4 Adaptasi Film The Body Snatchers, Paranoia Serangan Mahluk Asing
![]() |
Allied Arttsts Pictures, United Artists, Warner Bros Pictures |
Sinema horor fiksi ilmiah, review empat adaptasi The Body Snatchers, film tentang paranoia serangan mahluk asing.
Paranoia akan serangan kekuatan asing di muka bumi, seringkali tertuang dalam sejumlah karya fiksi ilmiah, mulai dari literatur hingga diadaptasi ke dalam bentuk film.
Bermula dari sebuah novel karya Jack Finney berjudul The Body Snatchers, hingga kini ada empat film adaptasinya, dan rencana adaptasi kelima mungkin sedang disiapkan.
Baca juga: Apocalypse Trilogy: The Thing (1982)
Narasinya sendiri adalah serangan organisme asing menuju Bumi untuk menduplikasi mahluk hidup termasuk manusia.
Duplikasi dilakukan dengan cara menyerap entitasnya melalui sebuah “pod” atau wadah untuk pembentukan embrio, pada saat korban sedang tidur.
Empat film adaptasinya dirilis dalam generasi yang berlainan, pertama kali dimulai tahun 1956 dalam periode klasik di masa kejatuhan sistem studio.
Lalu dirilis tahun 1978 dalam periode New Hollywood yang lebih realistis, dilanjutkan tahun 1993 dengan tema militer, hingga 2007 dalam dekade yang sarat akan film remake.
Tema utama akan paranoia serangan mahluk asing terhadap ancaman sosial masyarakat, merefleksikan gejolak sosial-poltik dalam sejarah Amerika Serikat pasca Perang Dunia II.
Paranoia berlanjut hingga kini seperti ancaman Komunisme, kebohongan pemerintah terhadap publik, otoritas militer hingga penyebaran virus berbahaya.
Berikut ini ulasan singkat empat film adaptasi The Body Snatchers:
![]() |
Allied Arttsts Pictures |
Invasion of the Body Snatchers (1956)
Miles (Kevin McCarthy) adalah seorang dokter di sebuah kota kecil Santa Mira.
Sekembalinya dari sebuah konvensi di luar kota, ia menemukan sejumlah pasien yang merasa bahwa salah satu anggota keluarganya bukanlah orang yang dikenal selama ini.
Sepupu dari mantan kekasih Miles yakni Becky (Dana Wynter), paranoid terhadap pamannya yang diyakini telah berubah tanpa emosi.
Di malam harinya, Miles diminta mendatangi sahabatnya yakni Jack (King Donovan) dan istrinya Teddy (Carolyn Jones) yang menemukan sosok jenazah yang fisiknya mirip dengan Jack.
![]() |
Allied Arttsts Pictures |
Suasana pun berubah drastis tatkala Teddy mengklaim bahwa jenazah yang mirip dengan Jack tiba-tiba hidup, begitu pula dengan Miles yang terkejut saat berada di rumah Becky.
Untuk memastikan, Miles meminta dokter Kaufman (Larry Gates) memeriksa jenazah yang ternyata telah hilang, lalu Kaufman menganggap Miles terkena dampak histeria massa.
Akhirnya mereka berempat yang mencurigai bahwa penduduk kota sudah banyak yang terduplikasi oleh keberadaan mahluk asing itu pun, kesulitan hendak meminta bantuan.
Miles dan Becky berada di rumah menelepon FBI dan Gubernur, sedangkan Jack dan Teddy keluar kota untuk meminta tolong.
Film adaptasi perdana dari novel karya Finney tersebut, disajikan dalam format hitam-putih serta menekankan elemen drama suspens bernuansa thriller.
Adapun kombinasi noir dalam Invasion of the Body Snatchers ini, lazim digunakan pada era 1930’an atau 1940’an.
Sineas legendaris Don Siegel dengan cermat mampu memberikan suasana penceritaan yang begitu apik dari awal hingga akhir.
![]() |
Allied Arttsts Pictures |
Mulai dari adegan pembuka mengenalkan sosok yang tampak letih sekaligus paranoid, tak lain adalah Miles yang mengisahkan peristiwa menakutkan kepada polisi dan psikiater.
Maka kilas balik pun dimulai saat kamera dari atas menyoroti panjangnya kereta yang melewati sebuah stasiun di kota kecil Santa Mira.
Kemudian sorotan kamera mendekat kepada figur Miles yang baru tiba dari luar kota, disambut oleh asistennya.
Rupanya Siegel beserta penulis naskah Daniel Mainwaring, sengaja ingin memberikan nuansa drama ringan yang dijejali dengan sejumlah dialog.
Bahkan hingga dalam adegan saat Miles dan Becky berada di kediaman Jack dan Teddy yang menemukan jenazah mirip dengan sosok Jack, atmosfirnya terasa biasa saja.
Suasana mencekam pun dibangun secara perlahan namun pasti, layaknya sejumlah film suspens ala Hitchcock.
![]() |
Allied Arttsts Pictures |
Salah satunya yakni adegan mengejutkan, saat miles berada di ruang bawah kediaman Becky.
Miles yang paranoid sendirian di jalan tol dengan berteriak meminta tolong dari satu mobil kepada mobil lainnya, sungguh merupakan salah satu adegan terbaik di film ini.
Tema paranoia adalah suguhan utama film Invasion of the Body Snatchers, saat hanya beberapa orang yang meyakini hingga mengalami peristiwa menakutkan tersebut.
Sedangkan yang lainnya tidak menyadari hingga sesuatu menimpa mereka.
Dalam dunia nyata, Komunisme merupakan ancaman bagi Dunia Barat pasca Perang Dunia II kala itu.
Berkat format hitam-putih, beberapa efek spesial saat pod memproduksi duplikat manusia, terasa lebih meyakinkan dan dari sisi psikologis audiens.
Hal itu terkesan lebih seram, dibandingkan jika disajikan dalam format berwarna.
Score: 4 / 4 stars
![]() |
United Artists |
Invasion of the Body Snatchers (1978)
Elizabeth (Brooke Adams) menemukan spesies bunga langka di sebuah taman, namun keesokan harinya mencurigai peringai suaminya telah berubah.
Ia semakin paranoid, sejak mencurigai kejanggalan sikap sebagian besar penduduk kota San Francisco yang tidak biasa dan menatapi dirinya.
Rekan kerja sekaligus sahabatnya di Departemen Kesehatan yakni Matthew (Donald Sutherland), semula menganggapnya histeris.
Matthew pun mengenalkan Elizabeth kepada psikiater bernama David (Leonard Nimoy).
Sementara teman Matthew yakni Jack (Jeff Goldblum), dikejutkan oleh istirnya Nancy (Veronica Cartwright) yang menemukan sosok jenazah mirip dengan dirinya.
![]() |
United Artists |
Jack segera menghubungi Matthew untuk memeriksanya. Sadar akan hal yang mencurigakan tersebut, Matthew mengkhawatirkan Elizabeth.
Bersama dengan Jack, Nancy dan David, mereka berada di kediaman Matthew, namun David meyakinkan mereka secara psikologis bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Apa yang terjadi selanjutnya lebih mengerikan sehingga mereka semakin terancam nyawanya dari kejaran penduduk kota.
Berselang lebih dari dua puluh tahun, pembuatan ulang film Invasion of the Body Snatchers versi ini yang disutradarai Philip Kaufman ini masih menekankan sisi paranoia.
![]() |
United Artists |
Namun disajikan yang lebih besar dan menyeramkan, terlebih dengan menyimpan sebuah pelintiran besar di akhir cerita.
Mengingat pada dekade 70’an tersebut, krisis kepercayaan publik Amerika bukan dari luar negeri, melainkan dari dalam negeri, berkenaan dengan kasus seperti The Pentagon Papers dan Watergate.
Gaya penuturan ceritanya pun termasuk visual adegan serta dialognya, mirip dengan sejumlah film tipikal, yakni thriller konspirasi politik yang cukup banyak diproduksi dalam era tersebut.
Sejak awal adegan, audiens sengaja dibuat gelisah dengan keberadaan organisme asing luar angkasa yang menghampiri kota San Francisco, dalam suasana suram dan sinis.
Hal itu diperkuat dengan minimnya scoring untuk menciptakan atmosfir yang lebih riil dan mencekam.
Efek suara terhadap jeritan para mahluk asing yang menduplikasi manusia tersebut, mampu membuat saya bergidik mendengarnya.
Adapun efek spesial terhadap proses pembentukan embrio, hingga duplikat manusia dari sebuah pod pun mengesankan.
Elemen noir juga kembali tersaji melalui ritme yang lambat dan alur yang cukup kompleks.
![]() |
United Artists |
Hal itu diperkuat dengan arah sorotan kamera yang tidak biasa, serta sesekali terdapat overlap antara visual dan dialog untuk memperkuat kesan paranoia yang kuat.
Performa Donald Sutherland yang populer di era tersebut, memang cocok sebagai figur yang minim ekspresi seperti halnya dalam film Klute (1971).
Demikian dengan penampilan Leonard Nimoy yang lekat dengan figur Mr. Spock dan fiksi ilmiahnya.
Adapun aktris Veronica Cartwright bakal mengulangi performa yang mirip di film sejenis, yakni Alien (1979).
Sedangkan cameo dari film orisinalnya yakni Kevin McCarthy dan sineas Don Siegel, turut meramaikan adegan film ini tentunya dalam suasana yang tidak menyenangkan.
Invasion of the Body Snatchers versi ini memang lebih horor dari versi sebelumnya, terkesan lebih realistis dan sangat terasa.
Score: 4 / 4 stars
![]() |
Warner Bros Pictures |
Body Snatchers (1993)
Steve (Terry Kinney) mendapatkan tugas baru dengan meneliti sistem ekologi di lingkungan komplek militer.
Ia beserta istrinya Carol (Meg Tilly), beserta kedua anak merekam, Marti (Gabrielle Anwar) dan Andy, pindah rumah menuju pemukiman komplek militer di Alabama.
Namun berbagai hal janggal mulai menimpa keluarga mereka, dimulai saat Andy menghindari guru dan seluruh teman sekolahnya.
Hingga akhirnya ia menyaksikan ibunya tewas saat tidur, namun tidak digubris oleh ayahnya karena Carol sendiri masih hidup.
Adapun Marti bertengkar dengan ayahnya karena bermain bersama Jenn dan terlibat asmara dengan seorang pilot bernama Tim (Billy Wirth).
Namun apa yang dialami Marti kemudian jauh lebih buruk dan mengerikan saat percobaan duplikasi terhadap dirinya dan ayahnya.
![]() |
Warner Bros Pictures |
Mereka pun dikejar-kejar oleh hampir seluruh personil militer dan sipil yang berada dalam komplek tersebut.
Di era 90’an tersebut, saya melewatkan film Body Snatchers karena memang tidak pernah populer.
Bahkan di Amerika sendiri ditayangkan terbatas sehingga pendapatannya pun sangat rendah.
Secara teknis boleh dibilang sebagai reboot, film yang disutradarai Abel Ferrara ini menawarkan penceritaan yang berbeda.
Body Snatchers menyajikan tema militer, sehingga semakin menarik dan patut disimak.
Jadi bisa dibayangkan, saat para personil militer mulai dari peringkat atas hingga bawah, dengan kekuatan mereka yang mampu mengambil-alih dunia.
Atmosfir horor mencekam dalam film ini sama dengan versi sebelumnya, cukup sulit untuk menebak siapa yang belum terduplikasi atau yang sudah,.
Naskahnya pun dibuat dengan cerdas, terkait figur siapa yang berpura-pura tanpa emosi atau sebaliknya mampu memancing emosi seseorang.
![]() |
Warner Bros Pictures |
Ada beberapa hal memompa adrenalin dengan porsi thriller yang intens, nyaris mengelabui pikiran dan tebakan saya.
Sepertinya bakal mengecewakan saya pada puncak adegan di babak ketiga, padahal belumlah tuntas.
Performa Meg Tilly dalam transformasinya sebagai seseorang yang sinis dan mengerikan seakan di dunia nyata, sungguh tak terlupakan.
Pemanfaatan efek spesial secara optimal dalam film ini juga tak kalah impresifnya, terutama dalam proses pembentukan embrio instan atau jenazah yang ciut, cukup mengejutkan.
Body Snatchers memang berbasis dari novel yang sama untuk ketiga kalinya, sebuah pengulangan fundamental yang seharusnya tidak penting serta sedikit absurd.
Meski demikian, film ini mampu memberikan hasil baik, terutama dari karakterisasi dan suasana mencekam tanpa perlu ada jump scare kacangan.
Score: 3 / 4 stars
![]() |
Warner Bros Pictures |
The Invasion (2007)
Kecelakaan jatuhnya pesawat NASA tak sengaja membawa organisme asing yang tumbuh dan menginfeksi mahluk hidup.
Organisme itu memangsa manusia saat tertidur pulas, sehingga mengambil alih identitasnya.
Serentak dalam waktu singkat, banyak orang yang terinfeksi, salah satu yang pertama kali terinfeksi yakni Tucker, mantan suami dari seorang psikiater bernama Carol (Nicole Kidman).
Tak lama kemudian, salah seorang pasien Carol mengeluhkan bahwa suaminya juga sudah berubah.
Sejumlah peristiwa janggal dialami oleh Carol, termasuk putranya bernama Oliver yang tak sengaja menemukan serpihan kulit “hidup” yang menempel pada salah satu temannya.
Carol membawa serpihan tersebut kepada koleganya yakni Ben (Daniel Craig) untuk diteliti lebih lanjut.
![]() |
Warner Bros Pictures |
Dalam proses penelitiannya, Carol menduga bahwa jaringan kulit tersebut yang menyebabkan pandemi flu.
Sementara itu, Tucker bersikukuh untuk berdamai dengan Carol dan berupaya menahan Oliver.
Kecurigaan Carol semakin menjadi sejak semakin banyak orang disekitarnya mulai berubah dan bersikap aneh.
Adaptasi keempat ini memiliki versi cerita yang sedikit berbeda terhadap proses pengambil-alihan entitas mahluk asing terhadap umat manusia.
Prosesnya tidak dilakukan melalui sebuah pod, melainkan melalui kontak fisik yang menularkan organisme asing yang masuk ke dalam tubuh.
Hal itu malah membuat The Invasion kehilangan narasi yang unik dan terkesan generik, dengan cara penularan oral seperti The Hidden (1987) misalnya.
![]() |
Warner Bros Pictures |
Begitu cepat pergerakan kamera dalam aksi figurnya pun, termasuk sesekali menggunakan teknik overlapping antara dialog dengan adegan selanjutnya, terasa mengganggu.
Sepertinya cukup banyak hal yang terlewatkan secara nalar cerita.
Perbedaan cara penyebaran yang begitu cepat. apakah karena bersifat sporadis seperti dalam tiga film sebelumnya, atau satu per satu seperti dalam film ini.
Untung saja penampilan Nicole Kidman sebagai Carol cukup membantu dalam setiap adegan yang ia mainkan, melalui pesona fisiknya yang tidak bosan untuk dilihat.
Film The Invasion sulit untuk dinikmati sebagai salah satu adaptasi novel The Body Snatchers hanya karena ingin mencoba hal lain yang malah terjebak menjadi generik.
Score: 1.5 / 4 stars
Itulah sinema horor fiksi ilmiah, review empat adaptasi The Body Snatchers, film tentang paranoia serangan mahluk asing.
Comments
Post a Comment