Apocalypse Trilogy : The Thing (1982)

apocalypse trilogy the thing
Universal Pictures

There's a storm hitting us in two hours. We're gonna find out who's who . . .

Sinema horor fiksi ilmiah Apocalypse Trilogy review The Thing versi John Carpenter tentang paranoia dan imitasi.

Film The Thing menjadi bagian pertama dari Apocalypse Trilogy karya John Carpenter, adaptasi kedua dari novel Who Goes There?.

Paranoia terhadap imitasi manusia dari entitas ekstraterestrial dalam The Thing menjadi salah satu film horor fiksi ilmiah terbaik sepanjang masa.

The Thing adalah film adaptasi kedua, setelah The Thing from Another World (1951) garapan Howard Haeks yang dikagumi John Carpenter.

Baca juga: John Carpenter: Sang Maestro Independen

Kedua film itu diadaptasi dari novel karya John W. Campbell yang terbit di tahun 1938, namun film The Thing versi John Carpenter, dinilai lebih setia terhadap narasi dalam novel nya itu.

Sangat disayangkan, jadwal tayang The Thing, berderkatan dengan film E.T. garapan Steven Spielberg dengan target keluarga.

Alhasil, performa The Thing saat itu buruk baik secara pendapatan finansial, hingga dinilai negatif para kritikus.

Nmaun demikian, penjualan video The Thing semakin diminati. Seiring waktu berjalan, film tersebut mendapatkan apresiasi, sehingga terjadi evaluasi ulang terhadap kritik The Thing.

review film the thing
Universal Pictures

Premis The Thing mengisahkan sekelompok ilmuwan Amerika di Antartika, harus berhadapan dengan teror mematikan.

Teror itu berupa entitas ekstraterestrial yang bisa mampu melakukan imitasi terhadap mahluk hidup di bumi termasuk manusia, sehingga timbul paranoia diantara mereka.

Tema yang diangkat The Thing yaitu tentang ancaman eksternal akan kepunahan massal umat manusia atau yang dikenal dengan istilah "Apocalypse". 

John Carpenter kemudian menggarap dua film horor dengan tema sama, Prince of Darkness (1987) dan In the Mouth of Madness (1994).

Oleh karena itu, ketiga film tersebut tergabung dalam Apocalypse Trilogy.

The Thing membuka kisah dengan sebuah insiden tentang dua orang Norwegia yang tewas, saat mereka hendak membunuh seekor anjing, kebetulan mengarah menuju pangkalan stasiun Amerika.

Konfrontasi pun terjadi, karena ada salah paham, saat pihak Amerika berhasil menewaskan orang Norwegia tersebut.

Seorang pilot helikopter, A.J. MacReady (Kurt Russell) serta salah satu anggota ilmuwan, Dr. Copper (Richard Dysart), segera menyelidiki hal tersebut dengan mendatangi stasiun penelitian Norwegia.

Apa yang mereka temukan sungguh mengejutkan dan mengerikan, berupa dua jasad manusia dengan bentuk yang janggal. 

Mereka berdua mengangkut salah satu jasad dengan wujud paling janggal, sekaligus menemukan sejumlah dokumen untuk diteliti.

Adapun seekor anjing yang berhasil diselamatkan dari pihak Norwegia, ditempatkan dalam sebuah kandang beserta dengan kawanan anjing lain. 

Tak lama kemudian, anjing tersebut berubah menjadi monster dan membunuh beberapa anjing tersebut. Semua kru panik, meski akhirnya mereka bisa membasmi monster tersebut.

john carpenters the thing
Universal Pictures

Adapun Blair (A. Wilford Brimley), melakukan otopsi terhadap jasad yang dibawakan MacReady dan Cooper dari pangkalan stasiun Norwegia.

Ia menyimpulkan bahwa ada entitas dengan sel yang bisa melakukan asimilasi dengan sel mahluk hidup di bumi, lalu melakukan imitasi.

Sejumlah kru mempelajari penelitian dari sejumlah dokumen terutama rekaman video, dan mempelajari bahwa tim Norwegia sedang melakukan ekskavasi.

MacReady beserta dua orang kru, mendatangi lokasi ekskavasi tersebut, dan tertegun dengan dengan penemuan yang mengejutkan. 

Sedangkan Blair menjadi paranoid, karena mengetahui kemungkinan asimilasi bakal terjadi dengan cepat hingga menyebar ke seluruh Bumi. 

Baca juga: 'Body Horror' Jenius dari Kanada ala David Cronenberg

Maka mereka tidak menyadari bahwa satu-persatu bisa saja berubah menjadi sesuatu yang mengerikan, sehingga timbul paranoia besar.

Film The Thing begitu terasa mencekam mulai dari adegan pembuka, hingga akhir cerita. 

Hebat nya, audien selalu dibuat penasaran akan alur cerita yang sulit ditebak, serta siapa lagi yang akan menjadi korban selanjut nya.

Mengingat begitu solid aksi para figur protagonis akan performa nya masing-masing, sehingga tidak bisa dibedakan, siapa yang masih asli atau sudah menjadi imitasi.

Berbagai konflik yang mereka alami menimbukan paranoia dan kegilaan di dalam diri mereka, saling curiga, dugaan konspirasi, fitnah, pertahanan diri, hingga terjadi sabotase.

Semua itu merupakan sejumlah poin penting yang ingin disampaikan dalam film The Thing.

ulasan film the thing
Universal Pictures

Seakan jarang memberikan celah berupa jeda, film ini mampu sajikan rangkaian adegan intens serta dialog menarik, kental dengan elemen misterius sekaligus mengerikan.

Sajian dalam The Thing begitu lugas akan keseimbangan ritme dalam alur, aksi para figur, sorotan kamera, pencahayaan, visual, hingga sound dan scoring.

Atmosfir horor dalam film ini terasa begitu kuat, bernuansa tenang, namun mematikan! Melalui durasi hampir dua jam, rasanya tidak cukup dan belum memuaskan.

Suasana horor akan tema tentang isolasi dalam hamparan salju di Antartika, mampu membuat bulu kuduk berdiri, apalagi adegan di malam hari yang lebih panjang, menambah suasana semakin seram.

Baca juga: Isolasi dan Paranoia: Horor 'Apartment Trilogy' Roman Polanski 

John Carpenter dengan cermat memperlihatkan sejumlah hal kontras, mulai dari suasana kehangatan yang dihuni kelompok peneliti Amerika, hingga teror mengerikan sejak kunjungan di stasiun Norwegia dan terulang di stasiun Amerika.

Visual fantastis tampak begitu nyata, meski sesungguh nya syuting dilakukan di lokasi lain maupun dalam studio, bahkan saat musim panas.

Semua aktor dalam The Thing, melakukan akting seakan mereka berada dalam cuaca dingin dan ekstrim.

sinopsis film the thing
Universal Pictures
 
Mulai dari hamparan salju, reruntuhan pesawat luar angkasa terbenam di bawah permukaan, hingga set desain stasiun penelitian, merupakan kombinasi impresif melalui prop, matte paintings, serta trik kamera.

Pergerakan sorot kamera yang fokus pada seekor anjing dari stasiun penelitian Norwegia itu, berkeliaran antar ruangan di stasiun penelitian Amerika.

Sudut pandang tersebut memberikan indikasi, bahwa memang ada sesuatu yang misterius pada anjing tersebut.

Ada adegan saat figur bernama Fuchs dikejutkan seseorang atau sesuatu yang lewat begitu saja, menjadi adegan jump scare terbaik dalam The Thing, begitu pula dalam adegan tes darah!

Selingan humor untuk meredakan intensitas terdapat dalam adegan paling dikenang, berupa transformasi monster menyerupai laba-laba yang menyelinap pergi.

Masih banyak adegan ikonik lain, seperti saat memberikan syok kardiogenik kepada salah satu kru, juga adegan akhir yang epik, meski di akhir cerita saya dibuat penasaran, hingga tak rela langsung berakhir dengan kredit penutup. 

film the thing paranoia cult remake
Universal Pictures
 
The Thing merupakan salah satu warisan horor fiksi ilmiah terbaik tentang paranoia dan imitasi, didukung fantastis melalui kreativitas berupa efek praktis yang dikerjakan Rob Bottin, terasa nyata serta mengerikan.

Scoring dan tema musik, saya kira dari John Carpenter, tenyata dimainkan sang maestro legendaris, Ennio Morricone yang dominan melalui alat musik synthesizer.

Meski semua performa seluruh aktor tidak ada yang istimewa dalam The Thing, namun mereka semua mampu berakting emosional, karena timbul paranoia yang kuat. 

The Thing menjadi kolaborasi ketiga Kurt Russell bersama Carpenter, setelah Elvis (1979) dan Escape From New York (1981) dan bakal berlanjut dalam dua film lagi.

Baca juga: Escape from New York (1981) : Aksi Snake Plissken di Manhattan

Film ini juga memiliki persamaan tema dengan film Invasion of the Body Snatchers versi 1956 dan 1978 serta Alien (1979)

Di tahun 2011 dengan judul yang sama, terdapat prekuel The Thing dengan judul sama melalui formula yang sama, namun dari sudut pandang kelompok peneliti Norwegia.

Itulah sinema horor fiksi ilmiah Apocalypse Trilogy review The Thing versi John Carpenter tentang paranoia dan imitasi.

Score: 4 / 4 stars

The Thing | 1982 | Fiksi Ilmiah, Suspens, Horor | Pemain: Kurt Russell, A. Wilford Brimley, T.K. Carter, David Clennon, Keith David, Richard Dysart, Charles Hallahan, Peter Maloney, Richard Masur, Donald Moffat, Joel Polis, Thomas Waites | Sutradara: John Carpenter | Produser: David Foster, Lawrence Turman | Penulis: Berdasarkan Novel Who Goes There? karya John W. Campbell. Naskah: Bill Lancaster | Musik: Ennio Morricone | Sinematografi: Dean Cundey | Distributor: Universal Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 109 Menit

Comments