan premium bernama Omega Theta Pi yang dipimpin oleh Greg (James Daughton), kontras dengan klub sebelah bernama Delta Tau Chi yang dikenal liar dan urakan, serta dipimpin oleh Robert (James Widdoes).
Dekan universitas bernama Vernon (John Vernon) berniat untuk menyingkirkan Delta yang memang masih dalam proses percobaan, dengan tujuan untuk ‘membersihkan’ moral kampus dari berbagai tindak pelanggaran, buruknya prestasi dan alkoholisme.
Vernon mengutus Greg untuk mencari cara menyingkirkan Delta dan para anggotanya keluar kampus, dengan memanfaatkan Douglas (Mark Metcalf), seorang pemimpin kadet Korps Pelatihan Petugas Cadangan.
Sementara berbagai insiden kejahilan dari pihak Delta terhadap Douglas dan Omega, juga usaha Otter (Tim Matheson) yang mendekati kekasih Greg bernama Mandy, semakin menambah kebencian Vernon dan Greg untuk menyingkirkan mereka dari Faber College.
Cerita film Animal House dibuka dengan sudut pandang dari dua mahasiswa baru, yakni Larry (Thomas Hulce) dan Kent (Stephen Furst) yang menghadiri pesta, sekaligus membandingkan klub Omega dan Delta.
Berbagai kejadian menarik dan aksi komedi, mengejutkan mereka terutama saat berada di pesta Delta, yang akhirnya ikut tergabung dengan kegilaan masing-masing karakter di klub tersebut.
Meski Delta dipimpin oleh Robert, namun Otter-lah yang lebih menonjol dengan gaya flamboyan sekaligus seorang playboy yang bersahabat serta ramah.
Sahabatnya bernama Boon (Peter Riegert), memiliki hubungan pasang surut dengan Katy (Karen Allen) yang sedang galau dan malah tertarik dengan pria yang lebih tua, yakni seorang dosen bernama Dave (Donald Sutherland).
Kebrutalan Delta rasanya tidak berarti tanpa ada karakter D-Day (Bruce McGill), seorang ‘biker sejati’ dengan kumis dan bergaya nyentrik itu.
Dan tentu saja ‘mahasiswa abadi’ bernama Bluto (John Belushi) yang paling gila dan urakan, dengan penampilan dan kelakuan joroknya, gemar minum, gemar mengintip para gadis, serta selalu bercanda dalam situasi apapun.
Adapun Bluto dan D-Day adalah tipe ‘pejuang’ Delta yang sering melakukan semua ‘tugas kotor’!
Dari pihak seberang, Greg digambarkan sebagai seorang anak kaya yang angkuh, mengingat ia adalah pemimpin ekslusif Omega.
Sedangkan karakter Vernon adalah seorang yang sinis, kejam, licik dan culas, sekaligus tipe penjilat saat berhadapan dengan Walikota, bahkan tidak harmonis dengan istrinya yang genit. Adapun karakter Douglas adalah tipikal seorang yang galak namun bodohnya terlihat, saat mudah dikelabui dan dikerjai oleh pihak Delta.
Sedangkan karakter Vernon adalah seorang yang sinis, kejam, licik dan culas, sekaligus tipe penjilat saat berhadapan dengan Walikota, bahkan tidak harmonis dengan istrinya yang genit. Adapun karakter Douglas adalah tipikal seorang yang galak namun bodohnya terlihat, saat mudah dikelabui dan dikerjai oleh pihak Delta.
Arahan John Landis yang memang selalu menyisipkan elemen komedi di setiap filmnya, begitu memukau saya untuk selalu terbahak-bahak di banyak adegan film ini.
Sejumlah adegan memorable dan unik terjadi di sepanjang cerita, seperti saat Bluto mengintip Mandy sedang membuka pakaiannya, serangkaian ulah Bluto yang mengakibatkan “perang makanan” di kantin, hingga adegan seks Larry saat Toga Party.
Tak lupa sub plot kisah perjalanan ke luar kota Otter, Boon, Larry serta Kent yang mengerjai para gadis di kampus berbeda, lalu ada adegan Dave, Boon, Katy serta Larry menghisap ganja, dan masih banyak lagi.
Yang paling kocak yakni saat adegan kematian seekor kuda, yang diperlihatkan dengan gaya kartun. Entah bagaimana teknisnya berkaitan dendan teknologi pada era tersebut, namun hasilnya luar biasa dengan gaya freeze kamera yang menyorot ekspresi muka kuda itu.
Begitu pula koreografi dalam adegan menarik aktivitas Toga Party saat band fiktif bernama Otis Day and the Knight membawakan lagu Shout, menghadirkan sebuah energi dan suasana humor meriah.
Puncak adegan terbesar sekaligus terheboh tentu saja saat parade yang dilakukan Faber College, menjelang akhir cerita. Bebagai aksi komedi yang konyol namun keren, dilakukan dengan luar biasa sehingga menghasilkan kekacauan masif yang tidak terkontrol.
Judul dari film tersebut memang sesuai dengan premis yang disampaikan, bahwa klub Delta bagaikan sekumpulan mahasiswa berkelakuan seperti ‘binatang’ layaknya kenalakan remaja yang terkadang begitu liar dan sedikit brutal.
Baca juga: Porky's (1981) : Komedi Vulgar Remaja dan Balas Dendam
Namun elemen komedi yang membuat sifat ‘kebinatangan’ klub Delta diperlihatkan dengan cara yang berbeda, dari sudut pandang pihak yang tidak netral, dalam hal ini Vernon dan Greg.
Film Animal House adalah salah satu film pelopor komedi remaja yang mengeksploitasi rasa kebersamaan dalam komunitas atau klub persaudaraan, tindak-tanduk kenalakan dan keliaran remaja, problema seks dan pubertas, serta gaya komedi slapstick natural serta dialog elegan tanpa dibubuhi oleh sejumlah kata kasar atau umpatan.
Semua ciri khas sub genre tersebut, banyak diproduksi hingga di era 90’an, dan yang terpenting adalah unsur ‘fun’ yang dibawa, sangat terasa dan menghibur.
Saya selalu kangen terhadap film sejenis yang berkualitas.
Score : 4 / 4 stars
Animal House | 1978 | Drama, Komedi, Remaja | Pemain: John Belushi, Tim Matheson, John Vernon, Verna Bloom, Thomas Hulce, Stephen Furst, Donald Sutherland, Kevin Bacon | Sutradara: John Landis | Produser: Matty Simmons, Ivan Reitman | Penulis: Harold Ramis, Douglas Kenney, Chris Miller | Musik: Elmer Bernstein | Sinematografi: Charles Correll | Distributor: Universal Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 109 Menit
Comments
Post a Comment